Diskusi Sosialisasi Agenda Riset Nasional .1 Sosialisasi Agenda Riset Nasional di Surabaya

Laporan Tahunan DRN - 2016 140 hubungan engan perilaku, belum dicarikan sumber manakan baru. Perubahan pola makan, yang berubah dari nasi ke roti. 5 Taufiq,- DRD Jatim, ada pengulangan-2. Apakah hanya begini, belum ada potrek daya saing riset masa lalu. Belum ada riset kemaritiman, mengapa tidak. Riset lintas sector, di ARN masih parsial. Kuncinya di pasar. China melakukan penangkapan informasi pasar dengan mencaplok pasar yang ada dengan meningkatkan efisiensi. Kemampuan petani bersifat local, perlu ada dukungan regulasi. 6 Anonim – Universitas Dr Sutomo, riset kearah teknologi, sedang social hanya dapat porsi di Komtek ke 8. Bagaimana riset-riset pasar modal, hukum, belum dapat tempat.

3. Diskusi

Pada acara diskusi tanya-jawab ini di Surabaya dibagi menjadi 2 termin, yang masing- masing terdiri atas 3 pertanyaan. Berikut rangkuman diskusi yang berlangsung di Surabaya. a. Bidang prioritas ARN yang disebut sebagai Komisi Teknis Komtek belum mencakup bidang-bidang prioritas yang penting seperti bidang Maritim dan Kebencanaan. Pada dasarnya Komtek adalah berbasis dari RPJPN yang terdiri dari 7 bidang prioritas dan 1 bidang Sosial Humaniora. b. Bidang Maritim yang merupakan bidang prioritas pemerintahan Presiden Jokowi dan JK kebencanaan dan perubahan iklim yang merupakan isu penting di Indonesia pada dasarnya sudah banyak diadop pada tema dan topic riset pada masing-masing Komtek, walaupun ARN secara eksplisit tidak mencamtumkan bidang prioritas Kemaritiman dan Kebencanaan dan Perubahan Iklim. c. Bidang social yang dirasakan kurang terfasilitasi pada ARN, sebagai masukan riset yang penting di bidang social ini antara lain tata-kelola pemerintahan dan riset otonomi daerah. Pada prinsipnya di Komtek Sosial Humaniora telah mengakomodir permasalahan social yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan. Ilmu social adalah ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian solusi untuk permasalahan-permasalahan khususnya dalam mengimplementasikan produk iptek di masyarakat. d. Pembangunan karakter bangsa merupakan landasan yang harus ditanamkan untuk pembangunan iptek dan inovasinya untuk kesejahteraan bangsa. Dan untuk itu, bidang kesehatan harus lebih berorientasi pada pencegahan dari pada pengobatan atau terapi. Dalam hal pengobatan ini, diyakini bahwa obat berada di sekitar kita, sehingga harus berorientasikan pada pemanfaatan SDA untuk pengobatan dan bukan menggunakan produk import. e. UU nomor 18 tahun 2002, saat ini sedang dalam proses amandemen perubahan sebagai RUU Perubahan yang sudah masuk Prolegnas, dimana DRN tidak tercantum pada RUU tersebut. Untuk itu, DRN tetap akan memperjuangkan, dan untuk itu DRN sedang mempersiapkan naskah perubahan dengan tema riset dan inovasi yang akan diusulkan melalui Kemenristek dan DPR baik dalam pasal atau Bab tetap f. Pengertian Riset di daerah dan pusat belum sama, dimana masih terdapat gap kesejangan. Kesenjangan ini menyebabkan riset belum mendapat porsi dan dukungan oleh Pemda. Kegiatan litbang di daerah masih belum berorientasikan pada kegiatan riset di bidang iptek. Untuk itu peran DRN melalui DRD perlu Laporan Tahunan DRN - 2016 141 ditingkatkan, sehingga kegiatan litbang di daerah dapat mengadop dan sejalan dengan ARN. g. Tercantumnya Motor Listrik tercantum pada ARNi Komtek Energi dipertanyakan alasannya, mengingat kegagalan mobil listrik. Pecantuman Motor Listrik ini karena pertimbangan aspek ekonomi sebagai kendaraan yang hemat dan praktis h. Pada ARN terkesan mengenyampingkan riset dasar, dan terfokus pada proses hilirisasi, sehingga ilmu pengetahuan dasar mathematic, dan lain-lain tidak terfasilitasi pada ARN. Namun demikian kalau dicermati pada skema inovasi, maka riset dasar dan riset terapan adalah merupakan bagian integral untuk menuju inovasi. Pada dasarnya riset-riset dasar yang terfokus pada salah satu ilmu pengetahuan adalah merupakan bagian dari riset-riset konsorsium yang berorientasikan pada produk inovasi.

4. Penutup