SISTEMATIKA PEMBAHASAN 2014 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kab. Jember

BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir I-8 berada di masing-masing kecamatan, maksud tujuan dan sasaran, dan ruang lingkup, keluaran pekerjaan, landasan hukum serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini menguraikan tentang konsep dan definisi kawasan minapolitan terkait dengan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kabupaten Jember.

BAB III METODOLOGI

Bagian ini menguraikan tentang pendekatan-pendekatan, penyusunan konsep yang merupakan landasan pelaksanaan pekerjaan, kerangka pelaksanaan pekerjaan, model dan teknik analisa terkait dengan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kabupaten Jember.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Menguraikan tentang gambaran umum wilayah Kabupaten Jember yang terkait dengan kondisi geografi, kependudukan dan potensi permasalahan yang ada berkaitan dengan minapolitan di Kabupaten Jember serta kondisi eksisiting sarana dan prasarana yang berada pada wilayah perencanaan.

BAB V ANALISA

Bagian ini berisi tentang analisis kebijakan yang berkaitan dengan perikanan, analisis komoditas unggulan, analisis subsistem kawasan minapolitan, analisis partisipatif, analisis kelembagaan, analisis penetapan kawasan, analisis akar masalah dan akar tujuan, analisis SWOT serta konsep pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Jember. BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir I-9

BAB VI STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN

Bagian ini berisi tentang penetapan komoditas unggulan di Kecamatan Puger Sebagai Pusat Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kabupaten Jember, rencana komoditas unggulan, rencana sub system minapolitan serta indikasi program pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Jember.

BAB VII PENUTUP

Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi dari penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kabupaten Jember. BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir II-1

2.1 PENGERTIAN MINAPOLITAN

Minapolitan terdiri dari kata mina dan kata politan polis. Mina berarti ikan dan politan berarti kota, sehingga Minapolitan dapat diartikan sebagai kota perikanan atau kota di daerah lahan perikanan atau perikanan di daerah kota. Minapolitan adalah kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan ekonomi daerah sekitarnya. Menurut pedoman Perencanaan Pengembangan Kawasan Perikanan Minapolitan tahun 2010 kawasan minapolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian perikanan dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis. Kota perikanan dapat merupakan kota menengah, atau kota kecil atau kota kecamatan atau kota perdesaan atau kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan perdesaan dan desa-desa hinterland atau wilayah sekitarnya melalui pengembangan ekonomi, yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor perikanan, tetapi juga pembangunan sektor secara luas seperti usaha perikanan on farm dan off farm, industry kecil, pariwisata, jasa pelayanan dll. Kota perikanan minapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan sentra produksi perikanan yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir II-2 kesejahteraan masyarakatnya. Selanjutnya kawasan perikanan tersebut termasuk kotanya disebut dengan kawasan minapolitan. Pengertian dari Kawasan Minapolitan adalah kawasan yang membentuk kota perikanan, yang memudahkan masyarakat untuk bisa membudidayakan ikan darat, dengan kemudahan memperoleh benih melalui unit perbenihan rakyat, pengolahan ikan, pasar ikan dan mudah mendapatkan pakan ikan, yang dikelola oleh salah satu kelompok yang dipercaya oleh pemerintah. Dalam keputusan Menteri Kelautan dan perikanan Republik indonesia, yang dimaksud dengan minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasakan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan persepatan. Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa danatau kegiatan pendukung lainnya. Minapolitan dilaksanakan dengan tujuan a Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk kelautan dan perikanan b Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan pengolahan ikan yang adil dan merata c Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah Sasaran pelaksanaan Minapolitan meliputi: 1 Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan skala mikro dan kecil. Antara lain berupa: - Penghapusan danatau pengurangan beban biaya produksi, pengeluaran rumah tangga dan punggutan liar - Pengembangan sistem produksi kelautan dan perikanan efisiensi untuk usaha mikro dan kecil; penyediaan dan distribusi sarana produksi tepat guna dan murah bagi masyarakat - Pemberian bantuan teknis dan pemodalan