1. Pengaruh psikologis, yang berupa kegelisahan, agresif, kelesuan,
kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah.
2. Pengaruh perilaku, yang berupa peningkatan konsumsi alkohol, tidak nafsu
makan atau makan berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang berakibat timbulnya beberapa penyakit.
Pada saat stres juga terjadi peningkatan intensitas kecelakaan, baik di rumah, ditempat kerja atau di jalan.
3. Pengaruh kognitif, yaitu ketidakmampuan mengambil keputusan,
kurangnya konsentrasi, dan peka terhadap ancaman. 4.
Pengaruh fisiologis, yaitu menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik yang berupa penyakit yang sudah diderita sebelumnya, atau memicu
timbulnya penyakit tertentu.
2.2 Penelitian Terdahulu
Aliwardana 2008, “Pengaruh Perilaku Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera
Utara, dengan alat analisis berupa daftar pertanyaan kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara
perilaku pimpinan terhadap disiplin pegawai. Hal ini berarti jika perilaku pimpinan semakin baik, maka disiplin kerja pegawai juga akan semakin tinggi,
Universitas Sumatera Utara
hasil analisis koefisien determinasi sebesar 0,716 yang menyebabkan perubahan disiplin kerja pegawai dinas sebesar 71,6.
Nugroho 2007, ”Pengaruh Konflik dan Stres terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kebumen”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konflik dan stres terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kebumen,
dengan alat analisis berupa daftar pertanyaan kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik antar rekan sekerja,
konflik antara pimpinan dan bawahan, stres karena beban kerja, stres karena waktu kerja dan stres karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 85 karyawan. Dan Konflik antar rekan
sekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja daripada yang lain, dibuktikan dengan nilai koefisien regresi parsial yang paling
besar yaitu -6,980. Semakin tinggi tingkat konflik dan stres akan menurunkan kepuasan kerja sebaliknya apabila tingkat konflik dan stres menurun maka
kepuasan kerja pegawai meningkat. Novitasari 2003,” Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Divisi Transportasi PT.H.M Sampoerna Surabaya”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap
kinerja karyawan Divisi Transportasi pada PT. H.M Sampoerna Surabaya, dengan alat analisis berupa daftar pertanyaan, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stres kerja beban kerja, konflik
Universitas Sumatera Utara
kerja,waktu kerja, karakteristik tugas dan dukungan kelompok pengaruh kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Nilai variabel stres kerja dalam menjelaskan variasi kinnerja karyawan sebesar 36,3 hal ini berarti model regresi yang digunakan pada penelitian ini dapat
menjelaskan variasi kinerja karyawan dengan baik.
2.3 Kerangka Konseptual