Laporan Tahunan DRN - 2016 77
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa setelah menyaksikan pameran gelar inovasi dan panen raya padi varietas Impari 32 di Trayu, Boyolali, Presiden yakin bahwa
Indonesia mampu swasembada pangan. Padi yang dipanen ini ditanam dengan sistem Jajar Legowo Super dengan produktivitas 6 ton per hektar.
Kendala utama untuk swasembada adalah kebutuhan lahan untuk tanaman pangan pokok yang terdesak dengan kebutuhan perkebunan terutama sawit. Untuk itu Presiden akan
memperhatikan kebutuhan lahan pertanian untuk produksi pangan pokok seperti padi, jagung, kedelai dan tebu.
Atas keberhasilan tersebut, Presiden menegaskan bahwa hingga akhir tahun 2016 Indonesia tidak akan mengimport beras. Stok beras nasional tahun 2016 meningkat dan
mencapai 1.980.000 ton. Untuk terus mempertahankan swasembada beras, Pemerintah akan memberikan subsidi benih padi varietas unggul untuk lahan 4 juta hektar.
Pada waktu Presiden berpidato, Presiden secara khusus memanggil salah seorang petani pemulia padi dari Lampung Bapak Surono Danu di panggung yang berhasil
mengembangkan varietas unggul bernama Sertani-1, yang dalam uji cobanya di lahan irigasi maupun di lahan relatif kering, mampu memproduksi padi 14 tonhektar. Presiden berjanji
akan menyaksikan langsung produksi padi tersebut di kemudian hari. Selain Bapak Surono, Presiden juga memanggil perwakilan peserta tamu undangan, antara lain petani, peternak
dan anak sekolah.
2.2.4.2 Rapat-rapat Komisi Teknis Energi 2.2.4.2.1 Rapat Komtek Energi Tanggal 24 Maret 2016
Rapat dipimpin dan dibuka oleh ketua Komtek Energi P. Arnold Y Sutrisnanto dengan menyampaikan agenda rapat dan mengingatkan 5 fokus tugas DRN beserta output yang
diharapkan pada tahun 2016 , yaitu:
Fokus Tugas DRN Output Kegiatan
1 . Merumuskan Mengevaluasi ARN Agenda Riset Nasional 2015-2019 2. Memberi pertimbangan dalam merumusakan arah dan prioritas utama pembangunan
IPTEK • Amandemen UU 18 2002 tentang Sisnas Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Iptek. 3. Memberi pertimbangan tentang Jakstranas IPTEK, Sistem Inovasi Nasional dan
Kebijakan lainnya • Masukan untuk Dokumen Jakstranas Iptek
• Rekomendasi Sistem Inovasi Nasional • Penyusunan Data Base Iptek Nasional
4. Melakukan pemantauan perkembangan dan kebutuhan IPTEK untuk pembangunan • Policy Brief Policy Response Untuk Isu isu Aktual;
• Policy Brief Policy Response Untuk Isu Strategis Jangka Panjang 5. Menjalin kemitraan dengan DRD dan Dewan sejenis di tingkat nasional internasional
• Rekomendasi pendampingan STP oleh DRD • Rapat Koordinasi DRD Tingkat Regional
Anggota Komtek diminta menyampaikan masukan atau tanggapan berupa policy brief atau policy respon atas isu-isu aktual nasional bidang energi. Tanggapan bisa disampaikan
langsung ke Ketua DRN, dan akan diteruskan ke Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan harapan akan dibawa ke sidang Kabinet.
Laporan Tahunan DRN - 2016 78
Dalam rangka menjalin kemitraan dengan DRD, rapat memutuskan dan memilih DRD Kalimantan Timur, DRD Jawa Timur, dan DRD Yogyakarta sebagai mitra.
Dalam penyusunan agenda kegiatan, Rapat memutusk an ”Pelaksanaan Rapat dan
FGD, Materi serta Penanggung jawab kegiatan sebagai berikut ”: 1. Rapat Komtek Energi
1 24-Mar 2016
Penyusunan Kegiatan 2016 dan Evaluasi ARN: Arnold Soetrisnanto, dan Agus Nurrohim
2 28-Apr 2016
Perumusan Program Ungggulan DRN Bidang Energi dan Persiapan FGD: Penanggung Jawab: MAM Oktaufik, dan Hardiv Haris Situmeang
3 19-Jul 2016
Tindak lanjut FGD dan Pembentukan konsorsium riset unggulan Pennggungjawab: MAM Oktaufik, dan Hardiv Haris Situmeang
4 16-Agt 2016
Amandemen UU 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Litbangrap IPTEK; Penanggung jawab: Triyogi Yuwono, dan Widodo W. Purwanto
5 15-Sep 2016
Penyusunan Data base Riset Bid. Energi dan Kemitraan dengan DRD FX. Sutijastoto, dan Widodo W. Purwanto
6 15-Nop 2016
Persiapan Laporan Akhir dan Sidang Paripurna, Penanggung Jawab: Arnold Soetrisnanto, dan Agus Nurrohim
2. Focus Group Discussion FGD
FGD Pembentukan Konsorsium riset unggulan energi ; MAM Oktaufik, dan Hardiv Haris Situmeang
3. Pembinaan Kemitraan dengan DRD
Mitra DRD yang dipilih DRD Kalimantan Timur, DRD Daerah Istimewa Yogyakarta dan DRD Jawa Timur. Penanggung jawab: Deendarlianto, dan Tirto Prakosa Brojonegoro
Penanggung jawab kegiatan sekaligus akan mewakili Komtek Energi dalam Tim Adhoc.
4. Penyusunan ARN 2015-2019
Dalam rangka penyusunan ARN 2015-2019 akan digunakan draft terakhir hasil pembahasan Rapat Komtek 6 Nov. 2015 yang dilaksanakan di Jogjakarta lihat
lampiran file excel sheet 1. Karena topik riset hasil pembahasan draft ARN Jogjakarta masih tidak berimbang ada
yang sangat spesifik ada yang umum, maka dibuat lebih umum agar bisa memayungi topik riset yang lebih luas. Draft perubahan telah disiapkan Asisten Komtek Agus
Nurrohim, mohon bisa dikoreksi ditambah dan dikurangi.lihat lampiran file excel sheet 3.
Selain menyempurnakan matrik ARN, anggota komtek dimohon memberi masukan mengoreksi tentang norma riset bidang energi.
Laporan Tahunan DRN - 2016 79
Anggota Komtek dimohon menyelesaikan 5 lima usulan hilirisasi riset yang telah dipilih dalam Rapat Komtek 30 Nov. 2015 di Surabaya sesuai format yang telah
ditetapkan dalam Rapat BP. Lima usulan hilirisasi riset lihat lampiran file excel sheet 2.
Selain usulan hilirisasi riset, anggota komtek mengusulkan beberapa riset konsorsium, antara lain: Anggota Komtek dimohon melengkapi judul dan data konsorsium
Konsorsium Riset
a. Produksi Biodiesel dan Food Berbasis Maritim - Teknologi Produksi Biodiesel Generasi ke-3; UGM, Pemda DIY, PT. Pertamina , Deendarlianto, Dr., ST., M.Eng.
b. Penerapan Teknologi Micro Bubble Generator Untuk Meningkatkan Kualitas Air Buangan Sampah Airlindi; UGM, Kemenhut Ling Hidup, Pemda DIY, dan Industri.
Deendarlianto, Dr., ST., M.Eng. c. Pengembangan Prototipe Sampah Kota ke Energi Waste to Energy - proses
Pengolahan Sampah Generasi ke-3, Arnold Soetrisnanto, Dr., Ir. d. Scale Up Unit Produksi Biodiesel, Biogasoline, dan Bioavtur Biohidrokarbon dari
Minyak Nabati dengan Proses Dekarboksilasi Tekanan Rendah. Tirto Prakosa Brojonegoro, Dr., M.Eng.
e. Penerapan Unit Pemroses Biogas dari Limbah Menjadi BBG untuk Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Transportasi Umum Tirto Prakosa Brojonegoro, Dr., M.Eng.
f. Pengambangan Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skala Kecil. BPPT, Kemenprind, PT. PGE, PT. REKIN, PT. NTP, PT. PINDAD, PT. BBI, PT. Kalorindo MAM
Oktaufik, Dr. g. Pengembangan Prototipe Sepeda Motor Listrik ITS, PT. Garasindo Triyogi Yuwono,
Prof., Ph.D. h. Pengembangan Prototipe ECU Engine Control Unit ITS, PT. Detona Triyogi Yuwono,
Prof., Ph.D. i. Studi Penurunan Emisi CO2
– Penggunaan Teknologi Pasca COP 21 Energy System and Policy Modeling. Widodo Wahyu Purwanto, Prof., Dr. dan Hardiv Haris Situmeang,
D.Sc., Ir., M.Sc. j. Balitbang Energi Judul Menyusul FX. Sutijastoto, Ir, MA
k. Balitbang Energi Judul Menyusul FX. Sutijastoto, Ir, MA 4. Presentasi catatan dan hasil COP 21 Paris oleh Pak Hardiv H.S Sebagai referensi
menyusun kegiatan riset bidang energi, telah disampaikan dipresentasikan hasil-hasil COP 21 di Parsi oleh P. Hardiv.
5. Lain-Lain Kegiatan komtek energi selanjutnya adalah Rapat Komtek ke-2 yang akan dilaksanakan
pada hari kamis, 28 April 2016 dengan agenda Perumusan Program Ungggulan DRN Bid Energi dan Persiapan FGD. Penanggung Jawab Pak MAM Oktaufik, dan Pak Hardiv Haris
Situmeang.
2.2.4.2.2 Rapat Komtek Energi Tanggal 26 April 2016
1. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Ketua Komtek Energi Bpk. Arnold Y Sutrisnanto dengan menyampaikan agenda rapat dan mengingatkan tugas yang harus diselesaikan dari
rapat komtek ke-1, yaitu: a. Review matrik ARN 2015-2019.
Laporan Tahunan DRN - 2016 80
b. Melengkapi isian usulan riset konsorsium c. Memberi masukan atas draft narasi yang telah disiapkan oleh Asisten Komtek
Energi. 2. Asisten Komtek Energi menyampaikan hasil rapat antara Sekretaris DRN dengan Tim
Asistensi tentang batasan-batasan riset konsorsium, antara lain: Jumlah Tema Riset untuk setiap BIDANG FOKUS dibatasi paling banyak 8 tema,
tetapi sedapat mungkin rata-rata 5 tema per bidang fokus. Untuk membedakan antara tema dan topik riset REGULER INDIVIDUAL dan
tema dan topik riset UNGGULAN KONSORSIUM maka Matriks RISET KONSORSIUM dibuat secara terpisah dari matriks riset reguler di masing-masing
bidang fokus. Topik Riset Konsorsium merupakan representasi salah satu TOPIK RISET
REGULER yang selanjutnya dipilih dan diurai menjadi beberapa Sub Topik yang akan dikerjakan secara konsorsium
Jumlah Topik Riset Konsorsium setiap Bidang fokus paling banyak sama dengan jumlah tema pada riset reguler Satu Topik riset konsorsium per Tema Riset
Reguler; Penyusunan Matriks dan Narasi ditargetkan selesai pada akhir April 2016
3. Mengingat jumlah usulan riset konsorsium bidang energi cukup banyak, agar memenuhi jumlah tema riset konsorsium maksimal sama denga jumlah bidang fokus, asisten
komtek mengusulkan tujuh tema riset, dan selanjutnya diputuskan sebagai berikut: a. Pengembangan Bahan Bakar Berbasis Energi Baru dan Terbarukan
b. Pengembangan Energi Baru dan Teknologi Energi Bersih c. Peningkatan Cadangan dan Pengembangan Teknologi Produksi Minyak dan Gas
Bumi d. Pengembangan Kelistrikan Berbasis Energi Terbarukan
e. Pengembangan Teknologi Kelistrikan Rendah Karbon dan Nir Karbon f. Pengembangan Teknologi Efisiensi dan Manajemen Energi
g. Kajian kebijakan nasional di bidang energi untuk Mendukung Pembangunan Energi
Berkelanjutan 4. Usulan riset konsorsium tetap mengacu pada 4 tema besar riset energi bukan tema riset
sebagaimana disebutkan pada poin 3, yaitu: a. Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Bahan Bakar Nasional;
b. Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Listrik Nasional; c. Pengembangan Teknologi dan Manajemen Energi;
d. Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Teknologi Nasional di Bidang Energi.
5. Rapat memutuskan tetap mengusulkan 10 sepuluh tema riset sebagaimana hasil rapat komtek energi pertama 24 Maret 2016 dan rapat di Balitbang Kementerian ESDM 30
Maret 2016, yaitu: a. Pengembangan bahan bakar minyak nabati untuk mendukung pengembangan
industri BBN melalui pembangunan daerah perdesaan; b. Produksi Biodiesel dan Food Berbasis Maritim - Teknologi Produksi Biodiesel
Generasi ke-3; c. Pengembangan Teknologi Enhanced Oil Recovery EOR;
d. Pengembangan teknologi pengolahan sampah di Jakarta secara Zero Waste yang ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik dan pupuk kompos dengan
menggunakan teknologi nasional.; e. Pengambangan Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skala Kecil;
f. Pengembangan Teknologi Gasifikasi BatubaraBiomasa Untuk Pembangkit Listrik dan Gasifikasi Mini untuk IKM;
Laporan Tahunan DRN - 2016 81
g. Pengembangan Prototipe Sepeda Motor Listrik; h. Pengembangan Teknologi Jaringan Pintar Smart Grid dan Sistem Managemen
Energi Pintar SEMS; i. Scale up Produk Inovasi ECU Engine Control Unit IQUTECHE;
j. Pemodelan Sistem Energi Terintegrasi dan Kebijakan. Kerangka Kerja Penurunan Emisi CO2 dengan Penggunaan Teknologi Pasca COP21.
6. Mengingat 10 sepuluh usulan riset konsorsium poin 5 belum semuanya diisi sebagaimana format yang disampaikan oleh sekretariat DRN, Anggota Komtek Energi
diminta segera menyelesaikannya sebelum akhir bulan April 2016. 7. Anggota Komtek Energi juga diminta mereview dan memberi masukan atas draft narasi
ARN 2015-2019 yang telah disiapkan oleh Asisten Komtek Energi juga sebelum akhir bulan April 2016.
8. Lain-Lain Kegiatan komtek energi selanjutnya adalah Rapat Komtek ke-2 yang akan dilaksanakan
pada hari kamis, 19 Juli 2016 dengan agenda ”Tindak lanjut FGD dan Pembentukan konsorsium riset unggulan”. Namun disamping itu kemungkinan akan ada Sidang
Paripurna, namun waktunya belum ditentukan.
2.2.4.2.2 Rapat Komtek Energi Tanggal 2 Agustus 2016
Rapat dibuka oleh Ketua Komisi Teknis Energi Dewan Riset Nasional DRN Dr.Ir. Arnold Soetrisnanto yang menyampaikan agenda rapat dan ucapan terima kasih atas
kehadiran anggota komtek. Sambutan Ketua DRN:
Rapat Komtek hari ini 2 Agustus 2016 diarahkan agar fokus menyelesaikan ARN. Karena ARN sudah terlambat terbit dan sudah ditunggu oleh banyak institusi sebagai
acuan arah riset di Indonesia. Setelah ARN diterbitkan, anggota DRN segera memikirkan langkah penting yang harus
disiapkan berikutnya, misalnya: 1. Terkait sosialisasi dalam forum dan institusi litbang, universitas, dll, untuk bidang energi akan mengadakan sosialisasi kemana saja, 2.
Menjawab pertan yaan “Kenapa ARN seperti itu dan menjawab pertanyaan jika riset-riset
yang ditawarkan berbeda dengan kebijakan sektor. Komtek Energi diharapkan bisa mengangkat riset konsorsium. Ketua DRN memberi
contoh tentang “Riset Konsorsium Pengguna Smart Card”, kerja sama 4 empat perguruan tinggi yang diinisiasi oleh Komtek TIK. Rencana kerja samanya akan
ditandatangani oleh 4 Rektor Perguruan Tinggi yang ikut konsorsium tersebut dalam acara Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional di Solo.
Pembahasan mengenai Policy Brief bisa dilakukan setelah Hakteknas. Judul atau tema policy brief harus mengangkat isu aktual atau isu besar yang dihadapi pemerintah saat
ini. Sehingga policy brief bisa dijadikan bahan oleh Kemenristekdikti dalam Sidang Kabinet.
Pembahasan status dan koreksi ARN 2015-2019 bidang energi. Status penyusunan ARN dilaporkan oleh Asisten Komtek Energi, bahwa draft ARN
telah diserahkan kepada Sekretaris DRN untuk dikompilasi bersama ARN bidang lainnya.
Laporan Tahunan DRN - 2016 82
ARN yang diserahkan adalah versi tanggal 25 Juli 2016 versi hasil rapat 21 Juni 2016 yang telah direvisidiberi masukan oleh P. Hardiv dan P. Widodo.
Diskusi Draft ARN Bidang Energi versi terakhir 25 Juli 2016, secara substasi disepakati oleh
Anggota Komtek. Ada beberapa masukan redaksional yang langsung dilakukan dalam rapat.
Usul substansi yang disampaikan: ARN jangan hanya memuat substansi risetnya saja, tapi perlu memasukkan permasalahan bagaimana teknologi inovasi harus jalan, bagaimana
sistem penganggaranya, dan masalah kelembagaan, serta bagaimana ARN bisa masuk dalam sistem perencanaan pembangunan nasional P. Toto.
Untuk kelembagaan masalah riset, perlu mencontoh negara-negara lain yang mempunyai tata kelola dan kelembagaan yang baik. Salah satunya adalah Jerman P. Deen
Hasil Diskusi Masukan mengenai kelembagaan yang akan dicantumkan dalam ARN akan dikerjakan
oleh P. Toto, dengan mengambil referensi acuan kelembagaan riset di Jerman. Dalam rangka revisi tersebut, Draft ARN akan dikirim oleh Asisten Komtek, sementara
referensi kelembagaan riset acuan dari Jerman akan dikirim oleh P. Deen. Karena Draft ARN akan disampaikan dalam rangkaian acara Sidang Paripurna DRN di
Solo, mohon masukan bisa dilakukan dalam 1-2 hari setelah rapat, dan langsung dikirimkan ke Sekretaris DRN tidak perlu didiskusikan lagi.
Pembahasan rencana FGD Komtek Energi Diskusi
Anggota Komtek sepakat mengangkat isu sebagaimana dibahas dalam Rapat Komtek 21 Juni 2016.
TOR lengkap belum ada, tetapi poin-poin TOR telah disiapkan P. Oki, dengan judul “Pengembangan Listrik Bersih untuk Ketahanan Energi yang Berkelanjutan”
Hasil Diskusi: FGD ditetapkan dengan topik “Pengembangan infrastruktur kelistrikan nasional” diambil
dari Topik I usulan rapat komtek energi 21 Juni 2016 Sub topik dan Pembicara:
1 Penyediaan bahan bakar, Pembicara dari Dewan Energi Nasional
2 Peningkatan TKDN Bidang Kelistrikan, Pembicara dari BPPT atau Kementerian Perindustrian
3 Framework for additional generation capacity and transmission expansion planning, Pembicara dari PLN
4 Lingkungan low-carbon and zero-carbon energy technologies: Clean Coal Technology, Pembcara dari JCOAL
– Japan Coal Energy Center Japan, 5 Financing models and its required framework tosupport competitive constructions of
additional generation capacity and transmission expansion, Pembicara dari
Laporan Tahunan DRN - 2016 83
Perusahaan Investasi Indonesia PIIPMI atau dari Bank Indonesia Bagian Pembiayaan Riset.
Waktu Pelaksanaan: Senin, 22 Agustus 2016, Setengah hari pagi s.d siangIshoma TOR lengkap akan disiapkan oleh P. Oki dan P. Hardiv, dan akan disampaikan ke
anggota saat di Solo TOR akan difinalkan di Solo. Jumlah Peserta FGD: 30 s.d 40 peserta.
Setelah acara di Solo diharapkan TOR sudah siap dan undangan ke Pembicara dan Peserta FGD bisa segera dikirimkan.
Pembahasan Policy Brief. Sesuai arahan Ketua DRN, pembahasan detail mengenai Policy Brief bisa dilakukan
setelah Hakteknas. Judul atau tema policy brief harus mengangkat isu aktual atau isu besar yang dihadapi pemerintah saat ini.
Anggota Komtek yang telah mengirimkan policy brief diminta untuk merevisi, dibuat satu halaman dalam bentuk extended abstrak. Sebagai penjelasanya bisa
ditambahkan dalam bentuk paper sepanjang maksimal 5 halaman sebagai lampiran extended abstrak.
Tindak lanjut Menambahkan masalah kelembagaan dalam draft ARN oleh P. Toto;
Menyiapkan Draft final proposal FGD Komtek Bidang Energi oleh P. Oki dan P. Hardiv;
Penyusunan policy brief dalam bentuk extended abstract dan paper lampirannya jika diperlukan oleh semua anggota komtek.
Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan di Solo, di sela-2 rangkaian acara seminarsidang paripurna dengan agenda finalisasi proposal FGD.
Laporan Tahunan DRN - 2016 84
2.2.4.3 Rapat-rapat Komisi Teknis Transportasi 2.2.4.3.1 Rapat Komtek Transportasi Tanggal 4 Juni 2016
Rapat dibuka oleh Ketua Komtek bidang Transportasi ibu Dr, Dra, Elly Adrian Sinaga, M.Sc yang mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
Laporan Hasil audiensi DRN bersama bapak Menteri RISET dan DIKTI Bapak Bambang Setiadi
Pokok pokok inti arahan bapak menteri adalah 1 agar masing masing komtek untuk menyusun suatu program pilihan champion komtek, dan menginisiasi program kerjasama
industri dengan ciri : a pembangkitan sdm lokal dan penciptaan riset yang bukan teknologi adopsi, b tahap tahap sudah mulai diterapkan dengan jadwal yang jelas. Kedua komponen
ini bermuara pada terealisasinya proses hilirisasi riset yang bermanfaat untuk kesejahteraan, bersifat
konsorsium modelling,
agar terjadi
interaksi antara
peneliti, bisnisindustripenggunamasyarakat dan pembuat kebijakan R-B-C-G. 2 tindak lanjut
atas keluhan bapak menteri tentang lemahnya koordinasi atar kementerian, diharapkan DRN menjadi simpul koordinasi, salah satu contohnya adalah menggunakan model konsorsium.
Ibu Elly Sinaga selaku ketua Komtek memberikan usulan agar Agenda Riset Nasional ARN harus sudah menjadi acuan seluruh pihak terkait, sehingga diharapkan memiliki
permenristek dan instruksi presiden yang memiliki daya dorong bagi kemenristek sebagai panduan alokasi juga memiliki muatan komposisi hulu hilir riset.
Laporan Tahunan DRN - 2016 85
Usulan Tim Asistensi Bidang Transportasi
Pemetaan isu strategis di bidang transportasi meliputi 1 Peningkatan keamanan, keselamatan, dan kinerja pelayanan transportasi, 2 Peningkatan konektivitas dan
penyediaan jaringan transportasi, 3 Peningkatan kapasitas delivery untuk percepatan penyediaan infrastruktur, 4 Akomodasi terhadap inisiatifagenda baru poros maritim, tol
laut, ASEAN Open Sky, Short Sea Shipping, dll, 5 Pengembangan keterpaduan antarmoda dan transportasi multimoda, 6 Penurunan biaya transportasi dan biaya logistik, 7
Revitalisasi sistem transportasi perkotaan, 8 Kesiapan SDM transportasi sesuai kompetensi, 9 Peningkatan daya saing industri transportasi nasional, 10 Peningkatan investasi dan
pemanfaatan sumber pembiayaan alternatif, 11 Integrasi isu lintas sektoral energi, lingkungan, gender, perubahan iklim dan 12 Pembaruan dan pemanfaatan teknologi.
Sementara sasaran nasional sektor transportasi merujuk pada RPJMN 2015-2019 memiliki 2 dua muatan penting yaitu konektivitas dan Tranportasi perkotaan. Acuan penting
lainnya adalah sasaran pembangunan transportasi nasional yang memiliki 3 tiga muatan utama yaitu keselamatan dan keamanan, pelayanan serta kapasitas lihat PPT transportasi
halaman 1-4. Atas dasar ini akan terbentuk 4 kesatuan penting lingkaran dalam merumuskan Arah Riset Nasional ARN yaitu : 1 Infrastructure, 2 Vehicle Technology,
3 Governance and financing, dan 4 within and intrasectoral linkage and integration dimana pertemuan dari ke-empat kesatuan ini adalah ARN yang diusulkan lihat PPT draft
ARN.
Pandangan terhadap norma selalu berdasar pada definisi masalah, identifikasi
stakeholder data terbatas, berbasis hubungan personal. Deskripsi situasi ideal„,
identifikasi literatur penelitian, eskripsi kesenjangan informasi, kegiatan nasional, keunggulan komparatif kelembagaan dan pencocokan persyaratan program lain industri,
pertanian, dikti, target pemerintahan JKW-JK yang diharapkan dapat bermuara pada berperan penting dalam sosio-ekonomi, mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat
menyederhanakan kehidupan, memiliki pendekatan multi-disiplin konsorsium melibatkan industri, berskala nasional, berkelanjutan dengan perspektif jangka panjang dan memiliki
output berupa prototipepurwarupa lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 6-7. Alur siklus produk juga menjadi salah satu acuan dimana input memiliki 3 keluaran
utama yang menjadi proses kerja sistem ini yaitu konsep, penyempurnaan konsep, pengembangan teknologi, pengembangan sistem dan unjuk kerja, produksi serta peluncuran
produk teknologi, acuan inilah yang dikenal sebagai Technology Readiness Level TRL dengan tingatan 1-9 lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 9-10, ARN
berperan penting pada tingkatan 4-7.
Engineering Design Process merupakan siklus penting yang wajib dijadikan
acuan dalam riset riset bidang trasportasi, pendapat Ertas, A. Jones, J. 1996 dalam The Engineering Design Process. 2nd ed. New York, N.Y., John Wiley Sons, Inc mengklasifikasi
riset dalam 8 bahagian yaitu :
1. Research,
2. Conceptualization, 3. Feasibility Assessment,
4. Establishing Design Requirements, 5. Preliminary Design,
6. Detailed Design, 7. Production Planning And Tool Design, And
8. Production
Laporan Tahunan DRN - 2016 86
Usulan Topik berbasis ARN 2015-2019
1 Infrastructure lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 37-38, 2 Vehicle Technology lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 34-36
3 Within and inter sectoral linkage and integration lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 39-41
4 Governance and Financing lihat PPT draft ARN 26.02.2016 transportasi halaman 42- 43
Catatan:
1 Bapak Andi Alisyahbana menyampaikan bahwa kemacetan saat ini terjadi pada lokasi U-Turn dan intersection. Perlu dikaji riset riset yang mampu me-renew lokasi ekonomi
2 Anggota komtek transportasi sepakat bahwa riset prioritas ditetapkan dari usulan yang telah disiapkan. maksudnya adalah tema riset nomor 1 adalah prioritas
3 Separation pemisahan jalur contoh jalur khusus sepeda motor, dll juga sebagai masukan tambahan dalam riset riset bidang transportasi yang diusulkan
Hasil hasil
1
Bapak Iding Chaidir selaku sekretaris DRN menyampaikan bahwa draft table pertanyaan pertanyaan riset telah sesuai dengan model yang diinginkan.
2
Diputuskan bahwa Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc sebagai wakil ketua Komtek Bidang Transportasi.
3
Sebelum tanggal 20.04.2016 kepada seluruh anggota tim dapat menyerahkan usulan tema riset.
Tindak lanjut
Rapat Lanjutan dilaksanakan pada 20.04.2016 pada waktu dan tempat yang sama.
2.2.4.3.2 Rapat Komtek Transportasi Tanggal 13 Oktober 2016
Laporan Tahunan DRN - 2016 87
Rapat Komtek Transportasi ke 2 dilaksanakan di Ruang Rapat Dirjen Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl Pattimura Jakarta. Agenda Rapat terdiri dari a State the Art penelitian Bidang Jalan dan Jembatan Kementrian PU
Perumahan Rakyat; b Pembahasan kunjungan lapangan dan penyusunan policy brief; c Diskusi Pembentukan Konsorsium Riset Bidang Transportasi, d Lain-lain.
Rapat dibuka oleh Dr. Ir. Arie Setiadie selaku tuan rumah yang mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
State the Art penelitian Bidang Jalan dan Jembatan Kementerian PU Perumahan Rakyat Ka. Puslitbang Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Riset Unggulan Puslitbang Jalan dan Jembatan adalah: 1 IRODCO Integrated Road Data Centre
2 Jembatan Apung 3 JUDESA Jembatan untuk Desa Asimetris
4 TCM Tambalan Cepat Mantap 5 SIMBAGAS Sistem Informasi Manajemen Kesehatan JembatanStructural Health
Monitoring System, SINDILA Sistem Informasi Dini Lalu lintas 6 FWD Wight Falling Weight Deflectometer Alat untuk mengukur tingkat kekakuan
jalan 7 Warm Mix Asphalt Zeolit, Econusa
8 CMP Corrugated Mortar Busa Pusjatan
Rencana Kunjungan Kerja Komtek Transportasi
Kunjungan kerja sudah hampir dilakukan oleh komtek yang lain. Rencana pelaksanaan tanggal 27 Oktober dan peserta dapat kumpul di Surabaya tgl 26
Oktober soremalam. Tujuan kunjungan teknis:
1 Melaksanakan bagian
tugas DRN
sesuai dengan
Kep Menristekdikti
No.521MKpIX2015 tanggal 8 September 2015, yaitu: Melaksanakan Pemantauan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan
kebutuhan IPTEK untuk Pembangunan tugas ke -4 Menjalin hubungan kemitraan dengan Dewan Riset Daerah DRD dan dewan-dewan
sejenis di tingkat nasional maupun internasional tugas ke -5 2 Mengunjungi infrastruktur dan sarana transportasi yang memberi kontribusi pada
pembangunan konektivitas Nasional serta berdialog dengan operator untuk memahami tantangan dan peluang riset dan pengembangan
3 Melakukan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, termasuk pendapat ahli dan pemangku kepentingan untuk penyusunan policy brief DRN bagi peningkatan kualitas
kebijakan pembangunan nasional Sasaran kunjungan teknis
Laporan Tahunan DRN - 2016 88
1 Memperoleh data dan informasi mengenai kemajuan pemanfaatan IPTEK dalam bidang transportasi
2 Mendapatkan masukan dari DRD mengenai kebijakan riset bagi pembangunan daerah 3 Mensintesis data dari operator, serta memperoleh data kinerja infrastruktur dan sarana
transportasi yang dikunjungi 4 Mendapatkan kompilasi perspektif kebijakan dari pelaku usaha serta pemangku
kepentingan yang diarahkan untuk penyempurnaan kebijakan transportasi nasional Rencana lokasi k
unjungan dan tujuan spesifik •
Terminal Teluk Lamong, PT. Pelindo III Untuk mempelajari konsep green port dan mengetahui kendala perencanaan
implementasi, serta tantangan pembangunan pelabuhanterminal serupa di Indonesia •
PT. PAL Indonesia Persero Untuk mengetahui perkembangan yang masuk dalam BPIS, yang juga menjadi BUMN
RR oleh PT. PPA Untuk memperoleh informasi pemanfaatan riset dalam negeri dalam pembangunan kapal
• PT. KAI DAOP VIII
Untuk mempelajari integrasi antara kereta api dan moda transportasi lain udara, laut, angkutan jalan
• DRD Kota Surabaya dan audiensi ke Walikota Surabaya
Memperoleh masukan dari Dewan Riset Daerah Kota Surabaya, agenda-agenda riset yang akan dilaksanakan serta kemitraan dengan lembaga penelitian
Mendapatkan informasi dari walikota Surabaya dalam inovasi dalam penyediaan transportasi yang berkelanjutan, termasuk pemanfaatan ITS Intelligent Transportasi
System
• PT. Dharma Lautan Utama
Mempelajari perkembangan perusahaan penyeberangan swasta nasional dan mengetahui strategi pemanfaatan teknologi dalam industri pelayaran nasional
• Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate JIPEE
Mengetahui konsep integrasi antara kawasan industri, sistem logistik dan jaringan transportasi
Mempelajari mekasnisme pembiayaan infrastruktur yan bagian dari kawasan industri
Laporan Tahunan DRN - 2016 89
Note : a Djauhar Manfaat: Waktu yang relatif pendek sehingga perlu persiapan yang ekstra.
b Danang Parikesit: Karena waktu yang dialokasikan relatif sebentar maka PT Pelindo III Terminal Teluk Lamong, JIIPE dan PT Dharma Lautan Utama diminta paparan dalam
perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Terminal Teluk Lamong.
Rencana Konsorsium
Sesuai dengan ARN yang telah disusun ada 4 empat rencana konsorsium riset yang bisa diinisiasi yaitu ITS intelligent transport system untuk Perkotaan, Pengembangan
Desain Pesawat Amphibi, Pengembangan Model Transportasi Perkotaan dan Kajian Kebijakan dan Reformulasi Tata Kelola Kelembagaan Sektor Transportasi.
Catatan:
1.
Sinung Nugroho: Yang ada selama ini selalu ada produk fisik di akhir walaupun memungkinkan sistem.
2.
Sigit Priyanto: Tugas Komtek hanya mendorong terwujudnya konsorsium. Riset-riset yang di Kementerian PUPR bisa sebagai pionir tinggal mencari partner kosorsium dan
calon penggunanya.
3.
Arie Setiadie: Perlu duduk bersama instansi dan institusi yang terlibat secara regulasikeseharian dilibatkan dari awal
4.
Djauhar Manfaat: Dimulai dengan FGD Komtek sebagai sarana mempertemukan pemangku kepentingan.
5.
Sinung Nugroho: Calon-calon narasumber perlu diinventarisir.
Hasil-hasil a Komtek Transportasi merencanakan kunjungan lapangan ke Surabaya dan sekitarnya
pada tanggal 26-28 Oktober 2106. Yang akan dikunjungi antara lain Pemko Surabaya, Pelabuhan Teluk Lamong, JIIPE, PT PAL Surabaya dan PT KA Daops VIII Surabaya.
b Pak Danang Parikesit akan menyempurnakan TOR Kunjungan lapangan dan anggota yang lain mencoba menghubungi secara informal rencana kunjungan tersebut.
c Laporan perkembangan akan disampaikan sesegera mungkin pekan berikutnya. d Meminta sekretariat untuk memfasilitasi administrasi dan anggaran.
e FGD Komtek Transportasi direncanakan untuk konsorsium riset ITS untuk perkotaan dan
menugaskan Pak Sigit Priyanto untuk mempersiapkan TOR dan calon-calon narasumber FGD persiapan pembentukan konsorsium riset. FGD direncanakan tgl 24 November
2016.
f Calon narasumber FGD akan berbicara tentang Sistem Arsitektur, Penegakan hukum, Lembaga Keuangan.
Laporan Tahunan DRN - 2016 90
Tindak lanjut
Rapatdiskusi Lanjutan dilaksanakan pada tanggal 26 - 27 Oktober 2016 memanfaatkan waktu kunjungan ke Surabaya dan sekitarnya.
2.2.4.3.2 Rapat Komtek Transportasi Tanggal 10 November 2016 Rapat Komtek Transportasi ini dilaksnakan di Ruang Rapat Garuda Badan Litbang
Kementerian Perhubungan Jl Medan Merdeka Timur Jakarta. Rapat membahas agenda sebagai berikur: a State the Art Penelitian di Perhubungan; b Rencana FGD; c
Penyusunan policy brief , dan d Lain-lain
Rapat dibuka oleh Dr. Ir. Danang Parikesit selaku ketua Komtek Transportasi yang mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat ini.
State the Art penelitian Bidang Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubunganalan menekankan pada:
1 Penyusunan masterplan simpul-simpul transportasi 2 Integrasi antarinter moda
3 Mengejar pemenuhan aturan dan kemanfaatan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan 4 Perencanaan dan desain
5 Penelitian kapasitas dan Load Factor 6 ATTN barang untuk orang tahun depan
7 Beberapa penelitian dijadikan proyek strategis Presiden Note :
1. Danang Parikesit : pemanfaatan dan konsep bigdata harus dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada sektor transportasi mengingat pengumpulan data secara konvensional sudah tidak memungkinkan lagi. Dikaitkan dengan O-D, instrumen data
real time sehingga metodologi diperkuat dari sekarang Perlu dibuat kebijakan dan teknologi pendukung untuk menghindari bayaknya truk-truk kosong yang keluar masuk
pelabuhan. Kondisi sekarang prosentasi kondisi truk masuk misi dan keluar isi hanya 10. Kasus yang terjadi di kapal bisa dijadikan platform. 20 jam per bln, di USA pangsa
pasarnya berbeda.
2. Agus Eko: BI membuat balance sheet transaksi dianalsiis dengan model network akan diketahui dimana titik resikonya. Platform clearinghouse diperbankan digunakan di
transport
Rencana FGD Rencana pelaksanaan tanggal 24 November 2014 diundur 1 Desember 2014
Tema : Pengembangan ITS untuk mendukung smart city Tujuan membuat konsursium riset,
Pak Sigit diminta menyempurnakan TOR untuk FGD
Laporan Tahunan DRN - 2016 91
Note :
1.
Danang: menyusun goal, menyeleksi, mencari sumber2 dana Ada 2 sesi, pagi kompetensi dan kapabilitas siang model konsorsium dan
pembiayaan. Output, diliverable
Calon user diundang Peserta dari pengembang teknologi, penggunacalon pengguna dan lembaga
pembiayaan. Alternatif lokasi : Waroeng Daun, Rumah Kemang atau Hotel
2.
Sinung: jumlah peserta dari pengalaman sekitar 35 orang
3.
Sigit : Pihak Gamatechno PT AINO bersedia menjadi narasumber, masih diupayakan untuk menghubungi beberapa pengembang teknologi ITS yang sekarang
sedang mengembangkan teknologi ITS
Rencana penyusunan Policy brief
Policy brief kaitannya dengan kebijakan pendanaan untuk infrastruktur transportasi akan diselenggarakan rapat komtek plus narasumber dalam benetuk FGD yang
difasilitasi Badanlitbanghub. Diagendakan tgl 7 Desember 2016 di Badanlitbang Kementerian Perhubungan
Hasil-hasil
FGD pelaksanaannya diundur tanggal 1 Desember 2016 FGD untuk penyusunan policy brief akan difasilitasi Balitbang Kemenhub yang akan
dilaksanakan tanggal 7 Desember 2016
Tindak lanjut
Rapatdiskusi Lanjutan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2016 bertempat di P2E LIPI Jl Gatot Subroto Jakarta.
Laporan Tahunan DRN - 2016 92
2.2.4.4 Rapat-rapat Komisi Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi 2.2.4.4.1 Rapat Komtek TIK Tanggal 25 April 2016
Rapat Komtek TIK yang pertama tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 bertempat di ruang rapat DRN Gedung I BPPT Lantai 1.
Rapat dibuka oleh bapak DR. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA selaku Ketua KOMTEK bidang TIK dengan mengucapkan terimakasih dan menjelaskan secara ringkas tujuan rapat
ini. Dalam perkembangan penyusunan Agenda Riset Nasional ARN TIK secepatnya
dapat merumuskan long list yang dapat dijadikan porto folio, yang dapat menjadi suplemen, posisi setiap study penting untuk dapat dimasukkan kedalam draft ARN.
Masukan yang ingin disampaikan oleh ketua KOMTEK TIK untuk penyempurnaan ARN a
dalah “peranan apa yang bisa dilakukan oleh DRN untuk mengakomodir kreativitas anak bangsa”? Untuk itu diperlukan riset riset masa depan.
Diskusi dan usulan a.
Evaluasi terhadap ARN harus memiliki tolak ukur yaitu RPJMN, b. Bapak sekretaris DRN kembali mengingatkan untuk segera menginput fokus program
masa depan dalam model prioritas tabel, sedangkan riset lainnya dapat di input dalam tabel reguler. Agenda riset mengutamakan Riset yang bersifat hilirisasi.
Laporan Tahunan DRN - 2016 93
c. DRN dapat memegang peran untuk memegang koordinasi konsorsium untuk
menentukan arah fokus kerja konsorsium. Sehingga diharapkan DRN dapat men- conductor fasilitasi program kerja terutama kajian tema kebijakan.
d. Terkait Industri content Ibu Nandra Annisa yang hadir mewakili Shinta Dhanuwardoyo, MBA adalah pentingnya dukungan kebijakan sehingga investor memiliki persepsi untuk
melakukan investasi pada perusahaan teknologi di Indonesia, yang kurang diperhatikan adalah dukungan agent investor untuk industri early stage, untuk itu dibutuhkan satu
tema khusus untuk mendukung regulasi, dimulai dari dasar pemetaan tidak berdasarkan feeling. Penentuan platform menjadi penting agar industri merasa aman
berinvestasi di Indonesia.
e. Sudah waktunya DRN menggalang teknologi dalam negeri seperti teknologi bakalan
yang dapat dijadikan ARN bidang TIK.
Hasil hasil a Update rapat hari ini akan disampaikan dalam rapat BP yang akan dilaksanakan pada 27
April 2016; b Akan dilaksanakan FGD TIK pada tanggal 26 April 2016;
c Menjajaki FGD TIK di Makassar; Tindak lanjut
Sesuai hasil Rapat BP yang dilaksanakan pada hari Rabu 27 April 2016 bahwa diharapkan Draft ARN dapat diselesaikan selama 1 satu minggu;
Rapat Komtek TIK selanjutnya akan ditentukan kemudian
2.2.4.4.2 Rapat Komtek TIK Tanggal 25 April 2016 Rapat Komtek TIK ke 2 dilaksnakan pada hari Jumat, 14 Oktober 2016 Pukul 15.30
– 19.00 WIB bertempat di Ruang Rapat DRN Gedung BPPT I lantai I, Jl. M H Thamrin No.8 Jakarta Pusat.
Agenda Rapat :
Tindak lanjut tim konsorsium smart card Paparan singkat rangkaian kegiatan penelitian smart card
Pelaksanaan dan Hasil Rapat
Konsorsium Smart Card Indonesia didirikan untuk melakukan pengembangan dan implementasi produk smart card dan sistemnya, seperti sistem informasi akademis kampus
berbasis smart card, sistem payment, e-money, dll. Di harapkan dari hasil pertemuan dan hasil riset smart card tersebut yaitu dapat di terapkan di seluruh Universitas Indonesia.
Research Centre for ICT Business, ujar Rektor, ditugaskan sebagai pelaksana kerjasama pembentukan konsorsium ini. Sedangkan topik smartcard dipilih antara lain
karena saat ini kartu pintar sudah digunakan dalam hal-hal penting di masyarakat seperti e KTP, akses pendidikan, yang kebutuhannya sangat besar dan sudah banyak diaplikasikan di
masyarakat.
Laporan Tahunan DRN - 2016 94
“Konsorsium ini nanti akan mendorong perguruan tinggi dan industri yang terlibat untuk meningkatkan inovasi smart card serta program aplikasinya yang akan digunakan di
kampus- kampus seluruh Indonesia,”
2.2.4.4.3 Rapat Komtek TIK Tanggal 10 Mei 2016
Komisi teknis Komtek Teknologi Informasi dan Komunikasi Dewan Riset Nasional DRN mengadakan rapat pada tanggal 10 Mei 2016 untuk membahas updateperkembangan Agenda
Riset Nasional ARN bidang TIK.
Rapat dihadiri oleh Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA selaku Ketua Komtek TIK, Dr. Eng. Ir. Zulfajri B. Hasanuddin, M. Eng dan Dr. Ir. Dicky R. Munaf, MS, MSCE selaku Anggota
Komtek TIK, Nandra Annisa selaku perwakilan dari Shinta Dhanuwardoyo, MBA Anggota Komtek TIK, Dr. Ir. Iding Chaidir, M.Sc selaku Sekretaris DRN, Dr. Fadhilah Mathar
– Asisten Komtek TIK DRN dan didampingi oleh sekertariat DRN Ir. Rijalul Fikri.
Rapat dibuka oleh Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA selaku Ketua Komtek TIK dengan mengucapkan terima kasih dan menjelaskan singkat secara ringkas tujuan rapat ini. Dalam
perkembangan penyusunan Agenda Riset Nasional ARN bidang TIK akan secepatnya merumuskan long list yang dapat dijadikan portofolio yang akan menjadi supplement, posisi
setiap study penting untuk dapat dimasukkan ke dalam draft ARN.
Laporan Tahunan DRN - 2016 95
Evaluasi terhadap ARN harus memiliki tolak ukur pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN. Terkait industri content, Nandra Annisa yang hadir mewakili
Shinta Dhanuwardoyo, MBA adalah pentingnya dukungan kebijakan sehingga investor memiliki persepsi untuk melakukan investasi pada perusahaan teknologi di Indonesia, yang
kurang diperhatikan adalah dukungan agent investor untuk industri early stage, untuk itu dibutuhkan satu tema khusus untuk mendukung regulasi, dimulai dari dasar pemetaan tidak
berdasarkan feeling. Penentuan platform menjadi penting agar industri merasa aman berinvestasi di Indonesia.
2.2.4.5 Rapat-rapat Komisi Teknis Pertahanan dan Keamanan 2.2.4.5.1 Rapat Komtek Hankam Tanggal 25 April 2016
Rapat dibuka oleh bapak Drs. Bambang S Tejasukmana, Dipl. Ing selaku Ketua KOMTEK bidang Hankam melanjutkan rapat minggu lalu untuk memfokuskan
penyempurnaan Draft ARN bidang Hankam. Laporan Asisten komtek Hankam Bapak Adrian Zulkifli, yaitu meringkas program
KOMTEK Hankam Lihat Paparan Drfat ARN Bidang Hankam.
Diskusi dan usulan
Arah riset bidang Hankam yaitu adanya joint riset dan joint development dengan menyertakan KKIP dalam perumusan Agenda riset bidang Hankam. Penting untuk
mempelajari kembali UU nomor 16 tahun 2012 pasal 28 pada penjelasan tentang penelitian dan pengembangan sebagai tambahan dasar perumusan riset di bidang Hankam. Hal ini
diperlukan karena riset model di bidang hankam berbeda sekali dengan riset di bidang lain,
Laporan Tahunan DRN - 2016 96
karena itulah rule model riset seperti joint riset, dan development adalah sesuatu yang perlu diterapkan dalam rumusan ARN bidang Hankam.
Hasil hasil Ketua Komtek Hankam akan membawa isu ini pada rapat BP yang akan dilaksnaakan pada
hari Rabu 27 April 2016 dan kemudian melanjutkan penyempurnaan draft ARN bidang Hankam;
Tindak lanjut
Sesuai hasil Rapat BP yang dilaksanakan pada hari Rabu 27 April 2016 bahwa diharapkan Draft ARN dapat diselesaikan selama 1 satu minggu tambahan waktu
penyelesaian; Rapat Komtek Hankam selanjutnya akan ditentukan kemudian;
2.2.4.5.2 Rapat Komtek Hankam Tanggal 2 Mei 2016
Komisi teknis Komtek Pertahanan dan Keamanan Dewan Riset Nasional DRN mengadakan rapat pada tanggal 2 Mei 2016 untuk membahas update perkembangan Agenda
Riset Nasional ARN bidang Pertahanan dan Keamanan.
Rapat dihadiri Drs. Bambang S. Tejasukmana, Dipl. Ing selaku ketua Komtek Hankam, Prof. Dr. Ir. Eddy Sumarno Siradj, M.Sc.Eng selaku anggota Komtek Hankam, Dr. Ir. Iding Chaidir,
M.Sc selaku Sekretaris DRN, Ir. Adrian Zulkifli – Asisten Komtek Transportasi DRN dan
didampingi oleh sekertariat DRN Ir. Rijalul Fikri.
Laporan Tahunan DRN - 2016 97
Rapat dibuka oleh Drs. Bambang S. Tejasukmana, Dipl. Ing selaku Ketua Komtek Hankam melanjutkan untuk memfokuskan penyempurnaan Draft ARN bidang Hankam, pada rapat
kali ini lebih kearah riset bidang Hankam yaitu adanya joint riset dan joint development dengan menyertakan KKIP dalam perumusan Agenda riset bidang Hankam.
Selain itu, penting untuk mempelajari kembali UU nomor 16 tahun 2012 pasal 28 pada penjelasan tentang penelitian dan pengembangan sebagai tambahan dasar perumusan riset di
bidang Hankam. Hal ini diperlukan karena riset model di bidang hankam berbeda sekali dengan riset di bidang lain, karena itulah rule model riset seperti joint riset, dan development
adalah sesuatu yang perlu diterapkan dalam rumusan ARN bidang Hankam.
Dalam Rapat, Ir. Adrian Zulkifli selaku tim asistensi Komtek Hankam melaporkan bahwa akan meringkas program Komtek Hankam Lihat Paparan Draft ARN Bidang Hankam.
2.2.4.6 Rapat-rapat Komisi Teknis Kesehatan dan Obat 2.2.4.6.1 Rapat Komtek Kesehatan dan Obat Tanggal 11 Maret 2016
Rapat dipimpin oleh Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM K dengan agenda pembahasan rencana kerja komtek tahun 2016 dan penajaman topik ARN
Hasil Rapat : A. Hasil rapat terkait topik riset ARN
Mengacu pada demografi dan pergesaran pola penyakit, ke depan jumlah penduduk usia lanjut dan penyakit degeneratif stroke, penyakit jantung, kanker, diabetes, dan
lainnya akan terus meningkat. Penanganan penyakit degeneratif pada penduduk usia lanjut ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar.
Prioritas agenda riset nasional bidang kesehatan sebaiknya diarahkan untuk mengantisipasi kondisi di atas dengan tinjauan pada aspek jenis penyakit,
ketersediaan produk kesehatan yang dibutuhkan obat, alat kesehatan, kit diagnostik dan aspek sistem pelayanan kesehatan.
Topik-topik ARN selain berorientasi pada pengembangan produk kesehatan Bahan Baku Obat, Obat Herbal, Produk Biofarmasi, Biosimilar, Sel Punca, Vaksin,
Diagnostik dan Alat Kesehatan juga diusulkan untuk bisa menghasilkan output dalam bentuk kebijakan, seperti kebijakan penelitian terobosan utamanya pada tahap
clinical trial.
Kebijakan penelitian terobasan tersebut diharapkan bisa memperkuat dan mempercepat penerapan hasil-hasil riset, mendorong berkembangnya CRO dalam
negeri dan meningkatkan produktivitas riset nasional. Berdasarkan hal tersebut, maka tema riset prioritas bidang kesehatan dan obat pada
ARN 2015-2019 diusulkan
“Riset kesehatan untuk penduduk usia lanjut dan penyakit degeneratif”. Adapun beberapa topik riset yang akan mengisi tema
tersebut adalah usulan : a Riset bahan baku obat untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
b Riset tanaman obat untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
Laporan Tahunan DRN - 2016 98
c Riset pengembangan produk biofarmasi untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
d Riset pengembangan vaksin untuk penyakit kanker e Riset pengembangan sel punca untuk penyakit stroke, jantung, kanker dan
diabetes f Riset pengembangan alat kesehatan untuk mendukung tatalaksana penaganan
penyakit stroke, jantung, kanker dan diabetes
B. Hasil rapat terkait rencana penyusunan Rekomendasi
Komtek Kesehatan dan Obat berencana mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait dengan tantangan pembangunan kesehatan nasional, kegiatan penelitian di
bidang kesehatan-obat, dan terkait pelaksanaan fungsi DRN. Beberapa rekomendasi yang akan dikeluarkan adalah :
1. Rekomendasi tentang perlu adanya kolaborasi topik riset antar komtek 2. Rekomedasi tentang perlu adanya penelitian terobosan di Indonesia
3. Rekomednasi tentang perlu adanya penguatan anggaran riset dan corporate tax incentive seperti yang telah dilakukan Malaysia, Singapura dan Amerika
4. Rekomendasi tentang riset penyakit tropis
C. Rencana tindak lanjut
Untuk mewujudkan rekomendasi tersebut, Komtek KO akan melaksanakan kegiatan dalam bentuk rapat Komtek, Audiensi dengan Menteri dan menylenggarankan FGD
atau Simposium. Karena keterbatasa alokasi kegiatan dan anggaran DRN, beberapa kegiatan akan
dilaksnakan dengan dukungan sponsor dari perusahaan terkait. Beberapa rencana kegiatan Komtek Kesehatan dan Obat adalah :
1. Audiensi dengan Menteri Kesehatan untuk memperkenalkan DRN dan Komtek Kesehatan-Obat khususnya, guna membangun netwrkong dan sinergi fungsi
antara DRN dengan Kementerian Kesehatan. Audiensi direncanakan pada minggi pertama bulan Mei 2016. Sebelum audiensi akan disiapkan materi terlebih dahulu,
serta mengajukan ijin ke Ketua DRN
2. Simposium tentang penelitian stem cell usulan tema Stem Cell : From Research to Industry pada pertengahan bulan Juni 2016. Dalam kegiatan ini
DRN akan berkolaborasi dengan SCI-Kalbe, UI, UGM dan UNAIR dengan dukungan sponsor dari SCI-Kalbe
3. Simposium tentang pengembangan produk biosimilar pada pertengahan Oktober 2016. Dalam kegiatan ini DRN akan berkolaborasi dengan PT. Biofarma dengan
dukungan sponsor dari PT. Biofarma 4. Diskusi dengan wartawan atau press conference terkait isu krusial tentang
kesehatan. Materi akan diseleksi dan digodok dalam rapat-rapat komtek serta komunisasi on line diantara anggota komtek.
Laporan Tahunan DRN - 2016 99
Rapat Komtek Kesehatan-Obat kedua diusulkan pada minggu 3 bulan April 2016 dengan agenda penyempurnaan draft prioritas tema dan topik riset ARN dan
penyiapan materi audiensi dengan Menteri Kesehatan.
2.2.4.6.2 Rapat Komtek Kesehatan dan Obat Tanggal 2 September 2016
Rapat Komisi Teknis Kesehatan dan Obat yang dilaksanakan pada tanggal 2 September 2016 dilaksnakan di Lantai 23 Gedung BPPT II dengan mengindang beberapa
pakar non anggota DRN yaitu Prof. Dr. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG K, Prof. Dr. dr. R. Sjamsuhidajat, Sp.B-KBD, Dr. Gita Pratama dan Dr. Tri Kurniawati
– UPT Sel Punca RSCM, serta Dr. Julianti Pradono dari Baltibang Kesehatan. Rapat tersebut dihadiri juga
oleh Ketua DRN Dr. Bambang Setiadi dan Sekretaris DRN Dr. Iding Chaidir.
Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dewan Riset Nasional DRN mempunyai fungsi memberikan rekomendasi, masukan dan pertimbangan kebijakan strategis kepada Menteri Ristekdikti terkait dengan upaya
penguatan riset, aplikasi hasil-hasil riset dan penguatan penguasaan iptek dalam rangka peningkatan daya saing bangsa. Saat ini kedudukan dan fungsi DRN “belum dianggap
penting” oleh negera dan pemerintah, seperti halnya lembaga sejenis di negara lain. Perlu upaya bersama agar kedudukan, peran dan fungsi strategis DRN bisa menjadi lebih kuat
dan nyata untuk meningkatkan daya saing bangsa.
2. Berbagai kegiatan pertemuan dan kunjungan DRN ke beberapa pusat riset merupakan salah satu upaya DRN dalam mernjalankan fungsi tersebut. Kunjungan ke UPT sel punca
RSCM memberikan inspirasi dan aspirasi penting untuk penguatan peran DRN pada bidang Kesehatan dan Obat, khususnya pengembangan pengobatan sel punca di
Indonesia.
Laporan Tahunan DRN - 2016 100
3. Sel punca Stem cell merupakan jenis pengobatan masa depan yang penting untuk dikembangkan di Indonesia. Penguasaan ilmu dan teknologi sel punca di Indonesia
sejajar dengan negara-negara lain, semua masih dalam fase dan korider riset. Kemajuan dan keberhasilan riset di UPT sel punca RSCM dan beberapa pusat riset sel punca yang
lain, merupakan modal kuat dan peluang menuju keunggulan.
4. Tantangan yang dihadapi UPT sel punca RSCM dan pusat riset sel punca lain, utamanya pada dukungan pendanaan riset yang kurang, sehingga upaya pencapaian best clinical
practices sel punca menjadi terhambat. Selain itu intervensi pemerintah dalam bentuk dukungan regulasi dan insentif lain serta dukungan pihak industri dalam bentuk investasi
sarana produksi dan pengembangan pasar dirasa masih kurang. Dukungan pendanaan dalam bentuk block grand, kemudahan birokrasi adminsitrasi tatakelola dana riset dan
regulasi untuk mendukung percepatan tersusunnya panduan pelayanan medik sel punca sangat diperlukan.
5. Perlu ada pertimbangan dan prioritas dalam pengembangan pengobatan sel punca, apakah sel punca autologous atau alogenik dengan memperhatian aspek teknologi, medis,
regulasi dan etik. Selain itu dalam penguatan riset sel punca, terobosan teknis perlu dilakukan untuk mempercepat dan memperkuat data eviden klinik seperti yang telah
dilakukan negara lain. Sebagai contoh di Swiss, pasien di rumah sakit yang sudah menderita sakit pada fase terminal dengan sukrela bersedia menjadi subyek penelitian
compassionate request.
6. Selain aspek teknis sel sel punca, studi manfaat dan teknoekonomi pengobatan dengan sel punca perlu dilakukan. Saat ini pengobatan menggunakan sel punca yang telah dilakukan
di UPT sel punca RSCM membutuhkan biaya sekitar 300 juta rupiah untuk satu kasus penyakit. Gambaran tersebut perlu dikonfirmasi kelayakannya dengan melakukan kajian
teknoekonomi yang lebih komprehensif, sehingga dari aspek keterjangkauan masyarakat dan aspek bisnis bisa dianalisis dengan lebih tepat.
7. Selaras dengan Inpres no 6 tahun 2016 tentang percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan, maka peran DRN sangat diharapkan dalam mendorong dan
memberi pertimbangan strategis khususnya kepada Menteri Ristekdikti dan 11 Kementerian lainnya. Pertemuan dengan Menteri Kesehatan, merupakan langkah penting
yang harus dilakukan DRN dalam mendorong percepatan pengembangan sel punca di Indonesia.
8. Berdasarkan poin-poin resume di atas, beberapa langkah lanjut yang perlu dilakukan adalah :
a Perlu ada upaya kuat untuk melahirkan landasan hukum Undang-Undang yang mendukung fungsi dan peran DRN. Penyusunan naskah akademik merupakan tahap
awal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. b DRN perlu menginisiasi pertemuan tingkat tingggi lintas lembaga dalam rangka
penguatan riset di Indonesia baik penguatan kebijakan, kelembagaan maupun pendanaan. Hasil pertemuan strategis tersebut akan melahirkan komitmen dan
beberapa policy paper untuk bisa disampaikan kepada presiden dan jajaran kabinet.
c Beberapa terobosan yang bisa dilakukan dalam penguatan dan percepatan kegiatan riset, diantaranya : i. menerapkan konsep membeli teknologi, meminjam teknologi
atau “mencuri” teknologi, ii. konsep meniru dilanjutkan dengan inovasi dan iii konsep Habibie “berawal dari akhir dan berakhir dari awal”, iv. Menerapkan
prinsip 3 C yaitu mempunyai
“Concept” yang matang, dijalankan dengan “Competency” yang teruji serta didukung dengan “Connection” yang kuat pada
Laporan Tahunan DRN - 2016 101
penguasa atau pengambil keputusan, v. Melibatkan industri dan KADIN untuk aktif memberikan dukungan dana riset dan kajian bisnis terkait.
Perlu ada kebersamaan dan pembagian tugas yang jelas antara DRN dengan stakeholder lain. Komtek Kesehatan dan Obat akan melakukan komunikasi dan koordinasi lebih intens dengan
stakeholder sel punca guna mendorong penguatan dan percepatan pengobatan sel punca di Indonesia. Policy brief tentang sel punca sebagai salah satu unggulan riset nasional akan
menjadi prioritas DRN untuk disampaikan kepada Menristekdikti
2.2.4.7 Rapat-rapat Komisi Teknis Material Maju 2.2.4.7.1 Rapat Komtek Material Maju Tanggal 28 Maret 2016
Rapat dipimpin oleh Ketua Komtek Material Maju dengan agenda Presentasi Norma dan Pilar untuk Topik Riset ARN Bidang Material Maju 2015-2019.
Hasil Rapat
Tujuan ARN Bidang Material Maju 2015-2019 adalah sebagai berikut: Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk bahan dasar mentah dan bahan
baku industri untuk kebutuhan nasional subsitusi impor. Menumbuhkan industri manufaktur berbasis bahan baku lokal yang berdaya saing
tinggi. Menerapkan teknologi material maju untuk mendukung sektor Pangan, Energi,
Lingkungan, Kesehatan, Maritim dan pengolahan SDA. Norma untuk Usulan Tema Riset ARN Bidang Material Maju 2015-2019
Mengatasi permasalahan nasional
Laporan Tahunan DRN - 2016 102
Berdampak besar terhadap ketahanan, kedaulatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan; Memiliki Economic Value yang berdampak nyata pada pertumbuhan sektor riil.
Memiliki Academic Value state of the art yang ingin dicapai Mengedepankan perspektif supply demand market driven
Dilaksanakan melalui pendekatan konsorsium, yang melibatkan seluruh stakeholder Akademisi,
BisnisIndustri, KomunitasMasyarakat
dan PemerintahPemegang
Kebijakan Memiliki peluang keberhasilan tinggi Quick Win secara Iptek.
Memiliki indikator keberhasilan terukur. Meningkatkan nilai tambah potensi kekayaan Indonesia.
Pilar-Pilar ARN Bidang Material Maju 2015-2019 Isu-isu pokok :
1 Impor bahan baku industry manufaktur
2 Ekspor mineral lokal mentah
3 Kebutuhan peningkatan nilai tambah
Isu-isu pendukung : 1
Lingkungan strategis, Etika 2
UU Minerba, UU Perindustrian 3
Pelestarian lingkungan 4
Perkembangan teknologi 5
Struktur industry minerba Usulan Tema Riset Bidang Material Maju :
Material untuk mendukung sector Pangan Material untuk mendukung sector Energi
Material untuk mendukung sector Lingkungan Material untuk mendukung sector Kesehatan
Material untuk mendukung sector Kemaritiman PengolahanPemanfaat Sumber Daya Hayati dan Mineral untuk Material Maju
Saran dan masukan anggota: Untuk pemilihan Topik Riset dari setiap Tema Sub Tema Riset yang akan menjadi
Quick Win Bidang Material Maju disarankan untuk membuat filter melalui norma atau criteria yang lebih khusus.
Tema riset yang mendukung sector teknis muncul karena adanya arahankebijakan saat itu, seperti isu FEW dst., namun demikian topic risetnya tidak bersifat tertutup tapi
masih tetap terbuka. Untuk rapat berikutnya diusulkan untuk diadakan di kawasan industri Cilegon
TINDAK LANJUT
Kepada semua anggota Komtek Material Maju, diharapkan membuat proposal untuk program Quick Win , yg akan didanani oleh Kemen Ristek Dikti. Dan dikawal oleh
DRN. Ditulis Proposal Lengkap, dengan Kriteria diatas dan disajikan ringkasannya seperti
Tabel 1.
Laporan Tahunan DRN - 2016 103
Proposal Lengkap berisi paling tidak : Pendahuluan, Tujuan, Sasaran, Penjelasan Kegiatan, Industri Pengguna, Rencana Kegiatan, Anggaran, dll.
PROPOSAL PALING LAMBAT DITERIMA TANGGAL SENIN 4 APRIL 2016, DISAMPAIKAN KEPADA KETUA KOMTEK MATERIAL MAJU.
2.2.4.7.2 Rapat Komtek Material Maju Tanggal 19 Mei 2016
Rapat dibuka oleh bapak DR. Ir. Utama P, sebagai ketua komisi teknis bidang material maju Dewan Riset Nasional dengan mengucapkan terima kasih dan menjelaskan secara
ringkas tujuan rapat adalah adalah finalisasi akhir untuk penyempurnaan draft agenda riset nasional dari masing masing Komisi Teknis.
Presentasi Ketua Komtek bidang Material Maju tentang rencana pelaksanaan FGD bidang MM, rencana tema yang diusulka
n adalah “Pengembangan Industri Strategis yang berbasis SDM dan SDA”. Ringkasan paparan yang disampaikan adalah: 1 peran KEIN,
maksud dan tujuan, 2 usulan awal waktu pelaksanaan adalah akhir Juli atau awal agustus 2016, 3 daftar rencana undangan yaitu Industri, Antam, Timah, Inalum, PINDAD, Litbang
Universitas, ITB, UI, BPPT, BATAN, LIPI, Kadin Apindo, 4 dalam paparan ini juga dijelaskan model value chain dan 5 12 prioritas industri pertahanan di Indonesia, dimana
bidang material maju sangat terkait di dalamnya. Bapak Bambang Sunendar ikut memaparkan rantai nilai industri lihat PPT bapak bambang sunendar tentang Frost and
Sullivan 2016.
Finalisasi draft Agenda Riset Nasional ARN Dalam perkembangannya update terakhir draft yang telah disusun untuk bidang
material maju MM adalah penyamaan output dengan setiap komisi yaitu : 1.
Hak Kekayaan Intelektual HKI termasuk di dalamnya paten, dan varietas; 2.
Hasil survey; 3.
Pilot project 4.
Prototype; 5.
Startup company; 6.
Standarrevisi teknis; 7.
Rekomendasi; 8.
Pilot Plant; 9.
Model; 10. Publikasi Ilmiah
Penambahan program prioritas, a Seluruh anggota menyepakati bahwa untuk seluruh riset prioritas dimulai dari TRL 6 dengan target 2019 adalah TRL9, b Paten dimasukkan ke
dalam riset reguler, c untuk bidang energi menambahkan konsorsium baterai dalam prioritas TRL8, d magnet TRL 8 Air dan maritim yaitu ceramics membranewater filter,
e untuk bidang pangan yaitu menstabilkan lahan gambut marginal.
Diskusi dan usulan Prof. Radiwan, Industri strategis memiliki 2 definisi yaitu apakah sebagai profit, ataukah
benefit mendahulukan kepentingan bangsa; Dr. Budi, Industri Strategis dari kacamata material maju adalah mampu merubah Co2.
Laporan Tahunan DRN - 2016 104
Bagaimana memenuhi kebutuhan 14juta ton baja, sementara produksi dalam negeri hanya 4 juta ton. Baja kemudian menjadi strategis jika mampu mendukung industri
pertahanan dan tentu saja mengandung nikel karena tingginya permintaan pasar. Ketua Komtek MM harus memberikan arag fokus MM? Bidang apa?
Hasil hasil Update rapat hari ini akan disampaikan dalam rapat BP yang akan dilaksanakan pada 24
Mei 2016; Draft kompilasi dalam bentuk buku akan disampaikan dalam rapat BP di Jogjakarta 30-
31 Mei 2016; Tindak lanjut
Draft Final ARN akan disampaikan kepada bapak sekretaris DRN;
Rapat selanjutnya akan ditentukan kemudian;
2.2.4.7.3 Rapat Komtek Material Maju Tanggal 15 September 2016
Rapat dibuka oleh Bapak Utama H Padmadinata selaku Ketua Komisi Teknis Material Maju, menghaturkan terima kasih kepada para anggota komtek yang telah hadir
dalam rapat hari ini. Meminta Ketua DRN untuk memberikan pengarahan terkait pembuatan Policy Brief yang akan disampaikan kepada Menteri Ristekdikti serta
meminta komtek Material maju untuk mulai membentuk konsorsium.
Direncanakan Policy Brief yang akan dilaporkan oleh komtek Material Maju adalah masalah Limbah B3 Bahan Beracun dan Berbahaya, karena banyak kasus Industri
di Indonesia yang menyalahi aturan limbah B3 tersebut. Masalah lainnya adalah material nano yang telah banyak digunakan di berbagai sektor industri dunia, dan
masih kurangnya perhatian pemerintah mengenai masalah tersebut.
Pembahasan mengenai FGD yang akan dilaksanakan akan mengangkat berbagai materi seperti Nanomaterial. Bahan Nano sangat penting untuk diangkat namun
terlambat dieksplorasi di Indonesia. Materi tersebut saat ini telah banyak digunakan di bidang kesehatan, kosmetik dan saat ini telah merambah ke stem cell. Sayangnya di
bidang tersebut tapi belum berani melangkah jauh karena belum adanya standar di indonesia. Kementerian Kesehatan hingga saat ini belum mengeluarkan srandarisasi
tersebut. Perlu diketahui stem cell termasuk nano biomolecullar
Belum adanya himpunana atau badan yang menggabungkan ahli Nano di indonesia oleh karenannya perlu dibentuk karena potensinya yang akan sangat berkembang di
masa mendatang. Selain membahas bahan material yang akan diangkat pada acara FGD, perlu
menekankan pemberian nilai tambah dari bahan bahan tersebut untuk menumbuhkan industri nasional yang dapat dimulai dengan membentuk konsorsium.
Selain Materi Nano jenis material lainnya yang akan dibahas antara lain bijih besi, biomass, , polymare dan mineral. Nikel lokal kurang diminati saat ini oleh industri
maupun oleh investor karena kualitasnya low grade,
Laporan Tahunan DRN - 2016 105
Nikel lokal pada dasarnya melimpah kualitasnya lowgrade karena kandungannya dibawah 1,5 sehingga tidak bisa diolah oleh smealter di Indonesia. Perlu dipikirkan
bagaimana ketersediaan nikel yang melimpah tersebut dapat menjadi salah satu potensi di Indonesia
Materi Bijih besi tidak bisa diangkat sebagai materi pada FGD karena ketersediaannya sudah jarang. Bijih besi primer lokal hanya tersedia di hutan lindung dan ada
peraturan di Indonesia yang tidak mengizinkan siapapun menggali bijih besi di hutan lindung.
Kesimpulan
Materi yang akan dibahas pada FGD akan difokuskan pada material Nano dan Biomass. Alasannya adalah materi nano masih bisa dikaji lebih dalam, kekayaan
Biomass di indonesia sangat kaya dan di masa depan kedua jenis material ini akan menjadi kebutuhan utama karena bisa digunakan pada bidang pangan, kesehatan,
transportasi, serta energi.
Narasumber FGD diusulkan 1. Pak Bambang sunendar akan membicarakan mengenai biomass
2. Pak Robert Ahli Timah 3. Pak Nurul Taufiqurohman akan membicarakan mengenai zirkon selain nano
Para pembicara diatas masih tentatif dan akan dibahas lebih lanjut melalui e-mail
2.2.4.7.4 Rapat Komtek Material Maju Tanggal 1 November 2016
Rapat tanggal 1 November 2015 dibuka oleh Bapak Utama H Padmadinata selaku Ketua Komisi Teknis Material Maju, menghaturkan terima kasih kepada para anggota komtek
yang telah hadir dalam rapat hari ini. Meminta Ketua DRN untuk memberikan pengarahan terkait pembuatan Policy Brief yang akan disampaikan kepada Menteri Ristekdikti serta
meminta komtek Material maju untuk mulai membentuk konsorsium.
Direncanakan Policy Brief yang akan dilaporkan oleh komtek Material Maju adalah masalah Limbah B3 Bahan Beracun dan Berbahaya, karena banyak kasus Industri di
Indonesia yang menyalahi aturan limbah B3 tersebut. Masalah lainnya adalah material nano yang telah banyak digunakan di berbagai sektor industri dunia, dan masih kurangnya
perhatian pemerintah mengenai masalah tersebut.
Pembahasan mengenai FGD yang akan dilaksanakan akan mengangkat berbagai materi seperti Pengembangan Industri Berbasis SDA Iptek Nasional. Banyak sekali
kebutuhan bahan baku industri masih import, padahal bahan dasarnya banyak yg tersedia di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana proses nilai tambah bahan baku nasional.
Belum adanya himpunana atau badan yang menggabungkan ahli Nano di indonesia oleh karenannya perlu dibentuk karena potensinya yang akan sangat berkembang di masa
mendatang. Selain membahas bahan material yang akan diangkat pada acara FGD, perlu
menekankan pemberian nilai tambah dari bahan bahan tersebut untuk menumbuhkan industri nasional yang dapat dimulai dengan membentuk konsorsium.
Laporan Tahunan DRN - 2016 106
Selain Materi Nano jenis material lainnya yang akan dibahas antara lain bijih besi, biomass, , polymare dan mineral. Nikel lokal kurang diminati saat ini oleh industri maupun
oleh investor karena kualitasnya low grade, Nikel lokal pada dasarnya melimpah kualitasnya lowgrade karena kandungannya
dibawah 1,5 sehingga tidak bisa diolah oleh smealter di Indonesia. Perlu dipikirkan bagaimana ketersediaan nikel yang melimpah tersebut dapat menjadi salah satu potensi di
Indonesia
Materi Bijih besi tidak bisa diangkat sebagai materi pada FGD karena ketersediaannya sudah jarang. Bijih besi primer lokal hanya tersedia di hutan lindung dan ada peraturan di
Indonesia yang tidak mengizinkan siapapun menggali bijih besi di hutan lindung.
Kesimpulan
Materi yang akan dibahas pada FGD akan difokuskan pada material Nano dan Biomass. Alasannya adalah materi nano masih bisa dikaji lebih dalam, kekayaan Biomass di
indonesia sangat kaya dan di masa depan kedua jenis material ini akan menjadi kebutuhan utama karena bisa digunakan pada bidang pangan, kesehatan, transportasi,
serta energi.
Narasumber FGD diusulkan: 1. Pak Bambang sunendar akan membicarakan mengenai biomass
2. Pak Robert Ahli Timah 3. Pak Nurul Taufiqurohman akan membicarakan mengenai zirkon selain nano
Para pembicara diatas masih tentatif dan akan dibahas lebih lanjut melalui e-mail
2.2.4.8 Rapat-rapat Komisi Sosial Humaniora 2.2.4.8.1 Rapat Komtek Soshum Tanggal 26 April 2016