ANALISIS KELEMBAGAAN 2014 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kab. Jember

Laporan Akhir V-37 • Pengepul Pengepul merupakan salah satu mata rantai awal pemasaran hasil produksi perikanan. Pengepul memiliki fungsi mengumpulkan hasil perikanan tangkap dan mendistribusikan ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah hasil perikanan. • Pengambek Pengambek merupakan salah satu unsur mata rantai yang tidak dapat dilepaskan dalam kegiatan perikanan tangkap. Pengambek memiliki fungsi ganda yaitu memberikan pinjaman modal operasional kepada nelayan dan sekaligus mengumpulkan hasil perikanan tangkap yang kemudian mendistribusikannya ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah hasil perikanan tersebut. Secara umum keberadaan pengambek ini sangat dibutuhkan oleh pelaku perikanan tangkap, dimana dengan adanya pinjaman modal yang mudah nelayan dapat melaut dan mendapatkan hasil tangkap. Akan tetapi salah satu syaratnya adalah semua hasil tangkap nelayan tersebut harus dijual kepada pengambek sesuai harga yang ditentukan oleh pengambek dan tentunya dibawah harga pasar pengepul lain. Sistem kerjasama seperti ini berlaku selama pinjaman modal tersebut belum dilunasi. • Pedagang Lokal Pedagang lokal dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan memiliki peran yang sama dengan pengepul, namun yang membedakan adalah kapasitas dan wilayah pemasaran. Pedagang lokal biasanya memasarkan hasil perikanan tangkap di pasar-pasar lokal dengan kapasitas yang kecil. Biasanya yang mengambil peran sebagai pedagang lokal ini adalah keluarga nelayan ataupun masyarakat sekitar. • Pembeli Swasta Pembeli Swasta tidak memiliki hubungan langsung dengan para pelaku perikanan tangkap, namun dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan cukup penting. Pembeli swasta biasanya memiliki hubungan langsung dengan pengepul ataupun pengambek. Meski tidak secara langsung terkait dengan nelayan, namun adanya kerjasama antara Laporan Akhir V-38 pengepul dengan pembeli swasta secara tidak langsung meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. • Kelompok Perikanan Tangkap Keberadaan kelompok perikanan sangat erat dengan nelayan karena kelompok perikanan merupakan wadah bagi para pelaku perikanan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang perikanan. Gambar 5. 15 Diagram Venn Kelembagaan Perikanan Budidaya Dari diagram venn kelembagaan perikanan budidaya tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 5 lembaga yang terkait dengan masyarakat. Masing-masing lembaga tersebut memiliki fungsi, peran dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap pelaku perikanan budidaya terutama terkait rencana pengembangan konsep kawasan minapolitan Kabupaten Jember. Adapun analisis untuk masing-masing kelembagaan tersebut adalah sebagai berikut. • Penyuluh Perikanan Petugas penyuluh perikanan memiliki peranan yang penting dalam perkembangan kawasan minapolitan. Penyuluh memiliki fungsi memberikan pelatihan dan penyuluhan serta informasi teknologi perikanan pada pelaku perikanan budidaya. • Pengepul Masyarakat Pembeli Swasta Pengepul Penyuluh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kelompok Perikanan Budidaya Pedagang Lokal Laporan Akhir V-39 Pengepul merupakan salah satu mata rantai awal pemasaran hasil produksi perikanan. Pengepul memiliki fungsi mengumpulkan hasil perikanan budidaya dan mendistribusikan ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah hasil perikanan. • Pedagang Lokal Pedagang lokal dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan memiliki peran yang sama dengan pengepul, namun yang membedakan adalah kapasitas dan wilayah pemasaran. Pedagang lokal biasanya memasarkan hasil perikanan budidaya di pasar-pasar lokal dengan kapasitas yang kecil. • Pembeli Swasta Pembeli Swasta tidak memiliki hubungan langsung dengan para pelaku perikanan budidaya, namun dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan cukup penting. Pembeli swasta biasanya memiliki hubungan langsung dengan pengepul. Meski tidak secara langsung terkait dengan pembudidaya, namun adanya kerjasama antara pengepul dengan pembeli swasta secara tidak langsung meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan. • Kelompok Perikanan Budidaya Keberadaan kelompok perikanan KUB sangat erat dengan masyarakat pembudidaya ikan karena kelompok perikanan merupakan wadah bagi para pelaku perikanan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya perikanan.

5.6 ANALISIS PENETAPAN KAWASAN

5.6.1 Analisis Struktur Ruang Minapolitan

Dasar pembentukan suatu kawasan minapolitan adalah pengembangan kawasan tertentu yang berbasis pada kegiatan perikanan. Secara sederhana akan dilakukan pengembangan kota perikanan dengan komoditas basis dari perikanan mulai dari basis produksi bahan baku hingga produksi olahan yang mampu memberikan pendapatan bagi penduduk Kabupaten Jember. Laporan Akhir V-40 Berdasarkan Draft Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember Tahun 2011-2031, memutuskan bahwa pengembangan kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember salah satunya adalah dengan pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Puger. Hal ini menjelaskan bahwa secara stuktur ruang wilayah dan tentunya dengan melihat potensi kegiatan perikanan tangkap dan budidaya yang terbesar, Kecamatan Puger menjadi pusat kawasan minapolitan di Kabupaten Jember. Meskipun pembentukan struktur tata ruang Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember belum dibahas secara detail dalam RTRW nantinya akan tetap terdiri dari pusat, sub pusat dan sub-sub pusat kawasan sesuai dengan struktur tata ruang yang membentuk wilayah perkotaan pada umumnya. Struktur tata ruang suatu kawasan minapolitan terbentuk dari kecenderungan pergerakan dan arah pengembangan aktifitas di sektor perikanan dan sektor-sektor hilirnya. Dari sebab itu, dalam analisis penentuan struktur tata ruang Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember, eksisting aliran input-output-pemasaran komoditas dan produk-produk serta arahan pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten menjadi penentu utama dalam penentuan struktur tata ruang Kawasan Minapolitan di Kabupaten Jember. Adapun penentuan pusat, sub pusat dan sub-sub pusat kawasan minapolitan Kabupaten Jember salah satunya dapat menggunakan pendekatan penetapan kawasan peruntukan perikanan baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap sesuai RTRW Kabupaten Jember Tahun 2011-2031, seperti berikut:

a. Kawasan Minapolitan Tangkap di Kecamatan Puger dengan

hinterland di Kecamatan Kencong, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Tempurejo dan Kecamatan Gumukmas

b. Kawasan Minapolitan Budidaya di Kecamatan Puger dengan

hinterland di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Gumukmas Berdasarkan kebijakan RTRW tersebut didapatkan bahwa Kecamatan Puger merupakan pusat kawasan Minapolitan baik dari kegiatan perikanan