METODE ANALISIS 2014 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya di Kab. Jember

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir III-5 1 Potensi lahan kawasan minapolitan 2 Analisis peluang pemasaran produk perikanan tangkap dan budidaya E. Analisis aspek infrastruktur, budidaya, pemasaran, kelembagaan dan kelestarian sumberdaya alam kawasan. Dalam pekerjaan ini bahasan yang dipakai dalam mengembangkan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya Kabupaten Jember meliputi : a Aspek Infrastruktur Pada aspek ini membahas sarana dan prasarana minabisnis yang memadai untuk mendukung pengembangan sistem dan usaha minabisnis meliputi - Jaringan jalan yang memadai dan aksesibilitas dengan daerah lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung usaha perikanan yang efisien. - Memiliki sarana dan prasarana umum vang memadai seperti transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dll; - Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosialmasyarakat yang memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi, perpustakaan, swalayan dll b Aspek Budidaya Aspek budidaya yang dibahas pada pekerjaan ini adalah kebiasaan masyarakat sebagai pembudidaya ikan yang dapat mendatangkan penghidupan bagi mereka. c Aspek Pemasaran Pada Aspek pemasaran kawasan minapolitan mempunyai pasar komoditas unggulan, serta mempunyai potensi atau mengembangkan diversifikasi usaha dari komoditas unggulannya. pengembangan kawasan tersebut tidak saja menyangkut kegiatan budidaya perikanan on farm tetapi juga kegiatan off farm-nya; yaitu mulai pengadaan sarana dan PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir III-6 prasarana perikanan benih, pakan, obat-obatan dsb kegiatan pengolahan hasil perikanan sampai dengan pemasaran hasil perikanan serta kegiatan penunjang pasar hasil, industri pengolahan, minawisata dsb d Aspek Kelembagaan Pada aspek kelembagaan pembudidaya ikan kelompok, UPP yang dinamis dan terbuka pada inovasi baru, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai sentra pembelajaran dan pengembangan minabisnis SPPM. kelembagaan pembudidaya disamping sebagai pusat pembelajaran pelatihan, juga diharapkan kelembagaan pembudidaya ikan dengan pembudidaya ikan disekitarnya merupakan inti- plasma dalam usaha kegiatan minapolitan. e Aspek Kelestarian Alam Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan desa terjamin. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan Tahun 2009 F. Kebutuhan infrastruktur, budidaya, pemasaran, kelembagaan dan kelestarian sumberdaya alam kawasan Pada pekerjaan ini dalam mengembangkan kawasan minapolitan memerlukan kebutuhan akan infrastruktur yang dibutuhkan, budidaya, aspek pemasaran pangsa pasar, aspek kelembagaan yang terkait dengan minapolitan dan kelanjutan atau suistanaible terkait dengan sumber daya alam kawasan. G. Skenario pengembangan kawasan terpilih yang mencakup fungsi kawasan berdasarkan hierarki sistem pusat-pusat pengembangan Kawasan produksi maupun kawasan penunjang. Analisis skenario pengembangan kawasan terpilih bertujuan untuk mengetahui lokasi yang dapat dijadikan sebagai pusat dan sub pusat PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir III-7 untuk pengembangan minapolitan. Lokasi pusat dan subpusat tersebut difungsikan untuk mempermudahi perencanaan kawasan minapolitan. Untuk menentukan struktur tata ruang di Kawasan Minapolitan, perlu mengetahui lokasi produksi dan lokasi distribusi yang didapat dari analisis lokasi produksi dan distribusi. Dalam penentuan pusat dan subpusat kawasan minapolitan ada beberapa faktor yang dapat dijadikan dalam pemilihan lokasi pusat dan sub pusat pengembangan kawasan minapolitan, antara lain: - Potensi perikanan tangkap maupun budidaya - Ketersediaan dan Kesesuaian Lahan. - Kesiapan sarana, prasarana, dan infrastruktur. - Kemudahan aksesibilitas pergerakan. - Ketersediaan tenaga kerja. Langkah pertama dalam analisis penentuan pusat dan sub pusat ini adalah mengumpulkan keterangan berdasarkan karakteristik wilayah studi mengenai lokasi dari produksi dan transportasi. Kemudian mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi pengembangan dengan cara survey primer yaitu observasi lapangan maupun survey sekunder dengan peta dan data-data yang berasal dari dinas-dinas yang terkait. Langkah selanjutnya penentuan lokasi produksi dan transportasi dari kegiatan minapolitan sebagai komoditi unggulan pada kawasan yang telah terpilih. Langkah terakhir yaitu menetukan lokasi distribusi optimal sebagai arahan struktur tata ruang kawasan Minapolitan yang terdapat pada kawasan terpilih. H. Indikasi program, kegiatan dan target pengembangan kawasan dalam skala program pembangunan jangka menengah Tahapan terakhir dalam penyusunan pekerjaan ini adalah menyusun indikasi program, kegiatan dan target yang akan dicapai dalam upayanya pengembangan kawasan minapolitan dengan menggunakan matri-matrik pencapaian pada setiap program. PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER Laporan Akhir III-8

3.4 ALUR PEMIKIRAN PEKERJAAN

Kawasan Minapolitan adalah Kawasan yang membentuk kota perikanan, yang memudahkan masyarakat untuk bisa membudidayakan ikan darat, dengan kemudahan memperoleh benih melalui unit perbenihan rakyat, pengolahan ikan, pasar ikan dan mudah mendapatkan pakan ikan, yang dikelola oleh salah satu kelompok yang dipercaya oleh pemerintah. Gambar 3. 1 Kerangka Pemikiran Pekerjaan Analisis kesesuaian konsep minapolitan Pengembangan Kawasan Minapolitan berdasarkan identifikasi potensi perikanan tangkap dan budidaya di Kabupaten Jember Analisis Arah dan Kebijakan Pengembangan Minapolitan Analisis Aspek Infrastruktur, tangkap dan budidaya, pemasaran, kelembagaan dan kelestarian SDA Analisis Kebutuhan Infrastruktur, tangkap dan budidaya, pemasaran, kelembagaan dan kelestarian SDA Pengembangan Kawasan Minapolitan berbasis Perikanan Tangkap dan Budidaya Tersusunnya indikasi program, kegiatan dan target Pengembangan Kawasan Minapolitan Jangka Menengah BERBASIS PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DI KABUPATEN JEMBER r Akhir IV-1 . st s u t t t 6027 29 sd 7014 35 Bujur Timur dan 7059 6 sd 8033 56 Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas- batas: • Utara : Kabupaten Bondowoso. • Timur : Kabupaten Banyuwangi, • Selatan : Samudra Indonesia dan • Barat : Kabupaten Lumajang Secara administratif Jember terbagi menjadi 31 kecamatan dan 248 desa kelurahan dan memiliki sekitar 76 pulau-pulau kecil. Luas wilayah keseluruhan Kabupaten Jember sekitar 3.293,34 Km2, dengan kecamatan terluas berada di Kecamatan Tempurejo sebesar 524,46 Km2 dan luasan kecamatan terkecil berada di Kecamatan Kaliwates 24,94 Km2. . + , - . y 1 2 34 56 u 7 ut 2 8 3 t 6 , 4 012 No. Kecamatan Jumlah 1 Kencong 65,92 2 Gumuk Mas 82,98 3 Puger 148,99 4 Wuluhan 137,18 5 Ambulu 104,56 6 Tempurejo 524,46 7 Silo 309,98 8 Mayang 63,78 9 Mumbulsari 95,13 10 Jenggawah 51,02 11 Ajung 56,61 12 Rambipuji 52,80 13 Balung 47,12 14 Umbulsari 70,52 BAB 9 V GAMBARAN UMUM