ANALISIS KEBIJAKAN 2014 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kab. Jember

BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir V-2 Tabel 5. 1 Matrik Analisis Kebijakan Kabupaten Jember Terkait Pengembangan Perikanan NO. JENIS KEBIJAKAN POTENSI MASALAH ANALISIS STRATEGI 1. Draft RTRW Kabupaten Jember Tahun 2011-2031 Pengembangan Wilayah Perikanan  Pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Puger sebagai kawasan strategis untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.  Kabupaten Jember memiliki kawasan budidaya kolam air tawar berupa ikan lele, tawes, mujair, nila, udang galah, gurami, tombro, patin dan sidat tersebar diseluruh kecamatan;  Kabupaten Jember memiliki Kawasan budidaya air payau berupa ikan bandeng, udang putih, udang windu dan vaname meliputi: Kecamatan Puger; Kecamatan Ambulu; Kecamatan Gumukmas.  Perkembangan kegiatan pembangunan kedepannya dikhawatirkan lebih cenderung ke pembangunan yang bersifat horizontal, keluar dari pusat-pusat kota sehingga mengakibatkan sejumlah lahan produktif mengalami peralihan fungsi.  Permasalahan umum yang dihadapi dalam pengembangan potensi perikanan darat adalah masih kurangnya keterampilan masyarakat dalam melakukan proses pengelolaan hasil perikanan darat hingga menjadi produk olahan, modal yang terbatas dan harga pakan yang relative tinggi, adanya permainan harga ikan dari pengepul dan pada saat kemarau ketersediaan air relative sulit.  Lahan yang potensial untuk pengembangan masih tersedia cukup untuk pengembangan di masa mendatang, dan beberapa wilayah dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki dan terutama dikaitkan dengan potensi kajian perikanan.  Kegiatan pengolahan hasil perikanan dikaitkan dengan wisata adalah dengan cara menjadikan hasil perikanan sebagai daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang, baik untuk konsumsi, wisata alam dan juga wisata edukasi  Fasilitas yang ada pasar dan TPI dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk menunjang keberadaan kegiatan perikanan  Pengendalian potensi  Strategi Pengelolaan kawasan peruntukan perikanan, meliputi: Pemertahanan, perehabilitasian, dan perevitalisasian tanaman bakaumangrove dan terumbu karang; Pengembangan perikanan tangkap dan perikanan budidaya; Penjagaan kelestarian sumber daya air terhadap pencemaran limbah industri; Pengendalian pemanfaatan sumber daya diwilayah pesisir melalui rencana pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil; Pengembangan sarana dan BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir V-3 NO. JENIS KEBIJAKAN POTENSI MASALAH ANALISIS STRATEGI  Kabupaten Jember memiliki kawasan Minapadi meliputi: Kecamatan Silo; Kecamatan Mayang; Kecamatan Rambipuji; Kecamatan Panti; Kecamatan Kalisat; Kecamatan Sumberjambe; dan Kecamatan Ledokombo.  Kabupaten Jember memiliki kawasan perikanan tangkap untuk ikan pelagis dan demersal meliputi: Kecamatan Kencong; Kecamatan Puger; Kecamatan Ambulu; Kecamatan Tempurejo Kecamatan Gumukmas  Kawasan pesisir pantai di Kabupaten Jember potensial untuk pengembangan kawasan perikanan tangkap, perikanan  Permasalahan pengembangan potensi perikanan laut adalah pada umumnya nelayan lokal memiliki keterbatasan dalam spesifikasi kapal dan alat tangkap yang masih tradisional sehingga diperlukan peremajaan prasarana alat tangkap ikannya, keterbatasan modal, menjelang musim ikan harga ikan menjadi turun, adanya bulan-bulan tertentu nelayan tidak melaut karena ombak yang besar .  Kerusakan kawasan pesisir berupa penebangan dan pembukaan areal tambak pada hutan mangrove dan sejenisnya,  Wilayah pesisir Kabupaten Jember berpotensi sebagai kawasan rawan bencana Tsunami meliputi : Kecamatan Kencong Kecamatan Gumukmas Kecamatan Puger dengan memberikan batasan budidaya sekitar pantai untuk menjaga ekosistem pantai, dan juga berlaku untuk tambak prasarana pendukung perikanan; Peningkatan nilai ekonomi perikanan dengan meningkatkan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; dan Pengembanan kelembagaan kelompok nelayan kearah kelembagaan ekonomikoperasi.  Strategi Pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, meliputi : mengembangkan kawasan minapolitan; menjaga kelestarian ekosistem kawasan pesisir dan pulau- pulau kecil; membatasi kegiatan yang mengakibatkan terganggunya lingkungan kawasan pesisir dan pulau- BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir V-4 NO. JENIS KEBIJAKAN POTENSI MASALAH ANALISIS STRATEGI budidaya air payau serta peruntukan pariwisata dengan daya tarik wisata alam pantai. Kecamatan Wuluhan Kecamatan Ambulu Kecamatan Tempurejo. pulau kecil; meningkatkan kegiatan kepariwisataan di kawasan pesisir dan pulaupulau kecil; meningkatkan kegiatan perikanan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan menetapkan zonasi pemanfaatan ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Sumber : di olah dari Draft RTRW Kabupaten Jember 2011-2031, di olah dari Survey Primer Kajian Minapolitan 2014 BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir V-5

5.2 ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN

5.2.1 Analisis LQ

Analisis LQ menunjukkan potensi dari tempat terkait dengan kondisi kekayaan yang ada di wilayah tersebut. LQ berguna untuk melihat spesialisasi kegiatan produksi suatu wilayah. Pada dasarnya, teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Apabila hasil perhitungan rasio lebih besar dari 1 LQ 1 menunjukkan kegiatan eksport atau basis dan jika LQ = 1 menunjukkan memiliki potensial yang sama dengan sektor sejenis di daerah tertentu, sehingga hanya cukup untuk melayani kebutuhan daerah sendiri. dan bila LQ 1 menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak mampu untuk mencukupi kebutuhannya sendiri dan cenderung untuk import. Pada pembahasan minapolitan Kabupaten Jember merupakan konsep pengembangan ekonomi suatu daerah dengan menggunakan sektor perikanan sebagai basis perekonomian, dengan komoditas unggulan daerah masing-masing. Dengan basis pengembangan sektor unggulan sebagai sasaran utama dan juga tujuan titik pengembangan, jika dilihat secara konseptual Minapolitan sesuai untuk diterapkan sebagai strategi pengembangan daerah pesisir di Indonesia. Analisa Location Quotient menunjukkan tingkat produksi sub sektor perikanan komoditas unggulan yang menjadi sumber dalam pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember. Total produksi perikanan budidaya Tahun 2013 di Kabupaten Jember sebesar 5.436,72 Ton, dengan klasifikasi jenis ikan sebagai berikut : • Ikan Gurami : 1.182,40 Ton • Ikan Tombro : 62,10 Ton • Ikan NilaMujair : 188,47 Ton • Ikan Lele : 3.285,15 Ton • Udang : 718,60 Ton BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir V-6 Gambar 5. 1 Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Jember Tahun 2013 Adapun dalam perhitungan location quotientLQ adalah produksi tersebut bukanlah data produksi perikanan keseluruhan yang dimiliki Kabupaten Jember. Pemilihan komoditas ini sendiri melihat dari spesifikasi pemilihan komoditas yang dianggap menjadi produk unggulan, maka penilaian komoditas ini dilihat dari kemampuan komoditas tersebut dikirim keluar wilayah, yang diperbandingkan dengan tingkat produksi total, kemudian dapat dilihat dari perhitungan LQ atau Location Quotient. Produksi unggulan perikanan budidaya di Kabupaten Jember terbesar adalah ikan lele sebesar 3.285,15 ton dan ikan gurami 1.182,40ton Berikut merupakan tabel hasil perhitungan LQ dari produksi perikanan budidaya dengan komoditas unggulan yang telah disebutkan di atas. Tabel 5. 2 Hasil Perhitungan Location QuotientLQ Perikanan Budidaya Per Kecamatan Di Kabupaten Jember No. Kecamatan Produksi Ton Hasil Perhitungan LQ Gurami Lele Udang Total Gurami Lele Udang 1 Kencong 105.7 547.3 0.0 653.0 0.71 1.32 0.00 2 Gumukmas 80.1 110.0 718.6 908.7 0.39 0.19 5.71 3 Puger 20.0 1,807.0 0.0 1,827.0 0.05 1.56 0.00 4 Wuluhan 43.7 60.8 0.0 104.5 1.83 0.92 0.00 5 Ambulu 20.1 131.2 0.0 151.3 0.58 1.37 0.00 6 Tempurejo 9.3 10.5 0.0 19.8 2.06 0.84 0.00