Laporan Akhir
V-54
Gambar 5. 22 Akar Tujuan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Jember
Peningkatan program bimbingan penyuluhan
terhadap masyarakat sekitar Penambahan intensitas dan
jumlah penyuluh
Peningkatan Pendapatan Nelayan Tangkap
Peningkatan mutu kualitas SDM masyarakat pesisir
Modernisasi teknologi penangkapan ikan
Peningkatan permodalan nelayan untuk pengembangan
penangkapan ikan Peningkatan olahan dengan
bahan dasar hasil tangkap ikan
Pengoperasian dan optimalisasi fungsi koperasi atau lembaga
keuangan mikro swadaya Peningkatan dan stabilisasi
harga jual hasil tangkap
Meminimalisir kerjasama dengan pengambek baik
pemodalan maupun penjualan Modernisasi peralatan
pengolahan hasil tangkap ikan
Laporan Akhir
V-55
Gambar 5. 23 Diagram Akar Tujuan Perikanan Budidaya Kabupaten Jember
Peningkatan Pendapatan Pembudidaya Ikan
Peningkatan bimbingan penyuluhan terhadap
masyarakat pembudidaya Peningkatan intensitas dan
jumlah penyuluh Peningkatan kualitas SDM
wilayah pesisir Modernisasi teknologi
pembudidayaan ikan Peningkatan akses
permodalan untuk pengembangan budidaya
ikan Pengurangan penggunaan
pakan ikan pabrik konsentrat
Pembektukan koperasi atau lembaga keuangan
mikro swadaya Penyediaan informasi pasar
untuk menjaga kestabilan harga jual ikan hasil
budidaya Pengurangan peran
tengkulak dalam penentuan harga jual hasil budidaya
Penyediaan alternatif pakan buatan yang lebih terjangkau
dan sesuai dengan komoditas budidaya
Peningkatan produk olahan dengan bahan
dasar hasil budidaya ikan
Ketersediaan peralatan dan teknologi
pengolahan produk hasil budidaya
Laporan Akhir
V-56
5.8 ANALISIS SWOT
Analisis  SWOT  adalah  metode  analisis  yang  digunakan  dalam mengidentifikasi  potensi  dan  masalah  serta  digunakan  juga  sebagai  dasar
kebijakan dari strategi pengembangan. Analisis SWOT merupakan salah satu teknik  analisis  yang  digunakan  dalam  menginterpretasikan  suatu  wilayah,
khususnya pada kondisi yang sangat kompleks dimana faktor eksternal dan faktor  internal  memegang  peranan  yang  sama  pentingnya.  Analisis  SWOT
yang  digunakan  ini  bertujuan  untuk  menentukan  arahan-arahan pengembangan  yang  akan  dilakukan  dalam  pengembangan  kawasan
Minapolitan di Kabupaten Jember.
Analisis  SWOT  adalah analisis  untuk  mengetahui  faktor-faktor  yang mempengaruhi  kondisi  wilayah,  yaitu  untuk  melihat Strength kekuatan,
Weakness kelemahan, Opportunity peluang dan Threathen ancaman, dan menginventarisasi  faktor-faktor  tersebut  dalam  strategi  perencanaan
kawasan  yang  dipakai  sebagai  dasar  untuk  menentukan  langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam pengembangan selanjutnya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:
 Potensi Strength Kekuatan yang dapat dikembangkan agar lebih tangguh, sehingga dapat
bertahan di pasaran, yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri  Masalah Weakness
Segala faktor yang merupakan masalah atau kendala yang datang dari
dalam wilayah atau obyek itu sendiri  Peluang Opportunities
Kesempatan  yang  berasal  dari  luar  wilayah.  Kesempatan  tersebut
diberikan  sebagai  akibat  dari  pemerintah,  peraturan  atau  kondisi  ekonomi secara global.
 Ancaman Threaten Merupakan  hal  yang  dapat  mendatangkan  kerugian  yang  berasal  dari
luar wilayah atau obyek.
Laporan Akhir
V-57
Tabel 5. 19 Matriks Analisis Internal Strength dan Weakness
ANALISIS INTERNAL Kekuatan Strength
Kelemahan Weakness
a. Potensi  kelautan  dan  perikanan  yang terdapat  di  Kabupaten Jember yang  sangat
potensial  untuk  dikembangkan menjadi kawasan perikanan air tawar , perikanan air
payau maupun perikanan tangkaplaut. b. Dari  nilai jumlah  produksi  tertinggi  dan LQ
diketahui  bahwa untuk komoditas ikan  lele perikanan  budidaya  serta  ikan  tongkol
perikanan  tangkap  mampu  menjadi komoditas  unggulanbasis di  Kabupaten
Jember. c. Adanya  kelompok  pembudidaya  ikanKUB
perikanan budidaya dan kelompok nelayan perikanan  tangkap yang  terdapat  di
masing-masing  kecamatan di  Kabupaten Jember yang  memiliki  potensi  kegiatan
perikanan . d. Adanya fasilitas Balai Benih Ikan BBI yang
berpotensi  untuk  memenuhi  kebutuhan benih  ikan  para  pembudidaya air  tawar di
Kabupaten Jember. e. Adanya
fasilitassarana pemasaran
perikanan  tangkap berupa TPIPelabuhan dan pasar ikan di Kecamatan Puger.
f. Jangkauan  aksesbilitas  dan  lokasi  untuk pemasaran hasil perikanan yang memadai di
Kabupaten Jember. g. Adanya  produk  olahan  hasil  perikanan
tangkap yang mampu bersaing dipasaran. h. Pembinaan  dan  penyuluhan  yang rutin
dilakukan Dinas  Perikanan  kepada  para Kelompok  Perikanan  budidaya  dan
tangkap di Kabupaten Jember. a. Permasalahan  pengembangan  potensi
perikanan  laut  adalah  pada  umumnya nelayan  lokal  memiliki  keterbatasan
dalam  spesifikasi  kapal  dan  alat tangkap yang masih tradisional.
b. Kurangya  bantuan  kredit permodalan untuk
pengembangan perikanan
budidaya dan tangkap. c. Belum  optimalnya  fungsi koperasi
untuk  menunjang  proses perikanan  di Kabupaten Jember.
d. Program  pelatihan  guna  menunjang peningkatan
produksi perikanan
kurang  diimplementasikan  di  lapangan oleh  para  pelaku  nelayan  dan
pembudidaya karena terkendala modal dan sarana pendukung perikanan
e. Harga  jual  ikan  tangkap  dan  budidaya tidak  stabil  dipasaran
adanya permainan  harga  karena  tidak  adanya
sarana informasi pasar. f. Belum optimalnya hasil produk olahan
perikanan  tangkap  dan  budidaya di Kabupaten Jember.
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2014
Tabel 5. 20 Matriks Analisis Eksternal Opportunities dan Threats
ANALISIS EKSTERNAL Peluang Opportunities
Ancaman Threats
a. Kebijakan  RTRW  Kabupaten JemberTahun 2011-2031,
Pengembangan  kawasan minapolitan  di  Kecamatan  Puger
sebagai  kawasan  strategis  untuk pengembangan  pertumbuhan  ekonomi
di Kabupaten Jember. b. Adanya  kegiatan perikanan  dikaitkan
dengan wisata dengan cara menjadikan hasil  perikanan  sebagai daya  tarik
utama  bagi
wisatawan
untuk  datang, baik  untuk  konsumsi,  wisata  alam  dan
a. Wilayah  pesisir Kabupaten  Jember berpotensi  sebagai  kawasan  rawan
bencana Tsunami
b. Kerusakan kawasan
pesisir berupa
penebangan dan
pembukaan  areal  tambak  pada hutan mangrove dan sejenisnya,
c. Pada saat musim kemarau,  air tanah sulit  didapat dan  sedikit  payau
sehingga mengganggu
proses budidaya kolam.