Metode Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

ruangan kerja agar selalu nyaman dan kondusif bagi kepentingan karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan agar tidak cepat lelah dan tidak mudah mengalami stres kerja sehinnga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

4.3 Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Hipotesis yang dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan H atau H 1 yang akan diterima. Jika H 1 yang diterima maka H ditolak. Artinya ada pengaruh antara variabel stres kerja terhadap stres karyawan. Data setelah diuji dengan asumsi klasik dan memenuhi asumsi tersebut selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi dilakukan dengan Metode Enter karena dalam Metode Enter seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.3.1 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 KONFLIK, KEPEMIMPINAN a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: STRES KERJA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3.1 di atas menjelaskan hasil dari variabel enteredremoved yaitu : 1. Variables Entered adalah variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen kepemimpinan dan konflik. 2. Variables Removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independent yang dikeluarkan 3. Metodemethod yang digunakan adalah metode enter. Hasil hipotesis melalui statistik metode enter yaitu: a. Ho: tidak ada hubungan antara pengaruh kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan. b. Ha: ada hubungan antara pengaruh kepemimpinan dan konlik terhadap stres kerja karyawan. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Uji Normalitas data

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil observasi berdistribusi normal atau tidak, sehingga data tersebut dapat digunakan atau tidak dalam model regresi. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari kurva P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal. Gambar 4.3.2. Normal P-P plot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Gambar 4.3.2 menggambarkan distribusi frekuensi dari stres kerja karyawan, dibandingkan dengan distribusi frekuensi yang telah ditentukan. Jika titik-titik distribusi berada disekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi pengamatan sama dengan distribusi uji yang berarti data terdistribusi secara Universitas Sumatera Utara normal. Dari grafik terlihat titk-titik distribusi terletak disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi kinerja karyawan sesuai dengan distribusi uji. Dengan kondisi demikian dapat disimpulkan yang diperoleh adalah bahwa penyebaran stres kerja karyawan mengikuti distribusi normal. Gambar 4.3.3. Grafik Histogram Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Grafik histogram menggambarkan distribusi frekuensi dari kinerja karyawan dibandingkan dengan grafik distribusi normal. Dengan melihat grafik ini kita bisa membandingkan distribusi frekuensi dari stres karyawan dengan distribusi distribusi normal ideal dari kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Uji Heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data. Gambar 4.3.4. Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik ini digunakan untuk memeriksa lineritas dari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Untuk melihat apa yang sesuai, kita dapat membuat diagram pencar antara stres kerja karyawan Y dengan kepemimpinan dan konflik X. Berdasarkan plot data yang diproses dari hasil perhitungan SPSS pada gambar terlihat bahwa sebaran data tidak mengumpul pada satu sudutbagian saja melainkan sebaran data menyebar pada keseluruhan bagian. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada data, sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian ini homogen. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Uji Multikolinearitas .

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tabel 4.3.2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.715 1.459 1.175 .001 Kepemimpinan .122 .051 .053 .806 .426 .454 2.202 Konflik .546 .056 .570 3.221 .000 .454 2.202 a. Dependent Variabel: Stress Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 a. Nilai VIF dari kepemimpinan dan konflik lebih kecil dari 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari kepemimpinan dan konflik lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan

4 65 48

Pengaruh Koordinasi Dan Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

7 68 114

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 37 123

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 30

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 3

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 16