4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ e
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for Windows, dapat dilihat pada table.
Tabel 4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.715
1.459 1.175
.001 KEPEMIMPINAN
.122 .051
.044 .806
.426 KONFLIK
.546 .056
.903 3.221
.000
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada table 4.4.1 kolom Unstandardized Coefficients
bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ e
Y = 1,715 + 0, 122X
1
+ 0,546X
2
+
e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.
Konstanta a = 1,715. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variable kepemimpinan X
1
, konflik X
2
, = 0, maka stres karyawan Y = 1,715.
Universitas Sumatera Utara
b. Kepemimpinan berpengaruh Positif terhadap stress kerja karyawan dengan
koefisien regresi sebesar 0,122. Tanda + positif pada variabel kepemimpinan menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila kepemimpinan meningkat
maka stress kerja karyawan akan meningkat. c.
Konflik berpengaruh positif terhadap stress kerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,546. Tanda + positif pada variabel konflik menunjukkan
hubungan yang searah, artinya bila konflik meningkat maka stress kerja karyawan akan meningkat.
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1. Uji Signifikansi Simultan uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. H
: b
1
,b
2,
= 0 artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
, yaitu kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat Y.
H
1
: b
1
,b
2
, ≠ 0
artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derejat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1 dan df Penyebut = n – k n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 35 orang dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: Tingkat kesalahan
α = 5 dan derajat kebebasan df = k-1; n-k Maka derajat bebas pembilang = k – 1 = 3-1 = 2
Maka derajat bebas penyebut = n – k = 35 – 1= 34 = 34- 2 = 32 Maka : F
tabel
0,055;32 = 2,66 dari hasil data olahan SPSS 17.0
Tabel 4.5.1 Hasil Uji – F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
204.823 2
102.411 14.561
.000
a
Residual 225.063
32 7.033
Total 429.886
34 a. Predictors: Constant, KONFLIK, KEPEMIMPINAN
b. Dependent Variabel: STRES KERJA
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian SPSS 1.
Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel 4.5.1 diatas memperlihatkan nilai F
hitung
adalah 14,561 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan mencari pada Tabel F, dengan derajat bebas df1=2 dan derajat
bebas df2=32, diperoleh nilai F-tabel 2,66. Oleh karena itu, kedua perhitungannya yaitu F
hitung
F
tabel
14,561 2,66 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Maka kesimpulan dapat diambil bahwa H
ditolak dan H
a
diterima, yang artinya variabel bebas yang terdiri dari Kepemimpinan dan Konflik X secara bersama- sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Stres kerja KaryawanY pada bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.
2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat
dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 204,823 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians
yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 225,063.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikatY.
H : b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikatY.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Tabel 4.5.2
Hasil uji - t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.715
1.459 1.175
.001 KEPEMIMPINAN
.122 .051
.053 .806
.426 KONFLIK
.546 .056
.570 3.221
.000
Sumber : hasil pengolahan SPSS 17.0
Berdasarkan Tabel 4.5.2 dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Variabel kepemimpinan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap stres kerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,426
diatas lebih besar dari 0,05 dan nilai t
hitung 0.806
t
tabel 1,661
artinya jika
Universitas Sumatera Utara
variabel kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan tidak akan meningkat sebesar 0,122.
b. Variabel konflik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stress
kerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai t
hitung 3,221
t
tabel 1,661
artinya jika variabel konflik meningkat sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan akan meningkat sebesar
0,546. c.
Konstanta sebesar 1,715, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka stres kerja karyawan tetap sebesar 1,715.
d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y = 1,715 + 0, 122X
1
+ 0,546X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu,
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
Tabel 4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .769
a
.577 .564
2.65202
a. Predictors: Constant, KONFLIK, KEPEMIMPINAN
b. Dependent Variable: STRES KERJA
Sumber : Hasil Pengujian SPSS 17.0
1.Berdasarkan Tabel 4.5.3 dapat terlihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0,564
berarti kepemimpinan dan konflik mempengaruhi stres kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan sebesar 56,4 dan sisanya
43,6 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti: sikap kerja, tingkat keahlian karyawan , iklim kerja, disiplin kerja, dan
lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Pembahasan