Pertanyaan di UNAIR Sosialisasi Agenda Riset Nasional .1 Sosialisasi Agenda Riset Nasional di Surabaya

Laporan Tahunan DRN - 2016 139

2. Pertanyaan di UNAIR

1 Prof. Taat – UNAIR, sepakat ketua DRN, tetapi untuk bisa ke sana, perlu karakter, bagaimana karakter orang Indonesia karakter luntur, sehingga karakter perlu diperbaiki lebih dulu. Untuk dapat memperjuangkan Negara bukan untuk pribadi dan golongan. Di bidang Kesehatan harus beroientasikan pencegahan bukanterapi. Kekayaan BBO banyak. Sehingga neuroscience sangat penting. 2 Muhammad - Teknik Perkapalan: Topik kebencanaan perubahan iklim masuk. Apakah ARN sudah disusun dengan kementerian lain? Perlu proteksi produk- produk luar negeri. Perlu ada pemaksaan industri melakukan pemaksaan. Di Korean, pemerintah memberikan pajak fiscal 300 untuk produk non Korea. Bagaimana komitmen pemerintah. Di Indonesia adalah negeri bencana 3 Balitbangda: Ada ARN dan dan ada Rencana Induk. Perlu informasi, bahwa UU no. 18 sudah direview, sejauh mana review tersebut, karena sudah lama. Agenda Riset apakah tidak mau dirubah, karena di daerah menggunakan Penelitian. Terdapat tiga hal berbeda: Penelitian, Pengembangan dan Penrapan. Balitbangda mengikuti litbang, belum ada agenda pengembangan dan agenda penerapan. Di dalam ARN belum ditemukan riset Soshum tentang riset otonomi daerah. Pemda yang digarap adalah masalah kelitbangan?. Apakah pada UU tsb UU tersebut DRN dan DRD masih ada. Bagaimana pemberdayaan DRD, ada komplik dengan litbang. Di daerah merupakan fasilitas. Inovasi, yang berlaku adalah Perber Kemenristek-Kemendagri, tindak-lanjut UU daerah, bagaimana peran DRN dalam inovasi daerah. Dewi: Fungsi pembangunan SDM, yang ada di Soshum, namun belum melihat akar pembangunan manusia. Apakah penyusunan ARN tidak mempertimbangkan pada manusianya tidak ada, ini sebagai masukan. 4 Bambang Irawan - Departemen Biologi, UNAIR, masalah transportasi antaralain membuat sepeda motor listrik, bukannya meneruskan mobil listrik. Pangan, ada Laporan Tahunan DRN - 2016 140 hubungan engan perilaku, belum dicarikan sumber manakan baru. Perubahan pola makan, yang berubah dari nasi ke roti. 5 Taufiq,- DRD Jatim, ada pengulangan-2. Apakah hanya begini, belum ada potrek daya saing riset masa lalu. Belum ada riset kemaritiman, mengapa tidak. Riset lintas sector, di ARN masih parsial. Kuncinya di pasar. China melakukan penangkapan informasi pasar dengan mencaplok pasar yang ada dengan meningkatkan efisiensi. Kemampuan petani bersifat local, perlu ada dukungan regulasi. 6 Anonim – Universitas Dr Sutomo, riset kearah teknologi, sedang social hanya dapat porsi di Komtek ke 8. Bagaimana riset-riset pasar modal, hukum, belum dapat tempat.

3. Diskusi