BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan
2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan Dubrin, 2005:4.
Sedangkan, Gilbert dalam Sule dkk 2005:255, menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Thoha 2008:262 mendefenisikan kepemimpinan sebagai kegiatan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok dalam mencapai suatu tujuan
organisasi. Menurut Siagian 2003:154 kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang tidak hanya dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokrasi, tidak harus
diikat dalam organisasi tertentu, melainkan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain
kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Ivancevich dkk 2006:194, mendefenisikan kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mendukung pencapaian tujuan
organisasi yang relevan. Menurut Robbins 2008:342 kepemimpinan adalah sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan.
2.1.1.2 Sifat-Sifat Pemimpin
Menurut Kartono 2011:47 sifat-sifat pemimpin terdiri dari : 1.
Kekuatan Kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat pokok bagi pemimpin
yang harus bekerja lama dan berat pada waktu-waktu yang lama serta tidak teratur, dan ditengah-tengah situasi yang sering tidak menentu.
2. Stabilitas emosi
Pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil, artinya seorang pimpinan tidak mudah tersinggung perasaan dan tidak meledak-ledak secara
emosional. 3.
Pengetahuan tentang relasi insani Seorang pemimpin harus memajukan dan mengembangkan semua bakat
serta potensi anggotanya, untuk dapat bersama-sama maju dan merasakan kesejahteraan.
4. Kejujuran
Universitas Sumatera Utara
Pemimpin yang baik harus memiliki kejujuran yang tinggi, yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain terutama bawahannya.
5. Objektif
Pertimbangan pemimpin itu harus berdasarkan hati nurani yang bersih, supaya objektif tidak subjektif, berdasarkan prasangka sendiri.
6. Dorongan pribadi
Keinginan dan kesesuaian untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati dan sanubari sendiri.
7. Keterampilan berkomunikasi
Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap maksud orang lain, cepat menangkap esensi pernyataan orang luar dan
mudah memahami maksud para anggotanya. 8.
Kemampuan mengajar Pemimpin yang baik diharapkan dapat menjadi guru yang baik bagi
bawahannya, mengajar secara sistematis dan intensional pada sasaran tertentu, guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para
pengikutnya. 9.
Keterampilan sosial Seorang pemimpin harus dapat bersikap ramah, terbuka, dan mudah
menjalin persahabatan berdasarkan rasa saling percaya dan mempercayai. 10.
Cakap secara teknis atau manajerial
Universitas Sumatera Utara
Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran tekhnis tertentu, juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana,
mengelola, menganalisis keadaan, dan membuat keputusan yang baik. Ada 7 tujuh prinsip pemimpin yang dapat meningkatkan pengaruh dan
kekuasaan seorang pemimpin didalam suatu organisasi antara lain : 1.
Keramahan yang rasional 2.
Setiakawan 3.
Memiliki kebaikan timbal balik 4.
Mengembangkan 5.
Kelompok 6.
Permohonan langsung 7.
Memiliki kewenangan formal Tindakan kepemimpinan pada dasarnya adalah pembentukan hubungan sosial
yang efektif dan mencapai masa depan yang diinginkan melalui perjanjian serta kerjasama. Para pemimpin yang bermoral menggunakan kekuasaan untuk
mencapai tujuan organisasi, menghormati hak individu dan kelompok, dan adil dalam berhubungan dengan orang lain Matondang, 2008:14.
Menurut Siagian 2003:52 ciri-ciri kepemimpinan yaitu : 1.
Sumber genetika, dalam arti bakat yang dibawa sejak orang dilahirkan. 2.
Ciri-ciri yang dipeoleh karena belajar dari pengalaman. 3.
Ciri-ciri yang diperoleh melalui pendalaman teori kepemimpinan. Yang dikemukakan diatas merupakan serangkaian ciri-ciri yang bersifat ideal.
Artinya betapa pun besarnya bakat kepemimpinan yang dimiliki seseorang dan
Universitas Sumatera Utara
betapa banyak pun kesempatan untuk menempa diri menjadi pemimpin yang efektif melalui pengalaman dan pendidikan serta latihan, tidak ada seorang pun
yang memiliki semua ciri tersebut. Lebih jelasnya, meningkatkan efektivitas kepemimpinan merupakan proses. Oleh karena itu kepemimpinan yang maksimal
dapat dilakukan oleh setiap orang yang menduduki jabatan kepemimpinan dengan terus-menerus berusaha agar semakin banyak ciri-ciri tersebut menjadi miliknya
selama ia berkarya sebagai seorang pemimpin. Menurut Kouzes dan Posner 2004:26 ada 4 ciri-ciri pemimpin antara lain:
1. Jujur
Kejujuran berkaitan erat dengan nilai-nilai dan etika, yang bersikukuh pada prinsip-prinsip utama.
2. Berorientasi ke depan
Kemampuan berorientasi ke depan bukan berarti orang harus memiliki kekuatan penglihatan magis untuk melihat sesuatu hal yang ada dimasa
depan. Realitanya jauh lebih sederhana, yaitu: kemampuan menentukan atau memilih tujuan yang diinginkan, ke arah mana perusahaan, atau
komunitas akan dibawa. 3.
Kompeten Kompetensi kepimpinan mengacu pada catatan prestasi si pemimpin dan
kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tidak mengacu secara spesifik kepada kemampuan pemimpin dibidang tekhnologi dalam
kegiatan operasional saja, tetapi tergantung dari posisi pemimpin dan kondisi organisasi. Seorang pemimpin harus mampu memberi contoh,
Universitas Sumatera Utara
inspirasi, tantangan, memungkinkan orang bertindak, dan memberi semangat pada bawahannya.
4. Membangkitkan semangat
Kepemimpinan yang membangkitkan semangat dapat memenuhi kebutuhan para bawahannya akan arti dan tujuan dalam hidup, artinya menjadikan
anggotanya lebih bersemangat, positif, dan optimis mengenai masa depan yang memberikan harapan pada orang lain.
Tindakan kepemimpinan adalah sebuah hubungan, dan bahwa hubungan itu merupakan bentuk pelayanan untuk suatu tujuan dan orang banyak. Ketika
seorang pemimpin berada di puncak, ia melakukan lebih dari sekedar memberikan hasil tetapi ia juga menjawab ekspektasi dari pengikutnya.
2.1.1.3 Gaya Kepemimpinan