Laporan Tahunan DRN - 2016 116
2.2.6.4 Kunjungan ke PT Krakatau Posco
Laporan Tahunan DRN - 2016 117
Diprakarsai oleh Komtek Hankam dan Komtek Material Maju, Dewan Riset Nasional melakukan kunjungan lapangan dan peninjauan ke pabrik baja PT. Krakatau Posco yang
berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel di Cilegon, Banten. Kunjungan tersebut terlaksana atas dukungan Bapak Agus Suyarso, Anggota DRN Komtek Hankam, yang menjadi
salah satu pejabat di perusahaan tersebut. Selain itu acara kunjungan juga disukung oleh Bapak Achmad Sobandi yang merupakan pekabat di PT. Krakatau Steel di Cilegon.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendalami proses rekayasa teknologi yang dilakukan oleh perusahaan yang bekerjaama dengan Pihak Korea yang mampu menampung
tenaga kerja dan menghasilkan produk setegengah jadi untuk pasar dalam negeri maupun pasaran ekspor. Kunjungan juga diikuti dengan diskusi dengan pimpinan PT. Krakatau Posco
gun mengatahui permasalahan yang dihadapi untuk dijadikan bahan DRN dalam penyusunan Policy Brief.
Peserta kunjungan terdiri dari Ketua DRN Dr. Bambang Setiadi, Sekretaris DRN Dr. Iding Chaidir, Ketua Komtek Hankam Drs. Bambang Tejasukmana, beserta angota
Komteknya yaitu Prof Eddy Siradj, Ir. Agus Suyarso, Dr. Ade Bagja. Ketua Komtek Material Maju Dr. Utama Padmadinata beserta anggota Ir. Achdiat Atmawinata, Dr. Achmad Sobandi,
Dr. Budi Sadiman, serta perwakilan dari komtek lain seperti Dr.Haryono Kakomtek Pangan dan Pertanian beserta anggota Ir. Utama Kajo, Dr. Oktaufik Energi, Ir. Titah Sihdjati
Kesehatan dan Obat beserta Staf Profesional, Asisten Teknis dan Sekretariat DRN. Acara tersebut dihadiri juga oleh Dewan Riset Daerah Propinsi Banten yang terdiri dari Ketua Prof
Tihami, Wakil Ketua Prof Dodi Nandika, dan Ir. Eggi Djanuiswati.
Acara dimulai dengan sambutan selamat datang dari Presdir PT Krakatau Posco dan sambutan dari Ketua DRN. Selanjutnya rombongan DRN dibawa tour ke berbagai lokasi
pengolahan menggunakan kendaraan bus, mulai dari lokasi pabrik peleburan bijih besi, kemudian ke pabrik pencetakan blok baja, pencetakan plat baja hingga ke produk jadi. Selain
itu, diperlihatkan berbagai fasilitas penyimpanan bahan baku, pelabuhan, penampungan limbah dan berbagai fasilitas pendukung.
Laporan Tahunan DRN - 2016 118
Selesai acara tour kemudian dilakukan presentasi oleh pimpinan PT. KP dan tanya jawab sekitar permasalahan yang dihadapi dan prospek industri ke depan. Beberapa hal yang
menjadi topik bahasan adalah sekitar penggunaan bahan baku yang sebagian besar masih diimpor, pemanfaatan limbah yang dianggap B3 yang sebenarnya bisa dimanfaatkan,
masalah RD yang belum dikembangkan, dan potensi penyerapan tenaga kerja lokal. Dalam menjawab pertanyaan dari anggota DRN, pimpinan PT KP menjelaskan bahwa bahan baku
dari Indonesia sebenarnya tersedia namun terkendala sistem logistik yang masih mahal, selain itu untuk batu bara sebagai bahan baku terkendala kualitas yang kurang memenuhi
syarat. Untuk pemanfaatan limbah peru perubahan peraturan perundangan yang mengganggapnya sebagai B3.
Dari kunjungan ini DRN mempelajari bahwa sektor industri baja menjadi dasar bagi pengembangan industri di hilirnya sehingga mampu mengembangkan kegiatan ekonomi baru
dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menghasilkan devisa dengan memanfaatkan permintaan pasar dunia. Kuncinya adalah kemampuan untuk merekayasa
proses produksi dan menciptakan nilai tambah optimal dengan memenuhi standar mutu
Laporan Tahunan DRN - 2016 119
yang dipersyaratkan oleh pasar. Selain itu diperlukan juga dukungan kebijakan pemerintah yang kondusif terhadap berkembangnya industri baja di tanah air .
2.2.6.5 Kunjungan Lapang Ke Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, Pusat Penelitian Teh Dan Kina Gambung Serta Perusahaan Jasa Tirta II
Jatiluhur
Kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu 22-23 November 2016, dengan tujuan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Pusat Penelitian Teh dan Kina
Gambung, Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Kunjungan di BBPT Padi Sukamandi diterima oleh Dr. Satoto dan Tim pada hari Selasa tanggal 22 November 2016. Kegiatan yang dilakukan adalah diskusi tentang kegiatan
pangan dan pertanian berbasis penelitian padi oleh BBPT Padi serta kunjungan ke laboratorium dan tempat proses penyimpanan bibit padi.
Dalam paparannya disampaikan potensi sumber daya, kegiatan dan hasil-hasil riset yang telah dilakukan oleh BBPT Padi serta networking riset padi nasional. Guna
Laporan Tahunan DRN - 2016 120
mewujudkan kedulatan pangan yang merupakan komitmen pemerintah telah dilakukan melalui meningkatkan produksi padi. Strategi peningkatan produksi padi nasional saat
ini dan ke depan di tempuh melalui peningkatan produktivitas intensifikasi dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan indexpertanaman IP maupun
perluasan lahan baku sawah. Upaya ini optimis dapat direalisasikan karena tersedianya berbagai inovasi dan teknologi hasil penelitian, namun demikian teknologi tersebut baru
sebagian di terapkan oleh petani.
Terdapat benang merah antara Agenda Riset Nasional ARN dan konsorsium riset padi antara BBPT Padi, Perguruan Tinggi dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian LPNK
yang berhubungn dengan riset dan teknologi.
Di ruang penyimpanan Nucleus Seed NS benih padi dari para Breeder yang disimpan dalam bentuk masih menempel di malai. Dari ruang ini benih padi disebar ke seluruh
Indonesia dengan luas tanam per tahun sekitar 13-14 juta ha.
NS ditanam sebagai benih secara berjenjang menjadi benih Breeder Sheet BS, Foundation Sheet FS, Stock Seed SS dan Extention Seed ES. Benih padi Breeder
Sheet BS dikirim ke propinsi untuk ditanam dan menghasilkan benih FS melalui Unit Pengelola Benih Sumber UPBS Badan Litbang Pertanian di setiap Propinsi.
Benih padi yang keluar dari BBPT Padi pada prinsipnya hanya BS dan FS. Benih SS dan ES diperbanyakditanam oleh PT Sang Hyang Seri dengan network di beberapa Propinsi,
Laporan Tahunan DRN - 2016 121
PT. Pertani dengan network di beberapa Propinsi, Balai Benih Induk BBI network di beberapa Propinsi dan Balai Benih Utama BBU di beberapa Kabupaten.
Yang beredar di petani sebagian besar adalah benih ES, sebagian lagi SS dan petani yang pintar akan membeli yang FS. Secara umum harga ES lebih murah dari harga SS, harga
SS lebih murah dari FS dan harga FS lebih murah dari harga BS.
Beberapa varietas unggul baru padi yang telah dihasilkan antara lain : Inbrida Padi Sawah Irigasi INPARI
Hibrida Padi HIPA Inbrida Padi Gogo INPAGO
Inbrida Padi Rawa INPARA Saat ini produksi padi nasional rata rata sedah mencapai 5,28 tonha. Kementerian
Pertanian pada tahun 2016 mentargetkan produksi padi nasional sebesar 76,226 juta ton. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah peningkatan efisiensi dan pelestarian
lingkungan karena berkaitan dengan daya saing produksi. Solusi hal tesebut adalah pengembangan Teknologi Jajar Legowo Super yang diimplementasikan secara terpadu.
Selain itu beberapa teknologi yang telah dihasilkan dan dikembangkan oleh BBPT Padi Sukamandi antara lain :
Sistem Bubu Perangkan Tikus Trap Barrier System TBS
Sistem Bubu Perangkan Tikus LinearTrap Barrier System LTBS Pengendalian penyakit wereng coklat dan virus kerdil
Pengendalian penggerek batang padi Pengendalian penyakit BLAS tanaman padi
Pengendalian penyakit Hawar Daun Bakteri
Laporan Tahunan DRN - 2016 122
Disamping melaksanakan diskusi, telah dilakukan peninjauan lapang ke laboratorium penelitian untuk analisa asam amino, laboratorium palatabilitas dan penyimpanan benih
padi.
Pada dasarnya teknologi untuk produksi padi sudah banyak diperoleh yang penting adalah diseminasi dan aplikasinya di lapangan.
Melihat potensi dan jaringan yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi tersebut “Konsorsium Pengembangan Pangan dan Pertanian berbasis
tanaman Padi” sangat perlu dikembangkan.
Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung Ciwidey Bandung
Kunjungan ke Penelitian Teh dan Kina Gambung Ciwidey Bandung dilaksanakan pada hari selasa 22 November
– Rabu 23 November 2016. Telah dilakukan amal bakti DRN, diskusi tentang komoditi teh dan kina serta kunjungan lapang ke kebun produksi,
laboratorium dan ke bagian produksi teh.
Rombongan diterima oleh Tim Penelti Pusat Penelitian Teh dan Kina beserta staff. Sebelum dilakukan diskusi, telah dilakukan amal bakti DRN kepada anak sekolah dan
pra sekolah berupa pemberian alat tulis dan buku sekolah. Diharapkan pemberian alat tulis ini menjadi pendorong anak-anak pekerja kebun teh untuk lebih giat belajar sebagai
generasi penerus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Laporan Tahunan DRN - 2016 123
Diskusi antara tim DRN dengan tim Peneliti Pusat Penelitian Teh dan kina dimulai dengan paparan tim Peneliti sekaligus diskusi dengan tim DRN. Dalam paparannya
sebelum diskusi disampaikan sejarah berdirinya Pusat Penelitian Teh dan Kina, potensi sumber daya dan hasil-hasil yang telah di capai oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina.
Kebun Teh Gambung merupakan kebun teh pertama di Indonesia dan ini mempunyai potensi dikembangkan sebagai objek wisata berbasis iptek pengembangan teh.
Banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina dibuktikan telah dintujukkan Pusat Penelitian Teh dan Kina sebagai PUI oleh Kemenristek Dikti.
Selain itu telah diperoleh beberapa penghargaan baik internasional dan nasional serta diperoleh beberapa ISO yang berhubungan dengan penelitian dan pengembang teh dan
kina.
Yang menjadi masalah utama bagi Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung adalah status Pusat yang masih dalam proses sehingga kondisi ini menjadi salah satu kendala dalam
pengembangan dan aktivitas Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Karena harus membayar sewa lahan, hasil produksi yang dihasilkan oleh Pusat ini belum bisa
memenuhi biaya pemeliharaan kebun dan honor peneliti sehingga masih di subsidi dari pihak lain.
Laporan Tahunan DRN - 2016 124
Salah satu unggulan dari Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung adalah White Tea yang mempunyai kandungan antioksidan tinggi dan telah diakui oleh berbagai pihak baik
nasional ataupun internasional. Riset-riset tentang produksi dan manfaat dari white tea telah banyak dihasilkan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak.
Kunjungan lapang dilalukan ke kebun produksi teh, laboratorium dan bagian produksi pembuatan teh. Sumberdaya manusia dan potensi di pusat ini sangat potensial
dikembangkan. Salah satu kendala adalah peralatan laboratorium yang ada di pusat ini sudah sangat tua karena peninggalan zaman Belanda. Pihak DRN mendorong adanya
revitalisasi peralatan laboratorium melalui Kemenristekdikti dan pihak terkait lainnya.
Melihat potensi dan jaringan yang telah dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina tersebut “Konsorsium Pengembangan Teh” sangat perlu dikembangkan.
Perum Jasa Tirta II Jatiluhur Purwakarta.
Diskusi dan kunjungan lapang ke Perum Jasa Tirta II Jatiluhur dilaksanakan pada hari Rabu 23 November 2016. Rombongan diterima oleh Direktur Perum Jasa Tirta II
Jatiluhur beserta jajarannya.
Laporan Tahunan DRN - 2016 125
Dalam sambutannya Direktur Perum Jasa Tirta II Jatiluhur mengucapkan terimakasih, selamat datang dan siap bekerjasama dengan DRN dan pihak Kemenristekdikti dalam
penerapan teknologi2 yang berhubungan dengan pengelolaan air di bendungan jatiluhur. Ketua DRN dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakan FGD dan kunjungan lapang ke Perum Jasa Tirta II Jatiluhur.
Laporan Tahunan DRN - 2016 126
Telah disampaikan paparan tentang aplikasi teknologi Sesame-BPPT untuk mengukur permukaan air oleh Ketua DRN sekaligus peneliti BPPT. Dijelaskan tentang proses
teknologi dan manfaat teknologi tersebut.
Dari pihak Perum Jasa Tirta II Jatiluhur memaparkan manfaat yang telah diperoleh dari teknologi Sesame-BPPT yang ternyata manfaatnya sangat besar melebihi harapan
sebelumnya.
Kunjungan lapang ke waduk jatiluhur melengkapi decesion support system PJT II dengan kelengkapan System monitoring berbasis web dan Sesame-BPPT yang
dipromosikan ketua DRN.
Melihat potensi yang ada, Perum Jasa Tirta II Jatiluhur sangat potensial untuk menjadi pusat pelatihan manajemen pengelolaan air berbasis Bendunganwaduk di tingkat Asia
Tenggara bahkan Asia.
Laporan Tahunan DRN - 2016 127
Melihat potensi dan jaringan yang telah dilaksanakan oleh Perum Jasa Tirta II Jatiluhur tersebut “Konsorsium Pengelolaan Sumber Daya Air berbasis Bendungan” sangat perlu
dikembangkan.
Laporan Tahunan DRN - 2016 128
2.2.6.6 Kunjungan ke Ke Mini Plant dan PT Kelola Mina Laut – Jawa Timur