Pemberian Penghargaan Kepada Pelopor Petani PidatoPresiden RI danPeresmian HPS XXXVI

Laporan Tahunan DRN - 2016 76 Tabel 1. Produksi Pangan Strategis No Komoditas Produksi 000 Ton ATAP 2014 ATAP 2015 PraATAM 2016 1 Padi 70.846 75.398 79.141 2 Jagung 19.008 19.612 23.166 3 Kedelai 955 963 886 4 Aneka Cabai 1.875 1.915 2.100 5 Bawangmerah 1.234 1.229 1.290 Produksi pangan strategis secara umum meningkat, kecuali kedelai, sehingga import kedelai meningkat. Selain kedelai, komoditas pangan lain yang masih import adalah daging sapi. Meskipun demikian jumlah import pangan secara umum menurun, khususnya jagung penurunan import sangat signifikan 61, demikian juga import buah-buahan menurun. Indikasi peningkatan produksi ini ditunjukkan dengan naiknya ketahanan pangan Indonesia di tingkat global yaitu dengan indek 2,7 dan aspek ketersediaan pangan naik keperingkat 66. Selain itu, nilai perdagangan pertanian mengalami surplus Rp. 69,6 T. Demikian halnya indek tingkat kepuasan petani INDEF, 2016 menyebutkan 76,8 responden petani puas terhadap program pertanian. Kemajuan-kemajuan ini memberikan kontribusi pada penurunan penduduk miskin 0,22 juta jiwa per September 2015.

2. Pemberian Penghargaan Kepada Pelopor Petani

Pada kesempatan acara puncak HPS XXXVI di Boyolali, Menteri Pertanian menyerahkan penghargaan kepada kepada para petani, peneliti, dan penyuluh dalam bentuk penghargaan. Sebanyak 25 petanikelompok tani yang berasal dari berbagai provinsi mendapat penghargaan tersebut karena kiprahnya sebagai agen pengembangan inovasi teknologi pertanian atau dalam penangkaran benihbibit. Sepuluh peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbangtan, termasuk perekayasa yang mendapat penghargaan tersebut dipilih karena inovasi yang dihasilkannya dan dampaknya untuk mendukung peningkatan produksi pangan. Inovasi tersebut mencakup penciptaan varietas, teknologi pascapanen, pemupukan hara spesifik lokasi, pelestarian plasma nutfah ayam lokal, pengelolaan air, pengembangan alat mesin pertanian, system informasi katam terpadu. Empat orang peyuluh pertanian menerima penghargaan karena prestasinya dalam penerapan dan pendampingan inovasi teknologi spesifik lokasi. Para penerima penghargaan sangat antusias mengikuti rangkaian peringatan HPS ke-36. Selain berkesempatan mengikuti peresmian acara puncak HPS oleh Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 29 Oktober 2016, mereka juga melihat langsung gelar teknologi pertanian.

3. PidatoPresiden RI danPeresmian HPS XXXVI

Pidato sambutan Presiden RI menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas prestasi yang telah dicapai dalam waktu 2 tahun bekerja, khususnya keberhasilan untuk peningkatan produksi pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, cabe dan bawang merah. Laporan Tahunan DRN - 2016 77 Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa setelah menyaksikan pameran gelar inovasi dan panen raya padi varietas Impari 32 di Trayu, Boyolali, Presiden yakin bahwa Indonesia mampu swasembada pangan. Padi yang dipanen ini ditanam dengan sistem Jajar Legowo Super dengan produktivitas 6 ton per hektar. Kendala utama untuk swasembada adalah kebutuhan lahan untuk tanaman pangan pokok yang terdesak dengan kebutuhan perkebunan terutama sawit. Untuk itu Presiden akan memperhatikan kebutuhan lahan pertanian untuk produksi pangan pokok seperti padi, jagung, kedelai dan tebu. Atas keberhasilan tersebut, Presiden menegaskan bahwa hingga akhir tahun 2016 Indonesia tidak akan mengimport beras. Stok beras nasional tahun 2016 meningkat dan mencapai 1.980.000 ton. Untuk terus mempertahankan swasembada beras, Pemerintah akan memberikan subsidi benih padi varietas unggul untuk lahan 4 juta hektar. Pada waktu Presiden berpidato, Presiden secara khusus memanggil salah seorang petani pemulia padi dari Lampung Bapak Surono Danu di panggung yang berhasil mengembangkan varietas unggul bernama Sertani-1, yang dalam uji cobanya di lahan irigasi maupun di lahan relatif kering, mampu memproduksi padi 14 tonhektar. Presiden berjanji akan menyaksikan langsung produksi padi tersebut di kemudian hari. Selain Bapak Surono, Presiden juga memanggil perwakilan peserta tamu undangan, antara lain petani, peternak dan anak sekolah. 2.2.4.2 Rapat-rapat Komisi Teknis Energi 2.2.4.2.1 Rapat Komtek Energi Tanggal 24 Maret 2016