BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-11
No. Jenis Ikan
Produksi Ton
Nilai Produksi 000 Rp.
7. Bawal Hitam
90,00 765.000
8. Bawal Putih
39,30 393.000
9. Layang
121,60 729.600
10. Belanak 190,60
1.334.200 11. Julung-julung
6,90 34.500
12. Teri 50,20
753.000 13. Tembang
156,70 783.500
14. Lemuru 994,20
3.479.700 15. Kembung
147,80 1.034.600
16. Tengiri 244,70
9.212.255 17. Layur
265,30 3.979.450
18. Tuna 1.521,70
34.238.250 19. cakalang
1.346,90 33.335.770
20. Tongkol 1.946,40
19.469.050 21. Udang rebon
68,60 1.372.000
21. Cumi-cumi 42,70
1.218.100
Jumlah 7.565,30
116.167.050
Sumber : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember, Tahun 2013
Adapun produksi perikanan tangkaplaut terbesar berada di Kecamatan Puger 4.246,50 Ton, Kecamatan Ambulu 1.425,50 Ton,
Kecamatan Gumukmas 1.005,20 Ton, Kecamatan Kencong 627,70 Ton serta produksi terkecil berada di Kecamatan Tempurejo.
Tabel 5. 4 Jumlah Produksi Ikan Laut dan Kelompok Nelayan Berdasarkan Kecamatan No.
Kecamatan PerahuKapal
Alat Penangkapan
Ikan Produksi
Ton Jumlah
Kelompok KUB
1. Puger
2.328 3.251
4.246,50 84
2. Ambulu
87 1.425
1.425,50 20
3. Kencong
63 754
627,70 5
4. Gumukmas
98 743
1.005,20 8
5. Tempurejo
37 218
260,40 1
Jumlah 2.613
6.391 7.565,30
118
Sumber : diolah dari data Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember, Tahun 2013
Berdasarkan data di atas, Kecamatan Puger memiliki potensi perikanan tangkap terbesar dibandingkan wilayah pesisir lainnya di
Kabupaten Jember. Kecamatan Puger memiliki sarana dan prasarana perikanan tangkap dan SDM nelayan yang lebih banyak dibandingkan empat
kawasan pesisir lainnya di Kabupaten Jember.
A. Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Puger Adanya Pelabuhan, TPI dan pasar ikan Di Kecamatan Puger merupakan
salah satu potensi perikanan, dengan adanya sarana dan prasarana
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-12
tersebut memudahkan para nelayan untuk aksesibilitas dan memasarkan hasil produksi. Adapun untuk lebih jelasnya terkait potensi perikanan di
Kecamatan Puger dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. 5 Potensi Perikanan Tangkap Di Kecamatan Puger
Variabel Penjelasan
Keterangan
Sarana dan Prasarana
perikanan •
Terdapat sarana prasarana utama perikanan yang memadai
seperti Pelabuhan, TPI dan pasar serta
sarana penunjang
perikanan lainnya. •
TPI Puger sebagai pusat
pemasaran hasil tangkap di Kabupaten Jember
Kelembagaan Kelompok Nelayan
• Adanya
potensi kelompok
nelayan terbesar di Kecamatan Puger yaitu 84 kelompok KUB
• Adanya
koperasi nelayan
memudahkan para nelayan untuk memajukan usahanya di
bidang tangkap dan pengolahan. •
Adanya kelompok-kelompok
pengolahan hasil perikanan •
Dengan adanya SDM yang melimpah Di Kecamatan Puger
memerlukan pelatihan dan kursus untuk menjadikan SDM
yang berkualitas
dalam pengelolaan KUB, Koperasi dan
pengolahan hasil perikanan.
Produksi Perikanan •
Produksi perikanan
yang melimpah dan berpotensi untuk
meningkatkan pendapatan
nelayan. •
Produksi perikanan tangkap di Kecamatan Puger seber 4.246,50
Ton. Jenis ikan yang banyak dihasilkan
seperti tongkol,
cakalang dan tuna. Sumber : Diolah dari Hasil Survei Minapolitan, 2014
Pelabuhan untuk bersandar kapal
Los Pasar Ikan Puger TPI Puger
KUB dan Koperasi Nelayan Puger
Produk Olahan di Kec. Puger
Produksi Ikan di Kec. Puger
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-13
Gambar 5. 5 Peta Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kab. Jember
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-14
B. Permasalahan Perikanan di Kecamatan Puger Salah satu masalah perikanan yang berada Di Kecamatan Puger adalah
kurangnya pendukung sarana penangkapan ikan ketika di laut yang mana pada kondisi eksisiting masih menggunakan peralatan seadaanya. Adapun
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. 6 Permasalahan Perikanan Tangkap Di Kecamatan Puger
Variabel Penjelasan
Keterangan
Aksesibilitas kapal nelayan
• Adanya dua muara yang
menjadi satu menyebabkan sedimentasi pendangkalan di
wilayah TPIPelabuhan Puger, Adanya
sedimentasipendangkalan menyebabkan
menghambat sirkulasi keluar masuk kapal
nelayan serta berpotensi kecelakaan
Minimnya Peralatan
Perikanan tangkap •
Peralatan tangkap
yang digunakan
masih sangat
sederhana. •
harga peralatan tangkap dirasa terlalu mahal oleh nelayan
Permintaan ikan yang terus meningkat tidak dibarengi
dengan penyediaan peralatan perikanan tangkap yang sesuai
dan memadai sehingga nelayan kesulitan
memenuhi permintaan pasar terutama
ketika cuaca burukombak besar.
• dibutuhkan peremajaan
kapal nelayan mesin dan alat tangkap
• Cara
memperoleh peralatan tangkap
swadaya masyarakat
sendiri dan beberapa bantuan dari dinas
terkait
Sumber : Diolah dari Hasil Survei Minapolitan, 2014
5.3.1.2 Perikanan Budidaya
Komoditas perikanan budidaya unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Jember adalah ikan lele 3.285,15 Ton dan dan ikan gurami
1.182,40 Ton. Sedangkan untuk komoditas perikanan potensial yaitu ikan nilamujair 188,47 Ton, ikan tombro 62,10 Ton dan ikan patin sedang
dirintis.
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-15
Gambar 5. 6 Peta Komoditas Unggulan Perikanan Budidaya Kab. Jember
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-16
A. Komoditas Perikanan Budidaya
Adapun potensi dan masalah dalam sub sistem hulu yang dihadapi dalam pengembangan komoditas perikanan budidaya di Kabupaten Jember adalah sebagai berikut :
Tabel 5. 7 Matriks Analisis Pengembangan Agro Input Perikanan Budidaya
Variabel Sub Variabel
Keterangan Potensi
Masalah
Bibit Komoditas
Perikanan Unggulan •
Ikan Lele •
Ikan Gurami Banyaknya kolam untuk budidaya
lele dan gurami Tingginya permintaan terhadap
bibit ikan lele dan gurami sebagai kebutuhan konsumsi.
Pakan alternatif lele dan gurami untuk plankton tumbuh secara
alami, sedangkan pelet mudah dicari di toko pakanagen pakan.
Adanya tempat pembenihan ikan lele dan gurami sehingga mudah
dalam memperolehpemenuhan
bibit lele Kecamatan Umbulsari, Kecamatan Semboro .
Peralatan dan obat-obatan untuk kolam mudah diperoleh bersifat
sederhana. Air kolam mudah diperoleh karena
memanfaatkan air tanah atau air irigasi
dengan menggunakan
pompa air Adanya kelompok usaha perikanan
budidaya. Belum adanya lokasi
sentra budidaya
minapolitan yang
terintegrasi antara
pengembangan bibit, pemeliharaan
dan pemasaran
hasil komoditas perikanan
budidaya. Mahalnya harga pakan
dan obat-obatan
pabrikan. Kolam masih bersifat
tradisional, sehingga hasil
panen juga
terbatas. Pada saat musim
kemarau, ketersediaan air tanah berkurang
sulit mengalir dan air agak payau
Terbatasnya modal
bagi kelompok
budidaya kolam SDM pembudiya masih
Komoditas Perikanan Potensial
• Ikan Nila
• Ikan Tombro
• Ikan Patin sedang dikembangkan
Jenis bibit •
Bibit ikan lele : Sangkuriang
Djumbo Pyton
• Bibit ikan gurami : gurami konsumsi
• Bibit ikan nila : nila mas, nila hitam, nila gift
daging tebal •
Bibit ikan patin : pasopati, siam dan jambal Cara memperoleh
• Bibit Ikan Lele : dari Kec. Semboro, Kec.
Kencong, Kec. Bangsalsari •
Bibit Ikan Gurami : dari Ds. Rambutan Kec. Bangsalari, Ds. Krajan dan Ds. Umbulrejo
Kecamatan Umbulsari. •
Bibit Ikan Nila : BBI Perikanan,Desa Muneng, Kecamatan Umbulsari
• Bibit Patin : dari Kabupaten Tulungagung
Harga bibit Harga bibit bervariasi tergantung ukuran dan
jumlahnya, berikut kisaran harga bibit yang ada di pasaran:
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-17
Variabel Sub Variabel
Keterangan Potensi
Masalah
• Bibit Ikan Lele : size 5 = 40ekor
Size 6-7 = 65ekor Size 10 = 100ekor
• Bibit Ikan Gurami :
Ukuran surya 600ekor, 750-1500ekor
• Bibit Ikan Nila : ukuran Rp.70-Rp200,ekor
tergantung ukuran •
Bibit Patin : ukuran 5-6cm seharga 500ekor
sangat minim
pendidikan rata-rata lulusan SMP.
Nilai jual ikan yang tidak stabil di pasaran
adanya permainan
harga dari pengepul Belum
terdapat produk olahan lanjut
setelah pasca panen Pada saat pergantian
musim, terkadang ikan ada yang mengalami
penyakit jamur ikan. untuk pemasaran ikan
patin, pabrik hanya mau menerima ukuran
1kg umur 7 bulan dan dalam kondisi
fresh tidak boleh mati saat dipanen
Pakan dan Obat Jenis pakan •
Bibit : cacing sutera hingga 7 hari •
Pembesaran : kosentrat merk LP 1, LP 2, Matahari Sakti, Comfeed Jaya, HI Profeet,
pakan alamisayuran taleskangkung, azola, mata lele dan kol
Cara memperoleh Pakan jenis kosentrat diperoleh dengan
membeli di agen pakan Kec. Gumukmas, Kec. Semboro dan toko pakan ternak di Kab.
Jember. Peralatan
Perikanan Jenis peralatan
Peralatan yang digunakan masih sangat sederhana seperti :
• jaring pemilah bibit
• jaring panen
• timba plastic
• serok kecilbesar
• ayakan
• keramba
• diesel
• pompa air
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-18
Variabel Sub Variabel
Keterangan Potensi
Masalah
Cara memperoleh Diperoleh dengan membeli di pasar umum
yang dekat dengan lokasi kolam serta beli di agen.
Sumber Daya Energi
Perikanan air irigasi
Sumber air Air kolam diperoleh dari air tanah
menggunakan pompa air, air irigasisungai
Kondisi sumber air Kondisi air kolam yang kurang stabil pada saat
musim kemarau tiba sumber berkurang serta air agak payauasin
Penyediaan Kolam •
Kolam yang ada berupa kolam yang masih tradisional ..
• Pengelolaan kolam, seperti :
a. Kolam dibersihkan diberi obat merk boster, bluecoper untuk menghilangkan jamur dan
bakteri b. Kolam dikeringkan maksimal seminggu
c. Diberi pupuk kandangmanstap untuk menghidupkan fungsi hara tanah plankton
maksimal seminggu d.Diisi air dan bibit siap ditebar
e. Sirkulasi air dalam pergantian air kolam dilihat dengan kondisi ikan terlebih dahulu
seminggu sekali penambahan air f. khusus ikan patin, ikan hingga umur 4 bulan
hanya sekali ganti asumsi menjelang panen air dibuang 20 dan baru dialiri air baru
lagi Sumber : Diolah dari Hasil Survei Wawancara Minapolitan, 2014
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-19
Gambar 5. 7 Kondisi Kolam Perikanan Budidaya
Gambar 5. 8 Jenis Pakan dan Obat
Gambar 5. 9 Jenis Peralatan Perikanan Budidaya
Kondisi kolam perikanan budidaya dengan media dasar kolam terpal, tanah dan permanen semen di Kecamatan Puger, Gumukmas dan Kencong system pengairan yang relative baik
Pakan konsentrat merk LP1, LP2,matahari sakti, comfeed jaya dan obat merk Booster untuk menunjang proses budidaya perikanan, serta memanfaatkan pakan alami
taleskangkung, azola, mata lele dan kol sebagai alternative makanan ikan
Peralatan untuk menunjang perikanan budidaya massa tebar bibit hingga panen masih bersifat sederhana tradisional
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-20
Gambar 5. 10 Diagram Alir Input Barang Modal Perikanan Budidaya
5.3.2 Analisis Subsistem Mina Proses On Farm I 5.3.2.1 Perikanan Tangkap
Jumlah tenaga kerja yang membantu proses penangkapan ikan di laut berbeda-beda dan disesuaikan dengan jenisukuran kapal yang digunakan.
Dalam satu hari nelayan melaut sebanyak satu kali one day fishing dengan menggunakan bahan bakar solar sebanyak 10-15 liter tergantung jarak
melaut. Perawatan kapal biasanya dilakukan setiap dua bulan sekali pengecatan kapal, pembetulan jaring tangkap, sedangkan pengecheckan
mesin dan aki penerangan dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah melaut.
Permasalahan yang dihadapi para nelayan di Kecamatan Puger, Gumukmas, Kencong dan Ambulu antara lain :
• Keterbatasan modal awal
• Alat tangkap yang digunakan nelayan masih bersifat tradisional dan
kurang memenuhi sehingga dibutuhkan peremajaan alat
• Harga jaring ikan yang relatif mahal
• Masalah cuaca pada bulan-bulan tertentu gelombang dan angin besar
sehingga nelayan tidak berani melaut sehingga tidak menghasilkan tangkapan ikan merugi
• Adanya permainan harga ikan dari pihak pengambek.
BIBIT Lele Djumbo, sangkuriang, piton
Gurami konsumsi Nila mas, hitam, giftberdaging tebal
Patin pasopati, siam, jambal •
Asal bibit lele, gurami, nila : BBI, Kecamatan Umbulsari,
Semboro, Puger, Kencong, Bangsalsari
Asal bibit Ikan Patin : Kabupaten Tulungagung
TokoAgen pakan di Kabupaten Jember
Pakan, Obat dan Peralatan
PEMBUDIDAYA
BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER
Laporan Akhir
V-21
Tabel 5. 8 Matriks Analisis Pengembangan Agro Proses I On Farm Perikanan Tangkap
No. Kecamatan
Jenis Kapal Jumlah Tenaga
KerjaNelayan per kapal
Teknologi Produksi Peralatan
Hasil Tangkap Jenis ikan
Jumlah Tangkapan per Kapal
1. Puger
Kecil Jukung 1-2 GT
2-3 orang Pacing tonda, pancing
rawe, pancing dasar, jaring bet
Ikan Lemuru, cakalang,
tongkol, layang, lobster
• Jukung : 30 40 kg
• Sedang : 1 3 kw
• Sekoci : 2 ton
• Besar 10 ton
Sedang Jaringan
5-7 GT
4-5 orang Jaring gill net
Sekoci 5-6 orang
Pancing tonda Besar 13 GT
20-25 orang Jaring gill net, jaring
payangporsin 2.
Gumukmas Kecil Jukung
1-2 GT 3 orang
Jaring inet 1 ¼ , jaring lobster 2 ¼ 5 ½
Ikan lemuru, lobster mutiara,
kerapu, kakap, tongkol, layur
3. Kencong
Kecil Jukung 1-2 GT
3 orang Jaring inet 1 ¼ , jaring
lobster 2 ¼ 5 ½ Ikan layang,
tongkol, lemuru, lobster
4. Ambulu
Kecil Jukung 1-2 GT
3 orang Jaring inet 1 ¼ , jaring
lobster 2 ¼ 5 ½ Ikan layang,
tongkol, lemuru, lobster mutiara,
batu, pasir, warna, bamboo,
kipas Sedang
Jaringan 5-7
GT 4-5 orang
Paying, pancing jegerrawa
Sumber : Diolah dari Hasil Survei Minapolitan, 2014