Analisis Akar Masalah ANALISIS AKAR MASALAH DAN AKAR TUJUAN

Laporan Akhir V-51 Gambar 5. 20 Akar Masalah Perikanan Tangkap Di Kabupaten Jember Kurangnya bimbingan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar Kurangnya intensitas dan jumlah penyuluh Rendahnya Pendapatan Nelayan Tangkap Masih rendahnya SDM wilayah pesisir Teknologi penangkapan ikan yang dilakukan masih relatif sederhana. Kurangnya permodalan nelayan untuk pengembangan penangkapan ikan Kurangnya olahan dengan bahan dasar hasil tangkap ikan Belum optimalnya fungsi koperasi atau lembaga keuangan mikro swadaya Harga jual hasil tangkap yang semakin menurun dan kurang stabil Masih adanya praktek monopoli harga oleh pengambek Peralatan pengolahan sangat terbatas dan masih tradisional Laporan Akhir V-52 Gambar 5. 21 Diagram Akar Masalah Perikanan Budidaya Kabupaten Jember Rendahnya Pendapatan Pembudidaya Ikan Kurangnya bimbingan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar Kurangnya intensitas dan jumlah penyuluh Masih rendahnya SDM wilayah pesisir Teknologi pembudidayaan ikan yang dilakukan masih relatif sederhana dan tradisional Kurangnya permodalan nelayan untuk pengembangan budidaya ikan Masih mahalnya harga pakan ikan pabrik konsentrat Belum optimalnya fungsi koperasi atau lembaga keuangan mikro swadaya Ketidak stabilan harga jual ikan hasil budidaya di pasar local maupun regional Masih tinginya peran tengkulak dalam penentuan harga jual hasil budidaya Belum tersedianya alternatif pakan buatan yang lebih terjangkau dan sesuai dengan komoditas budidaya Masih minimnya produk olahan dengan bahan dasar hasil budidaya ikan Terbatasnya peralatan dan teknologi pengolahan produk hasil budidaya Laporan Akhir V-53

5.7.2 Analisis Akar Tujuan

Pada bahasan analisis akar tujuan pada prinsipnya sama dengan analisis akar masalah yaitu sebagai batas atau frame dalam menentukan usaha-usaha pengembangan nantinya yang berdasar pada permasalahan yang ada di atas. Lingkup perumusan tujuan ini juga mempunyai skala makro yaitu memberikan suatu pemecahan masalah yang terdapat pada pengembangan komoditi-komoditi unggulan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember. Untuk analisis akar tujuan juga sering disebut sebagai teknik jembatan bambu. Analisis akar tujuan ini merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menyusun suatu rencana kegiatan masyarakat dengan jalan memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan tujuan yang akan dicapai serta tahapan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Teknik ini sangat visual, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan tingkat partisipasinya sangat tinggi. Berikut akar tujuan yang dicapai dalam pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Jember sebagai berikut. 1 Perikanan Tangkap Adapun untuk tujuan dalam hal khususnya perikanan tangkap adalah peningkatan modernisasi alat dan teknologi tangkap ikan yang berwawasan lingkungan guna peningkatan produksi perikanan tangkap, peningkatan fungsi optimalisasi koperasi sebagai salah satu akses pemodalan utama bagi masyarakat nelayan, peningkatan mina off farm atau pengolahan hasil tangkap menjadi produk olahan dengan nilai jual lebih tinggi, serta meminimalisir fungsi dan keterlibatan pengambek dalam system minapolitan tangkap sehingga nelayan dapat menjual hasil tangkap sesuai dengan harga pasar lebih tinggi. 2 Perikanan Budidaya Pada analisis akar tujuan akan menjawab dari analisis akar masalah, utamanya pada perikanan budidaya Di Kabupaten Jember. Dengan adanya mina input meningkat, pengelolaan dan pengelolaan hasil meningkat serta pemasaran lancar maka akan meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan. Laporan Akhir V-54 Gambar 5. 22 Akar Tujuan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Jember Peningkatan program bimbingan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar Penambahan intensitas dan jumlah penyuluh Peningkatan Pendapatan Nelayan Tangkap Peningkatan mutu kualitas SDM masyarakat pesisir Modernisasi teknologi penangkapan ikan Peningkatan permodalan nelayan untuk pengembangan penangkapan ikan Peningkatan olahan dengan bahan dasar hasil tangkap ikan Pengoperasian dan optimalisasi fungsi koperasi atau lembaga keuangan mikro swadaya Peningkatan dan stabilisasi harga jual hasil tangkap Meminimalisir kerjasama dengan pengambek baik pemodalan maupun penjualan Modernisasi peralatan pengolahan hasil tangkap ikan