Laporan Tahunan DRN - 2016 77
Dalam  sambutannya,  Presiden  menyampaikan  bahwa  setelah  menyaksikan  pameran gelar inovasi dan panen raya padi varietas Impari 32 di Trayu, Boyolali, Presiden yakin bahwa
Indonesia mampu swasembada pangan. Padi yang dipanen ini ditanam dengan sistem Jajar Legowo Super dengan produktivitas 6 ton per hektar.
Kendala  utama  untuk  swasembada  adalah  kebutuhan  lahan  untuk  tanaman  pangan pokok yang terdesak dengan kebutuhan perkebunan terutama sawit. Untuk itu Presiden akan
memperhatikan    kebutuhan  lahan  pertanian  untuk  produksi  pangan  pokok  seperti  padi, jagung, kedelai dan tebu.
Atas  keberhasilan  tersebut,  Presiden  menegaskan  bahwa  hingga  akhir  tahun  2016 Indonesia  tidak  akan  mengimport  beras.  Stok  beras  nasional  tahun  2016  meningkat  dan
mencapai 1.980.000 ton. Untuk terus mempertahankan swasembada beras, Pemerintah akan memberikan subsidi benih padi varietas unggul untuk lahan 4 juta hektar.
Pada  waktu  Presiden  berpidato,  Presiden  secara  khusus  memanggil  salah  seorang petani  pemulia  padi  dari  Lampung  Bapak  Surono  Danu  di  panggung  yang  berhasil
mengembangkan varietas unggul bernama Sertani-1, yang dalam uji cobanya di lahan irigasi maupun di  lahan relatif  kering, mampu memproduksi padi  14 tonhektar. Presiden berjanji
akan  menyaksikan langsung produksi padi tersebut di kemudian hari. Selain Bapak Surono, Presiden  juga  memanggil  perwakilan  peserta  tamu  undangan,  antara  lain  petani,  peternak
dan anak sekolah.
2.2.4.2  Rapat-rapat  Komisi Teknis Energi 2.2.4.2.1  Rapat Komtek Energi Tanggal 24 Maret 2016
Rapat dipimpin dan dibuka oleh ketua Komtek Energi P. Arnold Y Sutrisnanto dengan menyampaikan  agenda  rapat  dan  mengingatkan  5  fokus  tugas  DRN  beserta  output  yang
diharapkan pada tahun 2016 , yaitu:
Fokus Tugas DRN Output  Kegiatan
1 .  Merumuskan  Mengevaluasi ARN Agenda Riset Nasional 2015-2019 2.  Memberi  pertimbangan  dalam  merumusakan  arah  dan  prioritas  utama  pembangunan
IPTEK •  Amandemen  UU  18    2002  tentang  Sisnas  Penelitian,  Pengembangan  dan
Penerapan Iptek. 3.  Memberi  pertimbangan  tentang  Jakstranas  IPTEK,  Sistem  Inovasi  Nasional    dan
Kebijakan lainnya • Masukan untuk Dokumen Jakstranas Iptek
• Rekomendasi Sistem Inovasi Nasional • Penyusunan Data Base Iptek Nasional
4. Melakukan pemantauan perkembangan dan kebutuhan IPTEK untuk pembangunan • Policy Brief Policy Response Untuk Isu isu Aktual;
• Policy Brief Policy Response Untuk Isu Strategis Jangka Panjang 5. Menjalin kemitraan dengan DRD dan Dewan sejenis di tingkat nasional  internasional
• Rekomendasi pendampingan STP oleh DRD • Rapat Koordinasi DRD Tingkat Regional
Anggota Komtek diminta menyampaikan masukan atau tanggapan berupa policy brief atau  policy  respon  atas  isu-isu  aktual  nasional  bidang  energi.  Tanggapan  bisa  disampaikan
langsung  ke  Ketua  DRN,  dan  akan  diteruskan  ke  Menteri  Riset  Teknologi  dan  Pendidikan Tinggi dengan harapan akan dibawa ke sidang Kabinet.
Laporan Tahunan DRN - 2016 78
Dalam  rangka  menjalin  kemitraan  dengan  DRD,  rapat  memutuskan  dan  memilih DRD Kalimantan Timur, DRD Jawa Timur, dan DRD Yogyakarta sebagai mitra.
Dalam  penyusunan  agenda  kegiatan,  Rapat  memutusk an  ”Pelaksanaan  Rapat  dan
FGD, Materi serta Penanggung jawab kegiatan sebagai berikut ”: 1. Rapat Komtek Energi
1 24-Mar 2016
Penyusunan  Kegiatan  2016  dan  Evaluasi  ARN:    Arnold  Soetrisnanto,  dan  Agus Nurrohim
2 28-Apr 2016
Perumusan Program Ungggulan DRN Bidang Energi dan Persiapan FGD: Penanggung Jawab: MAM Oktaufik, dan Hardiv Haris Situmeang
3 19-Jul 2016
Tindak  lanjut  FGD  dan  Pembentukan  konsorsium  riset  unggulan  Pennggungjawab: MAM Oktaufik, dan Hardiv Haris Situmeang
4  16-Agt 2016
Amandemen  UU  18  tahun  2002  tentang  Sistem  Nasional  Litbangrap  IPTEK; Penanggung jawab: Triyogi Yuwono, dan Widodo W. Purwanto
5 15-Sep 2016
Penyusunan Data base Riset Bid. Energi dan Kemitraan dengan DRD FX. Sutijastoto, dan Widodo W. Purwanto
6 15-Nop 2016
Persiapan  Laporan  Akhir  dan  Sidang  Paripurna,  Penanggung  Jawab:  Arnold Soetrisnanto, dan Agus Nurrohim
2.  Focus Group Discussion FGD
FGD  Pembentukan  Konsorsium  riset  unggulan  energi  ;  MAM  Oktaufik,  dan  Hardiv Haris Situmeang
3.  Pembinaan Kemitraan dengan DRD
Mitra DRD yang dipilih DRD Kalimantan Timur, DRD Daerah Istimewa Yogyakarta dan DRD Jawa Timur.  Penanggung jawab: Deendarlianto, dan Tirto Prakosa Brojonegoro
Penanggung  jawab  kegiatan  sekaligus  akan  mewakili  Komtek  Energi  dalam  Tim Adhoc.
4.  Penyusunan ARN 2015-2019
  Dalam  rangka  penyusunan  ARN  2015-2019  akan  digunakan  draft  terakhir  hasil pembahasan  Rapat  Komtek  6  Nov.  2015  yang  dilaksanakan  di  Jogjakarta  lihat
lampiran file excel sheet 1.   Karena topik riset hasil pembahasan draft ARN Jogjakarta masih tidak berimbang ada
yang sangat spesifik ada yang umum, maka dibuat lebih umum agar bisa memayungi topik  riset  yang  lebih  luas.  Draft  perubahan  telah  disiapkan  Asisten  Komtek  Agus
Nurrohim,  mohon  bisa  dikoreksi  ditambah  dan  dikurangi.lihat  lampiran  file  excel sheet 3.
  Selain  menyempurnakan  matrik  ARN,  anggota  komtek  dimohon  memberi  masukan mengoreksi tentang norma riset bidang energi.
Laporan Tahunan DRN - 2016 79
  Anggota  Komtek  dimohon  menyelesaikan  5  lima  usulan  hilirisasi  riset  yang  telah dipilih  dalam  Rapat  Komtek  30  Nov.  2015  di  Surabaya  sesuai  format  yang  telah
ditetapkan dalam Rapat BP. Lima usulan hilirisasi riset lihat lampiran file excel sheet 2.
  Selain usulan hilirisasi riset, anggota komtek mengusulkan beberapa riset konsorsium, antara lain: Anggota Komtek dimohon melengkapi judul dan data konsorsium
Konsorsium Riset
a.   Produksi Biodiesel dan Food Berbasis Maritim - Teknologi Produksi Biodiesel Generasi ke-3; UGM, Pemda DIY, PT. Pertamina ,  Deendarlianto, Dr., ST., M.Eng.
b.  Penerapan  Teknologi  Micro  Bubble  Generator  Untuk  Meningkatkan  Kualitas  Air Buangan Sampah Airlindi; UGM, Kemenhut  Ling Hidup, Pemda DIY,  dan Industri.
Deendarlianto, Dr., ST., M.Eng. c.   Pengembangan  Prototipe  Sampah  Kota  ke  Energi  Waste  to  Energy  -    proses
Pengolahan Sampah Generasi ke-3, Arnold Soetrisnanto, Dr., Ir. d.  Scale  Up  Unit  Produksi  Biodiesel,  Biogasoline,  dan  Bioavtur  Biohidrokarbon  dari
Minyak  Nabati  dengan  Proses  Dekarboksilasi  Tekanan  Rendah.    Tirto  Prakosa Brojonegoro, Dr., M.Eng.
e.  Penerapan  Unit  Pemroses  Biogas  dari  Limbah  Menjadi  BBG  untuk  Bahan  Bakar Kendaraan Bermotor Transportasi Umum Tirto Prakosa Brojonegoro, Dr., M.Eng.
f.  Pengambangan  Prototipe  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Panas  Bumi  Skala  Kecil.    BPPT, Kemenprind, PT. PGE, PT. REKIN, PT. NTP, PT. PINDAD, PT. BBI, PT. Kalorindo MAM
Oktaufik, Dr. g.  Pengembangan  Prototipe  Sepeda  Motor  Listrik  ITS,  PT.  Garasindo  Triyogi  Yuwono,
Prof., Ph.D. h.  Pengembangan  Prototipe  ECU  Engine  Control  Unit  ITS,  PT.  Detona  Triyogi  Yuwono,
Prof., Ph.D. i.  Studi Penurunan Emisi CO2
– Penggunaan Teknologi Pasca COP 21 Energy System and Policy  Modeling.  Widodo  Wahyu  Purwanto,  Prof.,  Dr.  dan  Hardiv  Haris  Situmeang,
D.Sc., Ir., M.Sc. j.  Balitbang Energi Judul Menyusul FX. Sutijastoto, Ir, MA
k.  Balitbang Energi Judul Menyusul FX. Sutijastoto, Ir, MA 4.  Presentasi  catatan  dan  hasil  COP  21  Paris  oleh  Pak  Hardiv  H.S  Sebagai  referensi
menyusun  kegiatan  riset  bidang  energi,  telah  disampaikan  dipresentasikan  hasil-hasil COP 21 di Parsi oleh P. Hardiv.
5.  Lain-Lain Kegiatan  komtek  energi  selanjutnya  adalah  Rapat  Komtek  ke-2  yang  akan  dilaksanakan
pada hari kamis, 28 April 2016 dengan agenda Perumusan Program Ungggulan DRN Bid Energi dan Persiapan FGD. Penanggung Jawab Pak MAM Oktaufik, dan Pak Hardiv Haris
Situmeang.
2.2.4.2.2  Rapat Komtek Energi  Tanggal  26 April 2016
1.  Rapat dipimpin dan dibuka oleh Ketua Komtek Energi Bpk. Arnold Y Sutrisnanto dengan menyampaikan  agenda  rapat  dan  mengingatkan  tugas  yang  harus  diselesaikan  dari
rapat komtek ke-1, yaitu: a.  Review matrik ARN 2015-2019.
Laporan Tahunan DRN - 2016 80
b.  Melengkapi isian usulan riset konsorsium c.  Memberi  masukan  atas  draft  narasi  yang  telah  disiapkan  oleh  Asisten  Komtek
Energi. 2.  Asisten  Komtek  Energi  menyampaikan  hasil  rapat  antara  Sekretaris  DRN  dengan  Tim
Asistensi tentang batasan-batasan riset konsorsium, antara lain:   Jumlah  Tema  Riset  untuk  setiap  BIDANG  FOKUS  dibatasi  paling  banyak  8  tema,
tetapi sedapat mungkin rata-rata 5 tema per bidang fokus.   Untuk  membedakan  antara  tema  dan  topik  riset  REGULER  INDIVIDUAL  dan
tema  dan  topik  riset  UNGGULAN  KONSORSIUM  maka  Matriks  RISET KONSORSIUM  dibuat  secara  terpisah  dari  matriks  riset  reguler  di  masing-masing
bidang fokus.   Topik  Riset  Konsorsium  merupakan  representasi  salah  satu  TOPIK  RISET
REGULER  yang  selanjutnya  dipilih  dan  diurai  menjadi  beberapa  Sub  Topik  yang akan dikerjakan secara konsorsium
  Jumlah  Topik  Riset  Konsorsium  setiap  Bidang  fokus  paling  banyak  sama  dengan jumlah  tema  pada  riset  reguler  Satu  Topik  riset  konsorsium  per  Tema  Riset
Reguler;   Penyusunan Matriks dan Narasi ditargetkan selesai pada akhir April 2016
3.  Mengingat jumlah usulan riset konsorsium bidang energi cukup banyak, agar memenuhi jumlah  tema  riset  konsorsium  maksimal  sama  denga  jumlah  bidang  fokus,  asisten
komtek mengusulkan tujuh tema riset, dan selanjutnya diputuskan sebagai berikut: a.  Pengembangan Bahan Bakar Berbasis Energi Baru dan Terbarukan
b.  Pengembangan Energi Baru dan Teknologi Energi Bersih c.  Peningkatan  Cadangan  dan  Pengembangan  Teknologi  Produksi  Minyak  dan  Gas
Bumi d.  Pengembangan Kelistrikan Berbasis Energi Terbarukan
e.  Pengembangan Teknologi Kelistrikan Rendah Karbon dan Nir Karbon f.  Pengembangan Teknologi Efisiensi dan Manajemen Energi
g.  Kajian kebijakan nasional di bidang energi untuk Mendukung Pembangunan Energi
Berkelanjutan 4.  Usulan riset konsorsium tetap mengacu pada 4 tema besar riset energi  bukan tema riset
sebagaimana disebutkan pada poin 3, yaitu: a.  Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Bahan Bakar Nasional;
b.  Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Listrik Nasional; c.  Pengembangan Teknologi dan Manajemen Energi;
d.  Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Teknologi Nasional di Bidang Energi.
5.  Rapat  memutuskan  tetap  mengusulkan  10  sepuluh  tema  riset  sebagaimana  hasil  rapat komtek energi pertama 24 Maret 2016 dan rapat di Balitbang Kementerian ESDM 30
Maret 2016, yaitu: a.  Pengembangan  bahan  bakar  minyak  nabati  untuk  mendukung  pengembangan
industri BBN melalui pembangunan daerah perdesaan; b.  Produksi  Biodiesel  dan  Food  Berbasis  Maritim  -  Teknologi  Produksi  Biodiesel
Generasi ke-3; c.  Pengembangan Teknologi Enhanced Oil Recovery EOR;
d.  Pengembangan  teknologi  pengolahan  sampah  di  Jakarta  secara  Zero  Waste  yang ramah  lingkungan  untuk  menghasilkan  listrik  dan  pupuk  kompos  dengan
menggunakan teknologi nasional.; e.  Pengambangan Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skala Kecil;
f.  Pengembangan  Teknologi  Gasifikasi  BatubaraBiomasa  Untuk  Pembangkit  Listrik dan Gasifikasi Mini untuk IKM;
Laporan Tahunan DRN - 2016 81
g.  Pengembangan Prototipe Sepeda Motor Listrik; h.  Pengembangan  Teknologi  Jaringan  Pintar  Smart  Grid  dan  Sistem  Managemen
Energi Pintar SEMS; i.  Scale up Produk Inovasi ECU Engine Control Unit IQUTECHE;
j.  Pemodelan  Sistem  Energi  Terintegrasi  dan  Kebijakan.  Kerangka  Kerja  Penurunan Emisi CO2  dengan Penggunaan Teknologi Pasca COP21.
6.  Mengingat  10  sepuluh  usulan  riset  konsorsium  poin  5  belum  semuanya  diisi sebagaimana  format  yang  disampaikan  oleh  sekretariat  DRN,  Anggota  Komtek  Energi
diminta segera menyelesaikannya sebelum akhir bulan April 2016. 7.  Anggota Komtek Energi juga diminta mereview dan memberi  masukan atas draft narasi
ARN  2015-2019  yang  telah  disiapkan  oleh  Asisten  Komtek  Energi  juga  sebelum  akhir bulan April 2016.
8.  Lain-Lain Kegiatan komtek energi selanjutnya adalah Rapat Komtek ke-2 yang akan dilaksanakan
pada  hari  kamis,  19  Juli  2016  dengan  agenda  ”Tindak  lanjut  FGD  dan  Pembentukan konsorsium  riset  unggulan”.  Namun  disamping  itu  kemungkinan  akan  ada  Sidang
Paripurna, namun waktunya belum ditentukan.
2.2.4.2.2  Rapat Komtek Energi  Tanggal  2 Agustus 2016
Rapat  dibuka  oleh  Ketua  Komisi  Teknis  Energi  Dewan  Riset  Nasional  DRN  Dr.Ir. Arnold  Soetrisnanto  yang  menyampaikan  agenda  rapat  dan  ucapan  terima  kasih  atas
kehadiran anggota komtek. Sambutan Ketua DRN:
  Rapat  Komtek  hari  ini  2  Agustus  2016  diarahkan  agar  fokus  menyelesaikan  ARN. Karena  ARN  sudah  terlambat  terbit  dan  sudah  ditunggu  oleh  banyak  institusi  sebagai
acuan arah riset di Indonesia.   Setelah ARN diterbitkan, anggota DRN segera memikirkan langkah penting yang harus
disiapkan berikutnya, misalnya: 1. Terkait sosialisasi dalam forum dan institusi litbang, universitas,  dll,  untuk  bidang  energi  akan  mengadakan  sosialisasi  kemana  saja,  2.
Menjawab pertan yaan “Kenapa ARN seperti itu dan menjawab pertanyaan jika riset-riset
yang ditawarkan berbeda dengan kebijakan sektor.   Komtek  Energi  diharapkan  bisa  mengangkat  riset  konsorsium.  Ketua  DRN  memberi
contoh  tentang  “Riset  Konsorsium  Pengguna  Smart  Card”,  kerja  sama  4  empat perguruan  tinggi  yang  diinisiasi  oleh  Komtek  TIK.  Rencana  kerja  samanya  akan
ditandatangani  oleh  4  Rektor  Perguruan  Tinggi  yang  ikut  konsorsium  tersebut  dalam acara Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional di Solo.
  Pembahasan  mengenai  Policy  Brief  bisa  dilakukan  setelah  Hakteknas.  Judul  atau  tema policy  brief  harus  mengangkat  isu  aktual  atau  isu  besar  yang  dihadapi  pemerintah  saat
ini.  Sehingga  policy  brief  bisa  dijadikan  bahan  oleh  Kemenristekdikti  dalam  Sidang Kabinet.
Pembahasan status dan koreksi ARN 2015-2019 bidang energi. Status  penyusunan  ARN  dilaporkan  oleh  Asisten  Komtek  Energi,  bahwa  draft  ARN
telah  diserahkan  kepada  Sekretaris  DRN  untuk  dikompilasi  bersama  ARN  bidang  lainnya.
Laporan Tahunan DRN - 2016 82
ARN yang diserahkan adalah versi tanggal 25 Juli 2016 versi hasil rapat 21 Juni 2016 yang telah direvisidiberi masukan oleh P. Hardiv dan P. Widodo.
Diskusi   Draft  ARN  Bidang  Energi  versi  terakhir  25  Juli  2016,  secara  substasi  disepakati  oleh
Anggota  Komtek.  Ada  beberapa  masukan  redaksional  yang  langsung  dilakukan  dalam rapat.
  Usul substansi yang disampaikan: ARN jangan hanya memuat substansi risetnya saja, tapi perlu  memasukkan  permasalahan  bagaimana  teknologi  inovasi  harus  jalan,  bagaimana
sistem  penganggaranya,  dan  masalah  kelembagaan,  serta  bagaimana  ARN  bisa  masuk dalam sistem perencanaan pembangunan nasional P. Toto.
  Untuk kelembagaan masalah riset, perlu mencontoh negara-negara lain yang mempunyai tata kelola dan kelembagaan yang baik. Salah satunya adalah Jerman P. Deen
Hasil Diskusi   Masukan  mengenai  kelembagaan  yang  akan  dicantumkan  dalam  ARN  akan  dikerjakan
oleh P. Toto, dengan mengambil referensi acuan kelembagaan riset di Jerman.   Dalam  rangka  revisi  tersebut,  Draft  ARN  akan  dikirim  oleh  Asisten  Komtek,  sementara
referensi kelembagaan riset acuan dari Jerman akan dikirim oleh P. Deen.   Karena  Draft  ARN  akan  disampaikan  dalam  rangkaian  acara  Sidang  Paripurna  DRN  di
Solo,  mohon  masukan  bisa  dilakukan  dalam  1-2  hari  setelah  rapat,  dan  langsung dikirimkan ke Sekretaris DRN tidak perlu didiskusikan lagi.
Pembahasan rencana FGD Komtek Energi Diskusi
  Anggota  Komtek sepakat  mengangkat  isu  sebagaimana  dibahas  dalam Rapat  Komtek  21 Juni 2016.
  TOR  lengkap  belum  ada,  tetapi  poin-poin  TOR  telah  disiapkan  P.  Oki,  dengan  judul “Pengembangan Listrik Bersih untuk Ketahanan Energi yang Berkelanjutan”
Hasil Diskusi:   FGD ditetapkan dengan topik “Pengembangan infrastruktur kelistrikan nasional” diambil
dari Topik I usulan rapat komtek energi 21 Juni 2016   Sub topik dan Pembicara:
1 Penyediaan bahan  bakar, Pembicara dari Dewan Energi Nasional
2  Peningkatan  TKDN  Bidang  Kelistrikan,  Pembicara  dari  BPPT  atau  Kementerian Perindustrian
3  Framework for additional generation capacity and transmission expansion planning, Pembicara dari PLN
4  Lingkungan  low-carbon  and  zero-carbon  energy  technologies:  Clean  Coal Technology, Pembcara dari JCOAL
– Japan Coal Energy Center  Japan, 5  Financing models and its required framework tosupport competitive constructions of
additional  generation  capacity  and  transmission  expansion,  Pembicara  dari
Laporan Tahunan DRN - 2016 83
Perusahaan  Investasi  Indonesia  PIIPMI  atau  dari  Bank  Indonesia  Bagian Pembiayaan Riset.
  Waktu Pelaksanaan: Senin, 22 Agustus 2016, Setengah hari pagi s.d siangIshoma   TOR  lengkap  akan  disiapkan  oleh  P.  Oki  dan  P.  Hardiv,  dan  akan  disampaikan  ke
anggota saat di Solo TOR akan difinalkan di Solo.   Jumlah Peserta FGD: 30 s.d 40 peserta.
  Setelah  acara  di  Solo  diharapkan  TOR  sudah  siap  dan  undangan  ke  Pembicara  dan Peserta FGD bisa segera dikirimkan.
Pembahasan Policy Brief.   Sesuai arahan Ketua DRN, pembahasan detail mengenai Policy Brief bisa dilakukan
setelah Hakteknas. Judul atau tema policy brief harus mengangkat isu aktual atau isu besar yang dihadapi pemerintah saat ini.
  Anggota Komtek yang telah mengirimkan policy brief diminta untuk merevisi, dibuat satu  halaman  dalam  bentuk  extended  abstrak.  Sebagai    penjelasanya  bisa
ditambahkan dalam bentuk paper sepanjang maksimal 5 halaman sebagai lampiran extended abstrak.
Tindak lanjut   Menambahkan masalah kelembagaan dalam draft ARN oleh P. Toto;
  Menyiapkan  Draft  final  proposal  FGD  Komtek  Bidang  Energi  oleh  P.  Oki  dan  P. Hardiv;
  Penyusunan policy brief dalam bentuk extended abstract dan paper lampirannya jika diperlukan oleh semua anggota komtek.
  Pertemuan  selanjutnya  akan  dilaksanakan  di  Solo,  di  sela-2  rangkaian  acara seminarsidang paripurna dengan agenda finalisasi proposal FGD.
Laporan Tahunan DRN - 2016 84
2.2.4.3  Rapat-rapat  Komisi Teknis Transportasi 2.2.4.3.1  Rapat Komtek Transportasi Tanggal 4 Juni 2016
Rapat dibuka oleh Ketua Komtek bidang Transportasi ibu Dr, Dra, Elly Adrian Sinaga, M.Sc yang mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
Laporan  Hasil  audiensi  DRN  bersama  bapak  Menteri  RISET  dan  DIKTI  Bapak Bambang Setiadi
Pokok pokok inti arahan bapak menteri adalah 1 agar masing masing komtek untuk menyusun suatu program pilihan champion  komtek, dan menginisiasi program kerjasama
industri dengan ciri : a pembangkitan sdm lokal dan penciptaan riset yang bukan teknologi adopsi, b tahap tahap sudah mulai diterapkan dengan jadwal yang jelas. Kedua komponen
ini bermuara pada terealisasinya proses hilirisasi riset yang bermanfaat untuk kesejahteraan, bersifat
konsorsium modelling,
agar terjadi
interaksi antara
peneliti, bisnisindustripenggunamasyarakat  dan  pembuat  kebijakan  R-B-C-G.  2  tindak  lanjut
atas keluhan bapak menteri tentang lemahnya koordinasi atar kementerian, diharapkan DRN menjadi simpul koordinasi, salah satu contohnya adalah menggunakan model konsorsium.
Ibu Elly Sinaga selaku ketua Komtek memberikan usulan agar Agenda Riset Nasional ARN  harus  sudah  menjadi  acuan  seluruh  pihak  terkait,  sehingga  diharapkan  memiliki
permenristek  dan  instruksi  presiden  yang  memiliki  daya  dorong  bagi  kemenristek  sebagai panduan alokasi juga memiliki muatan komposisi hulu hilir riset.
Laporan Tahunan DRN - 2016 85
Usulan Tim Asistensi Bidang Transportasi
Pemetaan  isu  strategis  di  bidang  transportasi  meliputi  1  Peningkatan  keamanan, keselamatan,  dan  kinerja  pelayanan  transportasi,  2  Peningkatan  konektivitas  dan
penyediaan  jaringan  transportasi,  3  Peningkatan  kapasitas  delivery  untuk  percepatan penyediaan  infrastruktur,  4 Akomodasi  terhadap  inisiatifagenda  baru  poros  maritim, tol
laut, ASEAN Open Sky, Short Sea Shipping, dll, 5 Pengembangan keterpaduan antarmoda dan  transportasi  multimoda,  6  Penurunan  biaya  transportasi  dan  biaya  logistik,  7
Revitalisasi sistem transportasi perkotaan, 8 Kesiapan SDM transportasi sesuai kompetensi, 9  Peningkatan  daya  saing  industri  transportasi  nasional,  10  Peningkatan  investasi  dan
pemanfaatan  sumber  pembiayaan  alternatif,  11  Integrasi  isu  lintas  sektoral  energi, lingkungan,  gender,  perubahan  iklim  dan  12  Pembaruan  dan  pemanfaatan  teknologi.
Sementara sasaran nasional sektor transportasi merujuk pada RPJMN 2015-2019 memiliki 2 dua  muatan  penting  yaitu  konektivitas  dan  Tranportasi  perkotaan.  Acuan  penting
lainnya  adalah  sasaran  pembangunan  transportasi  nasional  yang  memiliki  3  tiga  muatan utama  yaitu  keselamatan  dan  keamanan,  pelayanan  serta  kapasitas  lihat  PPT  transportasi
halaman  1-4.  Atas  dasar  ini  akan  terbentuk  4  kesatuan  penting  lingkaran  dalam merumuskan  Arah  Riset  Nasional  ARN  yaitu  :  1  Infrastructure,  2  Vehicle  Technology,
3  Governance  and  financing,  dan  4  within  and  intrasectoral  linkage  and  integration dimana  pertemuan  dari ke-empat  kesatuan  ini  adalah  ARN  yang  diusulkan  lihat  PPT  draft
ARN.
Pandangan  terhadap  norma  selalu  berdasar  pada  definisi  masalah,  identifikasi
stakeholder  data  terbatas,  berbasis  hubungan  personal. Deskripsi  situasi    ideal„,
identifikasi  literatur  penelitian,  eskripsi  kesenjangan  informasi,  kegiatan  nasional, keunggulan  komparatif  kelembagaan  dan  pencocokan  persyaratan  program  lain  industri,
pertanian,  dikti,  target  pemerintahan  JKW-JK  yang  diharapkan  dapat  bermuara  pada berperan  penting  dalam  sosio-ekonomi,  mampu  memperbaiki    kualitas  hidup  masyarakat
menyederhanakan kehidupan, memiliki pendekatan multi-disiplin konsorsium melibatkan industri,  berskala  nasional,  berkelanjutan    dengan  perspektif  jangka  panjang  dan  memiliki
output  berupa  prototipepurwarupa  lihat  PPT  draft  ARN  26.02.2016  transportasi  halaman 6-7.  Alur  siklus  produk  juga  menjadi  salah  satu  acuan  dimana  input  memiliki  3  keluaran
utama  yang  menjadi  proses  kerja  sistem  ini  yaitu  konsep,  penyempurnaan  konsep, pengembangan teknologi, pengembangan sistem dan unjuk kerja,  produksi serta peluncuran
produk  teknologi,  acuan  inilah  yang  dikenal  sebagai  Technology  Readiness  Level  TRL dengan  tingatan  1-9  lihat  PPT  draft  ARN  26.02.2016  transportasi  halaman  9-10,  ARN
berperan penting pada tingkatan 4-7.
Engineering  Design  Process  merupakan  siklus  penting  yang  wajib  dijadikan
acuan dalam riset  riset bidang trasportasi, pendapat  Ertas, A.  Jones, J. 1996 dalam  The Engineering Design Process. 2nd ed. New York, N.Y., John Wiley  Sons, Inc mengklasifikasi
riset dalam 8 bahagian yaitu :
1. Research,
2.  Conceptualization, 3.  Feasibility Assessment,
4.  Establishing Design Requirements, 5.  Preliminary Design,
6.  Detailed Design, 7.  Production Planning And Tool Design, And
8.  Production
Laporan Tahunan DRN - 2016 86
Usulan Topik berbasis ARN 2015-2019
1  Infrastructure lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 37-38, 2  Vehicle Technology lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 34-36
3  Within  and  inter  sectoral  linkage  and  integration  lihat  PPT  draft  ARN  26.02.2016 transportasi halaman 39-41
4  Governance  and  Financing  lihat  PPT  draft  ARN  26.02.2016  transportasi  halaman  42- 43
Catatan:
1  Bapak  Andi  Alisyahbana  menyampaikan  bahwa  kemacetan  saat  ini  terjadi  pada  lokasi U-Turn dan intersection. Perlu dikaji riset riset yang mampu me-renew lokasi ekonomi
2  Anggota komtek transportasi sepakat bahwa riset prioritas ditetapkan dari usulan yang telah disiapkan. maksudnya adalah tema riset nomor 1 adalah prioritas
3  Separation  pemisahan  jalur  contoh  jalur  khusus  sepeda  motor,  dll  juga  sebagai masukan tambahan dalam riset riset bidang transportasi yang diusulkan
Hasil hasil
1
Bapak  Iding  Chaidir  selaku  sekretaris  DRN  menyampaikan  bahwa  draft  table pertanyaan pertanyaan riset telah sesuai dengan model yang diinginkan.
2
Diputuskan  bahwa  Prof.  Dr.  Tech.  Ir.  Danang  Parikesit,  M.Sc  sebagai  wakil  ketua Komtek Bidang Transportasi.
3
Sebelum  tanggal  20.04.2016  kepada  seluruh  anggota  tim  dapat  menyerahkan  usulan tema riset.
Tindak lanjut
Rapat Lanjutan dilaksanakan pada 20.04.2016 pada waktu dan tempat yang sama.
2.2.4.3.2  Rapat Komtek Transportasi Tanggal 13 Oktober  2016
Laporan Tahunan DRN - 2016 87
Rapat  Komtek  Transportasi  ke  2  dilaksanakan  di  Ruang  Rapat  Dirjen  Bina  Marga
Kementerian  Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Rakyat  Jl  Pattimura  Jakarta.    Agenda Rapat terdiri dari a State the Art penelitian Bidang Jalan dan Jembatan Kementrian PU
Perumahan Rakyat; b Pembahasan kunjungan lapangan dan penyusunan policy brief; c Diskusi Pembentukan Konsorsium Riset Bidang Transportasi, d Lain-lain.
Rapat  dibuka  oleh  Dr.  Ir.  Arie  Setiadie  selaku  tuan  rumah  yang  mengucapkan  terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
State  the  Art  penelitian  Bidang  Jalan  dan  Jembatan  Kementerian  PU    Perumahan  Rakyat Ka.  Puslitbang  Jalan  dan  Jembatan  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan  Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Riset Unggulan Puslitbang Jalan dan Jembatan adalah: 1  IRODCO Integrated Road Data Centre
2  Jembatan Apung 3  JUDESA Jembatan untuk Desa Asimetris
4  TCM Tambalan Cepat Mantap 5  SIMBAGAS  Sistem  Informasi  Manajemen  Kesehatan  JembatanStructural  Health
Monitoring System, SINDILA Sistem Informasi Dini Lalu lintas 6  FWD  Wight  Falling  Weight  Deflectometer  Alat  untuk  mengukur  tingkat  kekakuan
jalan 7  Warm Mix Asphalt Zeolit, Econusa
8  CMP Corrugated Mortar Busa Pusjatan
Rencana Kunjungan Kerja Komtek Transportasi
Kunjungan kerja sudah hampir dilakukan oleh komtek yang lain. Rencana  pelaksanaan  tanggal  27  Oktober  dan  peserta  dapat  kumpul  di  Surabaya  tgl  26
Oktober soremalam. Tujuan kunjungan teknis:
1  Melaksanakan bagian
tugas DRN
sesuai dengan
Kep Menristekdikti
No.521MKpIX2015 tanggal 8 September 2015, yaitu:   Melaksanakan  Pemantauan  perkembangan  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  dan
kebutuhan IPTEK untuk Pembangunan tugas ke -4   Menjalin hubungan kemitraan dengan Dewan Riset Daerah DRD dan dewan-dewan
sejenis di tingkat nasional maupun internasional tugas ke -5 2  Mengunjungi  infrastruktur  dan  sarana  transportasi  yang  memberi  kontribusi  pada
pembangunan  konektivitas  Nasional  serta  berdialog  dengan  operator  untuk  memahami tantangan dan peluang riset dan pengembangan
3  Melakukan  pengumpulan  data  kuantitatif  dan  kualitatif,  termasuk  pendapat  ahli  dan pemangku  kepentingan  untuk  penyusunan  policy  brief  DRN  bagi  peningkatan  kualitas
kebijakan pembangunan nasional Sasaran kunjungan teknis
Laporan Tahunan DRN - 2016 88
1  Memperoleh data dan informasi mengenai kemajuan pemanfaatan IPTEK dalam bidang transportasi
2  Mendapatkan masukan dari DRD mengenai kebijakan riset bagi pembangunan daerah 3  Mensintesis  data  dari  operator,  serta  memperoleh  data  kinerja  infrastruktur  dan  sarana
transportasi yang dikunjungi 4  Mendapatkan  kompilasi  perspektif  kebijakan  dari  pelaku  usaha  serta  pemangku
kepentingan yang diarahkan untuk penyempurnaan kebijakan transportasi nasional Rencana lokasi k
unjungan dan tujuan spesifik •
   Terminal Teluk  Lamong, PT. Pelindo III Untuk  mempelajari  konsep  green  port  dan  mengetahui  kendala  perencanaan
implementasi, serta tantangan pembangunan pelabuhanterminal serupa di Indonesia •
   PT. PAL Indonesia Persero Untuk  mengetahui  perkembangan  yang  masuk  dalam  BPIS,  yang  juga  menjadi  BUMN
RR oleh PT. PPA Untuk memperoleh informasi pemanfaatan riset dalam negeri dalam pembangunan kapal
•    PT. KAI DAOP VIII
Untuk  mempelajari  integrasi  antara  kereta  api  dan  moda  transportasi  lain  udara,  laut, angkutan jalan
•    DRD Kota Surabaya dan audiensi ke Walikota Surabaya
Memperoleh masukan dari Dewan Riset Daerah Kota Surabaya, agenda-agenda riset yang akan dilaksanakan serta kemitraan dengan lembaga penelitian
Mendapatkan  informasi  dari  walikota  Surabaya  dalam  inovasi  dalam  penyediaan transportasi  yang  berkelanjutan,  termasuk  pemanfaatan  ITS  Intelligent  Transportasi
System
•    PT. Dharma Lautan Utama
Mempelajari perkembangan perusahaan penyeberangan swasta nasional dan mengetahui strategi pemanfaatan teknologi dalam industri pelayaran nasional
•    Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate JIPEE
Mengetahui  konsep  integrasi  antara  kawasan  industri,  sistem  logistik  dan  jaringan transportasi
Mempelajari mekasnisme pembiayaan infrastruktur yan bagian dari kawasan industri
Laporan Tahunan DRN - 2016 89
Note : a  Djauhar Manfaat: Waktu yang relatif pendek sehingga perlu persiapan yang ekstra.
b  Danang Parikesit: Karena waktu yang dialokasikan relatif sebentar maka PT Pelindo III Terminal Teluk Lamong, JIIPE dan PT Dharma Lautan Utama diminta paparan dalam
perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Terminal Teluk Lamong.
Rencana Konsorsium
Sesuai dengan ARN yang telah disusun ada 4 empat rencana konsorsium riset yang bisa  diinisiasi  yaitu  ITS  intelligent  transport  system  untuk  Perkotaan,  Pengembangan
Desain  Pesawat  Amphibi,  Pengembangan  Model  Transportasi  Perkotaan  dan  Kajian Kebijakan dan Reformulasi Tata Kelola Kelembagaan Sektor Transportasi.
Catatan:
1.
Sinung  Nugroho:  Yang  ada  selama  ini  selalu  ada  produk  fisik  di  akhir  walaupun memungkinkan sistem.
2.
Sigit  Priyanto:  Tugas  Komtek  hanya  mendorong  terwujudnya  konsorsium.  Riset-riset yang  di  Kementerian  PUPR  bisa  sebagai  pionir  tinggal  mencari  partner  kosorsium  dan
calon penggunanya.
3.
Arie  Setiadie:  Perlu  duduk  bersama  instansi  dan  institusi  yang  terlibat  secara regulasikeseharian dilibatkan dari awal
4.
Djauhar  Manfaat:  Dimulai  dengan  FGD  Komtek  sebagai  sarana  mempertemukan pemangku kepentingan.
5.
Sinung Nugroho: Calon-calon narasumber perlu diinventarisir.
Hasil-hasil a  Komtek  Transportasi  merencanakan  kunjungan  lapangan  ke  Surabaya  dan  sekitarnya
pada  tanggal  26-28  Oktober  2106.  Yang  akan  dikunjungi  antara  lain  Pemko  Surabaya, Pelabuhan Teluk Lamong, JIIPE, PT PAL Surabaya dan PT KA Daops VIII Surabaya.
b  Pak  Danang  Parikesit  akan  menyempurnakan  TOR  Kunjungan  lapangan  dan  anggota yang lain mencoba menghubungi secara informal rencana kunjungan tersebut.
c  Laporan perkembangan akan disampaikan sesegera mungkin pekan berikutnya. d  Meminta sekretariat untuk memfasilitasi administrasi dan anggaran.
e  FGD Komtek Transportasi direncanakan untuk konsorsium riset ITS untuk perkotaan dan
menugaskan Pak Sigit Priyanto untuk mempersiapkan TOR dan calon-calon narasumber FGD  persiapan  pembentukan  konsorsium  riset.  FGD  direncanakan  tgl  24  November
2016.
f  Calon  narasumber  FGD  akan  berbicara  tentang  Sistem  Arsitektur,  Penegakan  hukum, Lembaga Keuangan.
Laporan Tahunan DRN - 2016 90
Tindak lanjut
Rapatdiskusi  Lanjutan  dilaksanakan  pada  tanggal  26  -  27  Oktober  2016 memanfaatkan waktu kunjungan ke Surabaya dan sekitarnya.
2.2.4.3.2  Rapat Komtek Transportasi Tanggal 10 November  2016 Rapat  Komtek  Transportasi  ini  dilaksnakan  di  Ruang  Rapat  Garuda  Badan  Litbang
Kementerian  Perhubungan  Jl  Medan  Merdeka  Timur  Jakarta.    Rapat  membahas  agenda sebagai  berikur:  a  State  the  Art  Penelitian  di  Perhubungan;  b  Rencana  FGD;  c
Penyusunan policy brief , dan d Lain-lain
Rapat  dibuka  oleh  Dr.  Ir.  Danang  Parikesit  selaku  ketua  Komtek  Transportasi  yang mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
State  the  Art  penelitian  Bidang  Penelitian  dan  Pengembangan  Kementerian Perhubunganalan menekankan pada:
1  Penyusunan masterplan simpul-simpul transportasi 2  Integrasi antarinter moda
3  Mengejar pemenuhan aturan dan kemanfaatan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan 4  Perencanaan dan desain
5  Penelitian kapasitas dan Load Factor 6  ATTN barang untuk orang tahun depan
7  Beberapa penelitian dijadikan proyek strategis Presiden Note :
1.  Danang  Parikesit  :  pemanfaatan  dan  konsep  bigdata  harus  dapat  memberikan  manfaat
sebesar-besarnya  kepada  sektor  transportasi  mengingat  pengumpulan  data  secara konvensional  sudah  tidak  memungkinkan  lagi.    Dikaitkan  dengan  O-D,  instrumen  data
real  time  sehingga  metodologi  diperkuat  dari  sekarang    Perlu  dibuat  kebijakan  dan teknologi  pendukung  untuk  menghindari  bayaknya  truk-truk  kosong  yang  keluar  masuk
pelabuhan.  Kondisi  sekarang  prosentasi  kondisi  truk  masuk  misi  dan  keluar  isi  hanya 10. Kasus yang terjadi di kapal bisa dijadikan platform.   20 jam per bln, di USA pangsa
pasarnya berbeda.
2.  Agus  Eko:  BI  membuat  balance  sheet  transaksi  dianalsiis  dengan  model  network  akan diketahui  dimana  titik  resikonya.  Platform  clearinghouse  diperbankan  digunakan  di
transport
Rencana FGD Rencana pelaksanaan tanggal 24 November 2014 diundur 1 Desember 2014
Tema : Pengembangan ITS untuk mendukung smart city Tujuan membuat konsursium riset,
Pak Sigit diminta menyempurnakan TOR untuk FGD
Laporan Tahunan DRN - 2016 91
Note :
1.
Danang: menyusun goal, menyeleksi, mencari sumber2 dana   Ada  2  sesi,  pagi  kompetensi  dan  kapabilitas  siang  model  konsorsium  dan
pembiayaan.   Output, diliverable
  Calon user diundang   Peserta  dari  pengembang  teknologi,  penggunacalon  pengguna  dan  lembaga
pembiayaan.   Alternatif lokasi : Waroeng Daun, Rumah Kemang atau Hotel
2.
Sinung: jumlah peserta dari pengalaman sekitar 35 orang
3.
Sigit  :  Pihak  Gamatechno  PT  AINO  bersedia  menjadi  narasumber,  masih diupayakan untuk menghubungi beberapa pengembang teknologi ITS yang sekarang
sedang mengembangkan teknologi ITS
Rencana penyusunan Policy brief
Policy  brief  kaitannya  dengan  kebijakan  pendanaan  untuk  infrastruktur  transportasi akan  diselenggarakan  rapat  komtek  plus  narasumber  dalam  benetuk  FGD  yang
difasilitasi  Badanlitbanghub.  Diagendakan  tgl  7  Desember  2016  di  Badanlitbang Kementerian Perhubungan
Hasil-hasil
FGD pelaksanaannya diundur tanggal 1 Desember 2016 FGD  untuk  penyusunan  policy  brief  akan  difasilitasi  Balitbang  Kemenhub  yang  akan
dilaksanakan tanggal 7 Desember 2016
Tindak lanjut
Rapatdiskusi Lanjutan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2016 bertempat di P2E LIPI Jl Gatot Subroto Jakarta.
Laporan Tahunan DRN - 2016 92
2.2.4.4 Rapat-rapat  Komisi Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi 2.2.4.4.1  Rapat Komtek TIK Tanggal 25 April 2016
Rapat Komtek TIK yang pertama tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 bertempat di ruang rapat DRN Gedung I BPPT Lantai 1.
Rapat  dibuka oleh bapak  DR. Ir. Basuki Yusuf Iskandar,  MA  selaku Ketua KOMTEK bidang  TIK  dengan  mengucapkan  terimakasih  dan  menjelaskan  secara  ringkas  tujuan  rapat
ini. Dalam  perkembangan  penyusunan  Agenda  Riset  Nasional  ARN  TIK  secepatnya
dapat merumuskan long list yang dapat dijadikan porto folio, yang dapat menjadi suplemen, posisi setiap study penting untuk dapat dimasukkan kedalam draft ARN.
Masukan  yang  ingin  disampaikan  oleh  ketua  KOMTEK  TIK  untuk  penyempurnaan ARN  a
dalah  “peranan  apa  yang  bisa  dilakukan  oleh  DRN  untuk  mengakomodir  kreativitas anak bangsa”?      Untuk itu diperlukan riset riset masa depan.
Diskusi dan usulan a.
Evaluasi terhadap ARN harus memiliki tolak ukur yaitu RPJMN, b.  Bapak  sekretaris  DRN  kembali  mengingatkan  untuk  segera  menginput  fokus  program
masa  depan  dalam  model  prioritas  tabel, sedangkan  riset  lainnya  dapat  di  input  dalam tabel reguler. Agenda riset mengutamakan Riset yang bersifat hilirisasi.
Laporan Tahunan DRN - 2016 93
c. DRN  dapat  memegang  peran  untuk  memegang  koordinasi  konsorsium  untuk
menentukan  arah  fokus  kerja  konsorsium.  Sehingga  diharapkan  DRN  dapat  men- conductor fasilitasi program kerja terutama kajian tema kebijakan.
d.  Terkait Industri content Ibu Nandra Annisa yang hadir mewakili Shinta Dhanuwardoyo, MBA adalah pentingnya dukungan kebijakan sehingga investor memiliki persepsi untuk
melakukan investasi pada perusahaan teknologi di Indonesia, yang kurang diperhatikan adalah  dukungan  agent  investor  untuk  industri  early  stage,  untuk  itu  dibutuhkan  satu
tema  khusus  untuk  mendukung  regulasi,  dimulai  dari  dasar  pemetaan  tidak berdasarkan  feeling.  Penentuan  platform  menjadi  penting  agar  industri  merasa  aman
berinvestasi di Indonesia.
e. Sudah  waktunya  DRN  menggalang  teknologi  dalam  negeri  seperti  teknologi  bakalan
yang dapat dijadikan ARN bidang TIK.
Hasil hasil a  Update rapat hari ini akan disampaikan dalam rapat BP yang akan dilaksanakan pada 27
April 2016; b  Akan dilaksanakan FGD TIK pada tanggal 26 April 2016;
c  Menjajaki FGD TIK di Makassar; Tindak lanjut
Sesuai  hasil  Rapat  BP  yang  dilaksanakan  pada  hari  Rabu  27  April  2016  bahwa diharapkan Draft ARN dapat diselesaikan selama 1 satu minggu;
Rapat Komtek TIK selanjutnya akan ditentukan kemudian
2.2.4.4.2  Rapat Komtek TIK Tanggal 25 April 2016 Rapat Komtek TIK ke 2 dilaksnakan pada hari  Jumat, 14 Oktober  2016 Pukul  15.30
– 19.00 WIB bertempat di Ruang Rapat DRN Gedung BPPT  I lantai I, Jl. M H Thamrin No.8 Jakarta Pusat.
Agenda Rapat :
  Tindak lanjut tim konsorsium smart card   Paparan singkat rangkaian kegiatan penelitian smart card
Pelaksanaan dan Hasil Rapat
Konsorsium Smart  Card Indonesia  didirikan  untuk  melakukan  pengembangan  dan implementasi produk smart  card dan sistemnya, seperti sistem informasi akademis kampus
berbasis smart  card,  sistem payment, e-money,  dll.    Di  harapkan  dari  hasil  pertemuan  dan hasil riset smart card tersebut yaitu dapat di terapkan di seluruh Universitas Indonesia.
Research  Centre  for  ICT  Business,  ujar  Rektor,  ditugaskan  sebagai  pelaksana kerjasama  pembentukan  konsorsium  ini.  Sedangkan  topik  smartcard  dipilih  antara  lain
karena saat ini kartu pintar sudah digunakan dalam hal-hal penting di masyarakat seperti e KTP, akses pendidikan, yang kebutuhannya sangat besar dan sudah banyak diaplikasikan di
masyarakat.
Laporan Tahunan DRN - 2016 94
“Konsorsium  ini  nanti  akan  mendorong  perguruan  tinggi  dan  industri  yang  terlibat untuk  meningkatkan inovasi smart  card serta program aplikasinya yang akan digunakan di
kampus- kampus seluruh Indonesia,”
2.2.4.4.3  Rapat Komtek TIK Tanggal 10 Mei 2016
Komisi teknis Komtek Teknologi Informasi dan Komunikasi Dewan Riset  Nasional DRN mengadakan rapat pada tanggal 10 Mei 2016 untuk membahas updateperkembangan Agenda
Riset Nasional ARN bidang TIK.
Rapat dihadiri oleh Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA selaku Ketua Komtek TIK, Dr. Eng. Ir. Zulfajri  B.  Hasanuddin,  M.  Eng  dan  Dr.  Ir.  Dicky  R.  Munaf,  MS,  MSCE  selaku  Anggota
Komtek  TIK,  Nandra  Annisa  selaku  perwakilan  dari  Shinta  Dhanuwardoyo,  MBA  Anggota Komtek  TIK,   Dr.  Ir.  Iding  Chaidir,  M.Sc   selaku   Sekretaris   DRN,  Dr.  Fadhilah  Mathar
– Asisten Komtek TIK DRN dan didampingi oleh sekertariat DRN Ir. Rijalul Fikri.
Rapat  dibuka  oleh  Dr.  Ir.  Basuki  Yusuf  Iskandar,  MA  selaku  Ketua  Komtek  TIK  dengan mengucapkan  terima  kasih  dan  menjelaskan  singkat  secara  ringkas  tujuan  rapat  ini.  Dalam
perkembangan  penyusunan  Agenda  Riset  Nasional  ARN  bidang  TIK  akan  secepatnya merumuskan long list yang dapat dijadikan portofolio yang akan menjadi supplement, posisi
setiap study penting untuk dapat dimasukkan ke dalam draft ARN.
Laporan Tahunan DRN - 2016 95
Evaluasi  terhadap  ARN  harus  memiliki  tolak  ukur  pada  Rencana  Pembangunan  Jangka Menengah Nasional RPJMN. Terkait industri content, Nandra Annisa yang hadir mewakili
Shinta  Dhanuwardoyo,  MBA  adalah  pentingnya  dukungan  kebijakan  sehingga  investor memiliki persepsi untuk melakukan investasi pada perusahaan teknologi di  Indonesia, yang
kurang  diperhatikan  adalah  dukungan  agent  investor  untuk  industri  early  stage,  untuk  itu dibutuhkan satu tema khusus untuk mendukung regulasi, dimulai dari dasar pemetaan tidak
berdasarkan  feeling.  Penentuan  platform  menjadi  penting  agar  industri  merasa  aman berinvestasi di Indonesia.
2.2.4.5 Rapat-rapat  Komisi Teknis Pertahanan dan Keamanan 2.2.4.5.1  Rapat Komtek Hankam Tanggal 25 April 2016
Rapat  dibuka  oleh  bapak  Drs.  Bambang  S  Tejasukmana,  Dipl.  Ing  selaku  Ketua KOMTEK  bidang  Hankam  melanjutkan  rapat  minggu  lalu  untuk  memfokuskan
penyempurnaan Draft ARN bidang Hankam. Laporan  Asisten  komtek  Hankam  Bapak  Adrian  Zulkifli,  yaitu  meringkas  program
KOMTEK Hankam Lihat Paparan Drfat ARN Bidang Hankam.
Diskusi dan usulan
Arah  riset  bidang  Hankam  yaitu  adanya  joint  riset  dan  joint  development  dengan menyertakan  KKIP  dalam  perumusan  Agenda  riset  bidang  Hankam.    Penting  untuk
mempelajari kembali UU nomor 16 tahun 2012 pasal 28 pada penjelasan tentang penelitian dan  pengembangan  sebagai  tambahan  dasar  perumusan  riset  di  bidang  Hankam.  Hal  ini
diperlukan karena riset model di bidang hankam berbeda sekali dengan riset di bidang lain,
Laporan Tahunan DRN - 2016 96
karena itulah rule model riset seperti joint riset, dan development adalah sesuatu yang perlu diterapkan dalam rumusan ARN bidang Hankam.
Hasil hasil Ketua Komtek Hankam akan membawa isu ini pada rapat  BP yang akan dilaksnaakan pada
hari  Rabu  27  April  2016  dan  kemudian  melanjutkan  penyempurnaan  draft  ARN  bidang Hankam;
Tindak lanjut
  Sesuai  hasil  Rapat  BP  yang  dilaksanakan  pada  hari  Rabu  27  April  2016  bahwa diharapkan  Draft  ARN  dapat  diselesaikan  selama  1  satu  minggu  tambahan  waktu
penyelesaian;   Rapat Komtek Hankam selanjutnya akan ditentukan kemudian;
2.2.4.5.2  Rapat Komtek Hankam Tanggal 2 Mei 2016
Komisi  teknis  Komtek  Pertahanan  dan  Keamanan  Dewan  Riset  Nasional  DRN mengadakan rapat pada tanggal 2 Mei 2016 untuk membahas update perkembangan Agenda
Riset Nasional ARN bidang Pertahanan dan Keamanan.
Rapat dihadiri Drs. Bambang S. Tejasukmana, Dipl. Ing selaku ketua Komtek Hankam, Prof. Dr. Ir. Eddy Sumarno Siradj, M.Sc.Eng selaku anggota Komtek Hankam, Dr. Ir. Iding Chaidir,
M.Sc   selaku   Sekretaris   DRN,  Ir.  Adrian  Zulkifli – Asisten Komtek Transportasi DRN dan
didampingi oleh sekertariat DRN Ir. Rijalul Fikri.
Laporan Tahunan DRN - 2016 97
Rapat  dibuka  oleh  Drs.  Bambang  S.  Tejasukmana,  Dipl.  Ing  selaku  Ketua  Komtek  Hankam melanjutkan  untuk  memfokuskan  penyempurnaan  Draft  ARN  bidang  Hankam,  pada  rapat
kali  ini  lebih  kearah  riset  bidang  Hankam  yaitu  adanya  joint  riset  dan  joint  development dengan menyertakan KKIP dalam perumusan Agenda riset bidang Hankam.
Selain  itu,  penting  untuk  mempelajari  kembali  UU  nomor  16  tahun  2012  pasal  28  pada penjelasan tentang penelitian dan pengembangan sebagai tambahan dasar perumusan riset di
bidang  Hankam.  Hal  ini  diperlukan  karena  riset  model  di  bidang  hankam  berbeda  sekali dengan riset di bidang lain, karena itulah rule model riset seperti joint riset, dan development
adalah sesuatu yang perlu diterapkan dalam rumusan ARN bidang Hankam.
Dalam  Rapat,  Ir.  Adrian  Zulkifli  selaku  tim  asistensi  Komtek  Hankam  melaporkan  bahwa akan meringkas program Komtek Hankam Lihat Paparan Draft ARN Bidang Hankam.
2.2.4.6  Rapat-rapat  Komisi Teknis Kesehatan dan Obat 2.2.4.6.1  Rapat Komtek Kesehatan dan Obat Tanggal 11 Maret 2016
Rapat  dipimpin  oleh  Dr.  dr.  Ratna  Sitompul,  SpM  K  dengan  agenda  pembahasan rencana kerja komtek tahun 2016 dan penajaman topik ARN
Hasil Rapat : A.  Hasil rapat terkait topik riset ARN
  Mengacu pada demografi dan pergesaran pola penyakit, ke depan jumlah penduduk usia  lanjut  dan penyakit  degeneratif  stroke, penyakit  jantung,  kanker, diabetes,  dan
lainnya akan terus meningkat. Penanganan penyakit degeneratif pada penduduk usia lanjut ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar.
  Prioritas  agenda  riset  nasional  bidang  kesehatan  sebaiknya  diarahkan  untuk mengantisipasi  kondisi  di  atas  dengan  tinjauan  pada  aspek  jenis  penyakit,
ketersediaan produk kesehatan yang dibutuhkan obat, alat kesehatan, kit diagnostik dan aspek sistem pelayanan kesehatan.
  Topik-topik ARN selain berorientasi pada pengembangan produk kesehatan Bahan Baku  Obat,  Obat  Herbal,  Produk  Biofarmasi,  Biosimilar,  Sel  Punca,  Vaksin,
Diagnostik  dan  Alat  Kesehatan  juga  diusulkan  untuk  bisa  menghasilkan  output dalam bentuk kebijakan, seperti kebijakan penelitian terobosan utamanya pada tahap
clinical trial.
  Kebijakan  penelitian  terobasan  tersebut  diharapkan  bisa  memperkuat  dan mempercepat  penerapan  hasil-hasil  riset,  mendorong  berkembangnya  CRO  dalam
negeri dan meningkatkan produktivitas riset nasional.   Berdasarkan hal tersebut, maka tema riset prioritas bidang kesehatan dan obat pada
ARN 2015-2019 diusulkan
“Riset kesehatan untuk penduduk usia lanjut dan penyakit  degeneratif”.  Adapun  beberapa  topik  riset  yang  akan  mengisi  tema
tersebut adalah usulan : a  Riset bahan baku obat untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
b  Riset tanaman obat untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
Laporan Tahunan DRN - 2016 98
c  Riset  pengembangan  produk  biofarmasi  untuk  penyakit  stroke,  jantung,  kanker dan diabetes
d  Riset pengembangan vaksin untuk penyakit kanker e  Riset  pengembangan  sel  punca  untuk  penyakit  stroke,  jantung,  kanker  dan
diabetes f  Riset  pengembangan  alat  kesehatan  untuk  mendukung  tatalaksana  penaganan
penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
B.  Hasil rapat terkait rencana penyusunan Rekomendasi
Komtek Kesehatan dan Obat berencana mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait  dengan  tantangan  pembangunan  kesehatan  nasional,  kegiatan  penelitian  di
bidang  kesehatan-obat,  dan  terkait  pelaksanaan  fungsi  DRN.  Beberapa  rekomendasi yang akan dikeluarkan adalah :
1.  Rekomendasi tentang perlu adanya kolaborasi topik riset antar komtek 2.  Rekomedasi tentang perlu adanya penelitian terobosan di Indonesia
3.  Rekomednasi  tentang  perlu  adanya  penguatan  anggaran  riset  dan  corporate tax incentive seperti yang telah dilakukan Malaysia, Singapura dan Amerika
4.  Rekomendasi tentang riset penyakit tropis
C.  Rencana tindak lanjut
  Untuk mewujudkan rekomendasi tersebut, Komtek KO akan melaksanakan kegiatan dalam  bentuk  rapat  Komtek,  Audiensi  dengan  Menteri  dan  menylenggarankan  FGD
atau Simposium.   Karena  keterbatasa  alokasi  kegiatan  dan  anggaran  DRN,  beberapa  kegiatan  akan
dilaksnakan dengan dukungan sponsor dari perusahaan terkait.   Beberapa rencana kegiatan Komtek Kesehatan dan Obat adalah :
1.  Audiensi  dengan  Menteri  Kesehatan  untuk  memperkenalkan  DRN  dan  Komtek Kesehatan-Obat  khususnya,    guna  membangun  netwrkong  dan  sinergi  fungsi
antara DRN dengan Kementerian Kesehatan. Audiensi direncanakan pada minggi pertama bulan Mei 2016. Sebelum audiensi akan disiapkan materi terlebih dahulu,
serta mengajukan ijin ke Ketua DRN
2.  Simposium  tentang  penelitian  stem  cell  usulan  tema  Stem  Cell  :  From Research  to  Industry pada pertengahan bulan Juni 2016. Dalam kegiatan ini
DRN  akan  berkolaborasi  dengan  SCI-Kalbe,  UI,  UGM  dan  UNAIR  dengan dukungan sponsor dari SCI-Kalbe
3.  Simposium tentang pengembangan produk biosimilar pada pertengahan Oktober 2016.  Dalam  kegiatan  ini  DRN  akan  berkolaborasi  dengan  PT.  Biofarma  dengan
dukungan sponsor dari PT. Biofarma 4.  Diskusi  dengan  wartawan  atau  press  conference  terkait  isu  krusial  tentang
kesehatan.  Materi  akan  diseleksi  dan  digodok  dalam  rapat-rapat  komtek  serta komunisasi on line diantara anggota komtek.
Laporan Tahunan DRN - 2016 99
  Rapat  Komtek  Kesehatan-Obat  kedua  diusulkan  pada  minggu  3  bulan  April  2016 dengan  agenda  penyempurnaan  draft  prioritas  tema  dan  topik  riset  ARN  dan
penyiapan materi audiensi dengan Menteri Kesehatan.
2.2.4.6.2  Rapat Komtek Kesehatan dan Obat Tanggal 2 September 2016
Rapat  Komisi  Teknis  Kesehatan  dan  Obat  yang  dilaksanakan  pada  tanggal  2 September  2016  dilaksnakan  di  Lantai  23  Gedung  BPPT  II  dengan  mengindang  beberapa
pakar non anggota DRN yaitu   Prof. Dr. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG K, Prof. Dr. dr. R. Sjamsuhidajat, Sp.B-KBD, Dr. Gita Pratama dan  Dr. Tri Kurniawati
– UPT Sel Punca RSCM, serta Dr. Julianti Pradono dari  Baltibang Kesehatan.    Rapat tersebut dihadiri juga
oleh Ketua DRN Dr. Bambang Setiadi dan Sekretaris DRN Dr. Iding Chaidir.
Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1.  Dewan Riset Nasional DRN mempunyai fungsi memberikan rekomendasi, masukan dan pertimbangan  kebijakan  strategis  kepada  Menteri  Ristekdikti  terkait  dengan  upaya
penguatan riset, aplikasi hasil-hasil riset dan penguatan penguasaan iptek dalam rangka peningkatan  daya  saing  bangsa.  Saat  ini  kedudukan  dan  fungsi  DRN  “belum  dianggap
penting” oleh negera dan pemerintah, seperti halnya lembaga sejenis di negara lain. Perlu upaya bersama agar kedudukan, peran dan fungsi strategis DRN bisa menjadi lebih kuat
dan nyata untuk meningkatkan daya saing bangsa.
2.  Berbagai  kegiatan  pertemuan  dan  kunjungan  DRN  ke  beberapa  pusat  riset  merupakan salah satu upaya DRN dalam mernjalankan fungsi tersebut. Kunjungan ke UPT sel punca
RSCM  memberikan  inspirasi  dan  aspirasi  penting  untuk  penguatan  peran  DRN  pada bidang  Kesehatan  dan  Obat,  khususnya  pengembangan  pengobatan  sel  punca  di
Indonesia.
Laporan Tahunan DRN - 2016 100
3.  Sel  punca  Stem  cell  merupakan  jenis  pengobatan  masa  depan  yang  penting  untuk dikembangkan  di  Indonesia.  Penguasaan  ilmu  dan  teknologi  sel  punca  di  Indonesia
sejajar dengan negara-negara lain, semua masih dalam fase dan korider riset. Kemajuan dan keberhasilan riset  di UPT sel punca RSCM dan beberapa pusat riset  sel punca yang
lain, merupakan modal kuat dan peluang menuju keunggulan.
4.  Tantangan yang dihadapi UPT sel punca RSCM dan pusat riset sel punca lain, utamanya pada  dukungan  pendanaan  riset  yang  kurang,  sehingga  upaya  pencapaian  best  clinical
practices  sel  punca  menjadi  terhambat.    Selain  itu  intervensi  pemerintah  dalam  bentuk dukungan regulasi dan insentif lain serta dukungan pihak industri dalam bentuk investasi
sarana  produksi  dan  pengembangan  pasar  dirasa  masih  kurang.  Dukungan  pendanaan dalam bentuk block grand, kemudahan birokrasi adminsitrasi tatakelola dana riset dan
regulasi untuk mendukung percepatan tersusunnya panduan pelayanan medik sel punca sangat diperlukan.
5.  Perlu  ada  pertimbangan  dan  prioritas  dalam  pengembangan  pengobatan  sel  punca, apakah sel punca autologous atau alogenik dengan memperhatian aspek teknologi, medis,
regulasi  dan  etik.  Selain  itu  dalam  penguatan  riset  sel  punca,  terobosan  teknis  perlu dilakukan  untuk  mempercepat  dan  memperkuat  data  eviden  klinik  seperti  yang  telah
dilakukan  negara  lain.  Sebagai  contoh  di  Swiss,  pasien  di  rumah  sakit  yang  sudah menderita  sakit  pada  fase  terminal  dengan  sukrela  bersedia  menjadi  subyek  penelitian
compassionate request.
6.  Selain aspek teknis sel sel punca, studi manfaat dan teknoekonomi pengobatan dengan sel punca perlu dilakukan. Saat ini pengobatan menggunakan sel punca yang telah dilakukan
di  UPT  sel  punca  RSCM  membutuhkan  biaya  sekitar  300  juta  rupiah  untuk  satu  kasus penyakit. Gambaran tersebut perlu dikonfirmasi kelayakannya dengan melakukan kajian
teknoekonomi yang lebih komprehensif, sehingga dari aspek keterjangkauan masyarakat dan aspek bisnis bisa dianalisis dengan lebih tepat.
7.  Selaras  dengan  Inpres  no  6  tahun  2016  tentang  percepatan  pengembangan  industri farmasi dan alat  kesehatan, maka peran DRN sangat diharapkan dalam mendorong dan
memberi  pertimbangan  strategis  khususnya  kepada  Menteri  Ristekdikti  dan  11 Kementerian lainnya. Pertemuan dengan Menteri Kesehatan, merupakan langkah penting
yang  harus  dilakukan  DRN  dalam  mendorong  percepatan  pengembangan  sel  punca  di Indonesia.
8.  Berdasarkan  poin-poin  resume  di  atas,  beberapa  langkah  lanjut  yang  perlu  dilakukan adalah :
a  Perlu  ada  upaya  kuat  untuk  melahirkan  landasan  hukum  Undang-Undang  yang mendukung fungsi dan peran DRN. Penyusunan naskah akademik merupakan tahap
awal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. b  DRN  perlu  menginisiasi  pertemuan  tingkat  tingggi  lintas  lembaga  dalam  rangka
penguatan  riset  di  Indonesia  baik  penguatan  kebijakan,  kelembagaan  maupun pendanaan.  Hasil  pertemuan  strategis  tersebut  akan  melahirkan  komitmen  dan
beberapa policy paper untuk bisa disampaikan  kepada presiden dan jajaran kabinet.
c  Beberapa  terobosan  yang  bisa dilakukan  dalam  penguatan  dan  percepatan  kegiatan riset, diantaranya : i. menerapkan konsep membeli teknologi, meminjam teknologi
atau  “mencuri”  teknologi,  ii.  konsep  meniru  dilanjutkan  dengan  inovasi  dan  iii konsep  Habibie  “berawal  dari  akhir  dan  berakhir  dari  awal”,  iv.  Menerapkan
prinsip  3  C  yaitu  mempunyai
“Concept”  yang  matang,  dijalankan  dengan “Competency” yang teruji serta didukung dengan “Connection”  yang kuat pada
Laporan Tahunan DRN - 2016 101
penguasa atau pengambil keputusan, v. Melibatkan industri dan KADIN untuk aktif memberikan dukungan dana riset dan kajian bisnis terkait.
Perlu ada kebersamaan dan pembagian tugas yang jelas antara DRN dengan stakeholder lain. Komtek Kesehatan dan Obat akan melakukan komunikasi dan koordinasi lebih intens dengan
stakeholder  sel  punca  guna  mendorong  penguatan  dan  percepatan  pengobatan  sel  punca  di Indonesia.  Policy  brief  tentang  sel  punca  sebagai  salah  satu  unggulan  riset  nasional  akan
menjadi prioritas DRN untuk disampaikan kepada Menristekdikti
2.2.4.7  Rapat-rapat  Komisi Teknis Material Maju 2.2.4.7.1  Rapat Komtek Material Maju Tanggal 28 Maret 2016
Rapat dipimpin oleh Ketua Komtek Material Maju dengan agenda  Presentasi Norma dan Pilar untuk Topik Riset ARN Bidang Material Maju 2015-2019.
Hasil Rapat
 Tujuan ARN Bidang Material Maju 2015-2019 adalah sebagai berikut:   Meningkatkan  nilai  tambah  dan  daya  saing  produk  bahan  dasar  mentah  dan  bahan
baku industri  untuk kebutuhan nasional  subsitusi impor.   Menumbuhkan  industri  manufaktur  berbasis  bahan  baku  lokal  yang  berdaya  saing
tinggi.   Menerapkan  teknologi  material  maju  untuk  mendukung  sektor  Pangan,  Energi,
Lingkungan, Kesehatan, Maritim dan pengolahan SDA.  Norma untuk Usulan Tema Riset ARN Bidang Material Maju 2015-2019
  Mengatasi  permasalahan nasional
Laporan Tahunan DRN - 2016 102
  Berdampak besar terhadap  ketahanan, kedaulatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan;   Memiliki  Economic Value  yang berdampak nyata pada pertumbuhan sektor riil.
  Memiliki Academic Value  state of the art yang ingin dicapai   Mengedepankan perspektif  supply  demand market driven
  Dilaksanakan  melalui  pendekatan  konsorsium,    yang  melibatkan  seluruh  stakeholder Akademisi,
BisnisIndustri, KomunitasMasyarakat
dan PemerintahPemegang
Kebijakan   Memiliki peluang keberhasilan tinggi Quick Win secara Iptek.
  Memiliki indikator keberhasilan terukur.   Meningkatkan nilai tambah potensi kekayaan Indonesia.
 Pilar-Pilar ARN Bidang Material Maju 2015-2019   Isu-isu pokok :
1 Impor bahan baku industry manufaktur
2 Ekspor mineral lokal mentah
3 Kebutuhan peningkatan nilai tambah
  Isu-isu pendukung : 1
Lingkungan strategis, Etika 2
UU Minerba, UU Perindustrian 3
Pelestarian lingkungan 4
Perkembangan teknologi 5
Struktur industry minerba  Usulan Tema Riset Bidang Material Maju :
  Material untuk mendukung sector Pangan   Material untuk mendukung sector Energi
  Material untuk mendukung sector Lingkungan   Material untuk mendukung sector Kesehatan
  Material untuk mendukung sector Kemaritiman   PengolahanPemanfaat Sumber Daya Hayati dan Mineral untuk Material Maju
 Saran dan masukan anggota:   Untuk  pemilihan  Topik  Riset  dari  setiap  Tema    Sub  Tema  Riset    yang  akan  menjadi
Quick Win Bidang Material Maju  disarankan untuk membuat filter  melalui norma atau criteria yang lebih khusus.
  Tema riset yang mendukung sector teknis muncul karena adanya arahankebijakan saat itu,  seperti  isu  FEW  dst.,  namun  demikian  topic  risetnya  tidak  bersifat  tertutup  tapi
masih tetap terbuka.   Untuk rapat berikutnya diusulkan untuk diadakan di kawasan industri Cilegon
TINDAK LANJUT
  Kepada semua anggota Komtek Material Maju, diharapkan membuat proposal untuk program  Quick  Win  ,  yg  akan  didanani  oleh  Kemen  Ristek  Dikti.  Dan  dikawal  oleh
DRN.   Ditulis Proposal Lengkap, dengan Kriteria diatas dan disajikan ringkasannya seperti
Tabel 1.
Laporan Tahunan DRN - 2016 103
  Proposal  Lengkap  berisi  paling  tidak  :  Pendahuluan,  Tujuan,  Sasaran,  Penjelasan Kegiatan, Industri Pengguna, Rencana Kegiatan, Anggaran, dll.
  PROPOSAL  PALING  LAMBAT  DITERIMA  TANGGAL  SENIN  4  APRIL  2016, DISAMPAIKAN KEPADA KETUA KOMTEK MATERIAL MAJU.
2.2.4.7.2  Rapat Komtek Material Maju Tanggal 19 Mei 2016
Rapat dibuka oleh bapak DR. Ir. Utama P, sebagai ketua komisi teknis bidang material maju  Dewan  Riset  Nasional  dengan  mengucapkan  terima  kasih  dan  menjelaskan  secara
ringkas tujuan rapat adalah adalah finalisasi akhir untuk penyempurnaan draft agenda riset nasional dari masing masing Komisi Teknis.
Presentasi  Ketua  Komtek  bidang  Material  Maju  tentang  rencana  pelaksanaan  FGD bidang  MM,  rencana  tema  yang  diusulka
n  adalah  “Pengembangan  Industri  Strategis  yang berbasis  SDM  dan  SDA”.  Ringkasan  paparan  yang  disampaikan  adalah:  1  peran  KEIN,
maksud dan tujuan, 2 usulan awal waktu pelaksanaan adalah akhir Juli atau awal agustus 2016, 3 daftar rencana undangan yaitu Industri, Antam, Timah, Inalum, PINDAD, Litbang
Universitas,  ITB,  UI,  BPPT,  BATAN,  LIPI,  Kadin  Apindo,  4  dalam  paparan  ini  juga dijelaskan  model  value  chain  dan  5  12  prioritas  industri  pertahanan  di  Indonesia,  dimana
bidang  material  maju  sangat  terkait  di  dalamnya.  Bapak  Bambang  Sunendar  ikut memaparkan  rantai  nilai  industri  lihat  PPT  bapak  bambang  sunendar  tentang  Frost  and
Sullivan 2016.
Finalisasi draft Agenda Riset Nasional ARN Dalam  perkembangannya  update  terakhir  draft  yang  telah  disusun  untuk  bidang
material maju MM adalah penyamaan output dengan setiap komisi yaitu : 1.
Hak Kekayaan Intelektual HKI termasuk di dalamnya paten, dan varietas; 2.
Hasil survey; 3.
Pilot project 4.
Prototype; 5.
Startup company; 6.
Standarrevisi teknis; 7.
Rekomendasi; 8.
Pilot Plant; 9.
Model; 10.  Publikasi Ilmiah
Penambahan program prioritas, a Seluruh anggota menyepakati bahwa untuk seluruh riset prioritas dimulai dari TRL 6 dengan target 2019 adalah TRL9, b Paten dimasukkan ke
dalam  riset  reguler,  c  untuk  bidang  energi  menambahkan  konsorsium  baterai  dalam prioritas TRL8, d magnet TRL 8 Air dan maritim yaitu ceramics membranewater filter,
e untuk bidang pangan yaitu menstabilkan lahan gambut marginal.
Diskusi dan usulan   Prof. Radiwan, Industri strategis memiliki 2 definisi yaitu apakah sebagai profit, ataukah
benefit mendahulukan kepentingan bangsa;   Dr. Budi, Industri Strategis dari kacamata material maju adalah mampu merubah Co2.
Laporan Tahunan DRN - 2016 104
  Bagaimana  memenuhi  kebutuhan  14juta  ton  baja,  sementara  produksi  dalam  negeri hanya  4  juta  ton.  Baja  kemudian  menjadi  strategis  jika  mampu  mendukung  industri
pertahanan dan tentu saja mengandung nikel karena tingginya permintaan pasar.   Ketua Komtek MM harus memberikan arag fokus MM? Bidang apa?
Hasil hasil   Update rapat hari ini akan disampaikan dalam rapat BP yang akan dilaksanakan pada 24
Mei 2016;   Draft kompilasi dalam bentuk buku akan disampaikan dalam rapat BP di Jogjakarta 30-
31 Mei 2016; Tindak lanjut
  Draft Final ARN akan disampaikan kepada bapak sekretaris DRN;
  Rapat selanjutnya akan ditentukan kemudian;
2.2.4.7.3  Rapat Komtek Material Maju Tanggal 15 September 2016
  Rapat dibuka oleh Bapak Utama H Padmadinata selaku Ketua Komisi Teknis Material Maju,  menghaturkan  terima  kasih  kepada  para  anggota  komtek  yang  telah  hadir
dalam  rapat  hari  ini.  Meminta  Ketua  DRN  untuk  memberikan  pengarahan  terkait pembuatan  Policy  Brief  yang  akan  disampaikan  kepada  Menteri  Ristekdikti  serta
meminta komtek Material maju untuk mulai membentuk konsorsium.
  Direncanakan Policy Brief yang akan dilaporkan oleh komtek Material Maju adalah masalah Limbah B3  Bahan Beracun dan Berbahaya, karena banyak kasus Industri
di  Indonesia  yang  menyalahi  aturan  limbah  B3  tersebut.  Masalah  lainnya  adalah material  nano  yang  telah    banyak  digunakan  di  berbagai  sektor  industri  dunia,  dan
masih kurangnya perhatian pemerintah mengenai masalah tersebut.
  Pembahasan  mengenai  FGD  yang  akan  dilaksanakan  akan  mengangkat  berbagai materi  seperti  Nanomaterial.  Bahan  Nano  sangat  penting  untuk  diangkat  namun
terlambat dieksplorasi di Indonesia. Materi tersebut saat  ini telah banyak digunakan di bidang kesehatan, kosmetik dan saat ini telah merambah ke stem cell. Sayangnya di
bidang  tersebut  tapi  belum  berani  melangkah  jauh  karena  belum  adanya  standar  di indonesia. Kementerian Kesehatan  hingga  saat  ini  belum  mengeluarkan srandarisasi
tersebut. Perlu diketahui stem cell termasuk nano biomolecullar
  Belum adanya himpunana atau badan yang menggabungkan ahli Nano di indonesia oleh karenannya perlu dibentuk karena potensinya yang akan sangat berkembang di
masa mendatang.   Selain  membahas  bahan  material  yang  akan  diangkat  pada  acara  FGD,  perlu
menekankan  pemberian  nilai  tambah    dari  bahan  bahan  tersebut  untuk menumbuhkan industri nasional yang dapat dimulai dengan membentuk konsorsium.
  Selain  Materi  Nano  jenis  material  lainnya  yang  akan  dibahas  antara  lain  bijih  besi, biomass,  ,  polymare  dan  mineral.  Nikel  lokal  kurang  diminati  saat  ini  oleh  industri
maupun oleh investor karena kualitasnya low grade,
Laporan Tahunan DRN - 2016 105
  Nikel  lokal  pada  dasarnya  melimpah  kualitasnya  lowgrade  karena  kandungannya dibawah  1,5  sehingga  tidak  bisa  diolah  oleh  smealter  di  Indonesia.  Perlu  dipikirkan
bagaimana  ketersediaan  nikel  yang  melimpah  tersebut  dapat  menjadi  salah  satu potensi di Indonesia
  Materi Bijih besi tidak bisa diangkat sebagai materi pada FGD karena ketersediaannya sudah  jarang.  Bijih  besi  primer  lokal  hanya  tersedia  di  hutan  lindung  dan  ada
peraturan di Indonesia yang tidak mengizinkan siapapun menggali bijih besi di hutan lindung.
Kesimpulan
  Materi  yang  akan  dibahas  pada  FGD  akan  difokuskan  pada  material  Nano  dan Biomass.  Alasannya  adalah  materi  nano  masih  bisa  dikaji  lebih  dalam,  kekayaan
Biomass  di  indonesia  sangat  kaya  dan  di  masa  depan  kedua  jenis  material  ini  akan menjadi  kebutuhan  utama  karena  bisa  digunakan  pada  bidang  pangan,  kesehatan,
transportasi, serta energi.
  Narasumber FGD diusulkan 1.  Pak Bambang sunendar akan membicarakan mengenai biomass
2.  Pak Robert  Ahli Timah 3.  Pak Nurul Taufiqurohman akan membicarakan mengenai zirkon selain nano
  Para pembicara diatas masih tentatif dan akan dibahas lebih lanjut melalui e-mail
2.2.4.7.4  Rapat Komtek Material Maju Tanggal 1 November 2016
Rapat  tanggal  1  November  2015  dibuka  oleh  Bapak  Utama  H  Padmadinata  selaku Ketua Komisi Teknis Material Maju, menghaturkan terima kasih kepada para anggota komtek
yang  telah  hadir dalam rapat  hari  ini.  Meminta Ketua  DRN  untuk  memberikan  pengarahan terkait  pembuatan  Policy  Brief  yang  akan  disampaikan  kepada  Menteri  Ristekdikti  serta
meminta komtek Material maju untuk mulai membentuk konsorsium.
Direncanakan  Policy  Brief  yang  akan  dilaporkan  oleh  komtek  Material  Maju  adalah masalah  Limbah  B3    Bahan  Beracun  dan  Berbahaya,  karena  banyak  kasus  Industri  di
Indonesia yang menyalahi aturan limbah B3 tersebut. Masalah lainnya adalah material nano yang  telah    banyak  digunakan  di  berbagai  sektor  industri  dunia,  dan  masih  kurangnya
perhatian pemerintah mengenai masalah tersebut.
Pembahasan  mengenai  FGD  yang  akan  dilaksanakan  akan  mengangkat  berbagai materi  seperti  Pengembangan  Industri  Berbasis  SDA  Iptek  Nasional.  Banyak  sekali
kebutuhan bahan baku industri masih import, padahal bahan dasarnya banyak yg tersedia di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana proses nilai tambah bahan baku nasional.
Belum  adanya  himpunana  atau  badan  yang  menggabungkan  ahli  Nano  di  indonesia oleh  karenannya  perlu  dibentuk  karena  potensinya  yang  akan  sangat  berkembang  di  masa
mendatang. Selain  membahas  bahan  material  yang  akan  diangkat  pada  acara  FGD,  perlu
menekankan  pemberian  nilai  tambah    dari  bahan  bahan  tersebut  untuk  menumbuhkan industri nasional yang dapat dimulai dengan membentuk konsorsium.
Laporan Tahunan DRN - 2016 106
Selain  Materi  Nano  jenis  material  lainnya  yang  akan  dibahas  antara  lain  bijih  besi, biomass, , polymare dan mineral. Nikel lokal kurang diminati saat ini oleh industri maupun
oleh investor karena kualitasnya low grade, Nikel  lokal  pada  dasarnya  melimpah  kualitasnya  lowgrade  karena  kandungannya
dibawah  1,5  sehingga  tidak  bisa  diolah  oleh  smealter  di  Indonesia.  Perlu  dipikirkan bagaimana  ketersediaan  nikel  yang  melimpah  tersebut  dapat  menjadi  salah  satu  potensi  di
Indonesia
Materi Bijih besi tidak bisa diangkat sebagai materi pada FGD karena ketersediaannya sudah  jarang.  Bijih  besi  primer  lokal  hanya  tersedia  di  hutan  lindung  dan  ada  peraturan  di
Indonesia yang tidak mengizinkan siapapun menggali bijih besi di hutan lindung.
Kesimpulan
  Materi yang akan dibahas pada FGD akan difokuskan pada material Nano dan Biomass. Alasannya  adalah  materi  nano  masih  bisa  dikaji  lebih  dalam,  kekayaan  Biomass  di
indonesia  sangat  kaya  dan  di  masa  depan  kedua  jenis  material  ini  akan  menjadi kebutuhan  utama  karena  bisa  digunakan  pada  bidang  pangan,  kesehatan,  transportasi,
serta energi.
  Narasumber FGD diusulkan: 1.  Pak Bambang sunendar akan membicarakan mengenai biomass
2.  Pak Robert  Ahli Timah 3.  Pak Nurul Taufiqurohman akan membicarakan mengenai zirkon selain nano
  Para pembicara diatas masih tentatif dan akan dibahas lebih lanjut melalui e-mail
2.2.4.8  Rapat-rapat  Komisi Sosial Humaniora 2.2.4.8.1  Rapat Komtek Soshum Tanggal 26 April 2016