kerja,waktu kerja, karakteristik tugas dan dukungan kelompok pengaruh kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Nilai variabel stres kerja dalam menjelaskan variasi kinnerja karyawan sebesar 36,3 hal ini berarti model regresi yang digunakan pada penelitian ini dapat
menjelaskan variasi kinerja karyawan dengan baik.
2.3 Kerangka Konseptual
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budaya Rivai dkk, 2008:3. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi
orang. Indikator yang mempengaruhi kepemimpinan menurut Kartono, 2011:47 adalah : seorang pemimpin harus memiliki kekuatan, memiliki stabilitas emosi:
pengetahuan tentang relasi insani, kejujuran, objektif, dorongan pribadi, keterampilan berkomunikasi, kemampuan mengajar, adanya keterampilan sosial,
cakap secara tekhnis atau manjerial. Menurut Kusnadi 2003:11 konflik diartikan sebagai adanya kesenjangan
atau ketidaksesuaian diantara berbagai pihak dalam suatu organisasi diantara berbagai bidang baik pemimpin terhadap bawahan, maupun konflik antar rekan
sekerja didalam suatu organisasiperusahaan. Menurut Siagian 2003:89 Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok
dalam suatu organisasiperusahaan yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Menurut Rivai dkk,
Universitas Sumatera Utara
2008:321 Stres kerja bisa menimbulkan dampak positif dan sekaligus negatif bagi karyawan dan perusahaan. Stres dikatakan positif dan merupakan suatu
peluang bila stres tersebut memotivasi para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya agar memperoleh hasil yang maksimal. Beberapa karakteristik
pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres antara lain adalah konflik antar pribadi dengan pimpinan, struktur tugas maupun struktur organisasi,
minimnya kemampuan karyawan golongan IIIA dalam penyelesaian tugas, komunikasi, beban kerja yang sulit dan berlebihan, terbatasnya waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan, tekanan dan sikap kepemimpinan yang kurang adil dan tidak wajar. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan stres kerja pada karyawan
bagian SDM khususnya karyawan golongan IIIA. Akibat – akibat stres kerja dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu:
perilaku, kognitif dan psikologis. Stres kerja yang diakibatkan perilaku dapat menimbulkan menurunnya kepuasan kerja, menurunnya kinerja, tekanan sikap
pemimpin yang kurang adil dan wajar, terjadinya konflik antar pribadi dan lemahnya pengawasan dari masing-masing pimpinan divisi terhadap karyawan
yang melanggar aturan dijam-jam kerja yang nantinya akan menyebabkan menurunnya kinerja karyawan
Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual yang dapat dilihat pada gambar 2.1
Kepemimpinan X1 Stres Kerja Karyawan Y
Konflik X2
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Kartono2011:39, Rivai dkk, 2008:507 diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis