Variabel Konflik sebagai X

kepada karyawannya akan tetapi ada sebagian responden menilai pimpinan bagian SDM belum sepenuhnya melibatkan karyawannya dalam pengambilan keputusan.

b. Variabel Konflik sebagai X

2 Tabel 4.6 Pendapat Responden terhadap Konflik Pernyataan SS S KS TS STS Jumlah F F F F F 11 13 37,1 16 45,7 4 11,4 2 5,7 - - 35 100 12 8 22,9 15 42,8 6 17,1 6 17,1 - - 35 100 13 10 28,6 15 42,8 7 20,0 3 8,5 - - 35 100 14 20 57,1 10 28,6 5 14,2 - - - - 35 100 15 13 37,1 17 48,6 5 14,2 - - - - 35 100 16 11 31,4 14 40,0 8 22,9 2 5,7 - - 35 100 17 12 34,2 18 51,4 5 14,2 - - - - 35 100 18 12 34,2 15 43,0 5 14,2 3 8,5 - - 35 100 19 5 14,2 14 40,0 10 28,6 6 17,1 - - 35 100 20 9 28,7 13 37,1 10 28,6 3 8,5 - - 35 100 Sumber: Hasil Penelitian 2012 diolah Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa : 11 Pada pernyataan butir 11 atasan bertindak kurang adil dalam pembagian order perintah pekerjaan kepada bawahannya, 13 orang responden 37,1 menjawab sangat setuju, 16 orang responden 45,7 menjawab setuju, 4 orang responden 11,4 menjawab kurang setuju, 2 orang responden 5,7 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ada atasan yang bertindak kurang adil dalam pembagian orderperintah pekerjaan kepada bawahan. 12 Pada pernyataan butir 12 saya merasa perlu adanya persaingan ditempat kerja, 8 orang responden 22,9 menjawab sangat setuju, 15 orang Universitas Sumatera Utara responden 42,8 menjawab setuju, 6 orang responden 17,1 menjawab kurang setuju, 6 orang responden 17,1 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden tidak setuju adanya persaingan ditempat kerja. 13 Pada pernyataan butir 13 saya merasa resah apabila ada persaingan diantara rekan kerja, 10 orang responden 28,6 menjawab sangat setuju, 15 orang responden 42,8 menjawab setuju, 7 orang responden 20,0 menjawab kurang setuju, 3 orang responden 8,5 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden resah apabila ada persaingan diantara rekan kerja. 14 Pada pernyataan butir 14 karyawan perlu mengikutsertakan diri dalam pekerjaan yang dianggap penting atau vital, 20 orang responden 57,1 menjawab sangat setuju, 10 orang responden 28,6 menjawab setuju, 5 orang responden 14,2 menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden setuju tehadap karyawan pada bagian SDM yang mengikutsertakan diri dalam pekerjaan yang dianggap penting atau vital. 15 Pada pernyataan butir 15 kekecewaan bekerja perlu saya sampaikan, 13 orang responden 37,1 menjawab sangat setuju, 17 orang respoden 48,6 menjawab setuju, 5 orang responden 14,2 menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar kekecewaan bekerja perlu disampaikan oleh karyawan Bagian SDM kepada pimpinan bagian mereka. Universitas Sumatera Utara 16 Pada pernyataan butir 16 karyawan perlu menanggapi dan mengambil tindakan apabila ada permasalahan kerja, 11 orang responden 31,4 menjawab sangat setuju, 14 orang responden 40,0 menjawab setuju, 8 orang responden 22,9 menjawab kurang setuju, 2 orang responden 5,7 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian SDM perlu menanggapi dan mengambil tindakan apabila ada permasalahan kerja. 17 Pada pernyataan butir 17 atasan saya lemah dalam mengatasi karyawan yang kurang disiplin pada jam-jam kerja, 12 orang responden 34,2 menjawab sangat setuju, 18 orang responden 51,4 menjawab setuju, 5 orang responden 14,2 menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan bagian SDM lemah dalam pengawasan kepada karyawan bagian SDM yang kurang disiplin pada jam kerja. 18 Pada pernyataan butir 18 atasan saya memberikan hukumansanksi kepada karyawan yang melanggar aturan perusahaan, 12 orang responden 34,2 menjawab sangat setuju, 15 orang responden 43,0 menjawab setuju, 5 orang responden 14,2 menjawab kurang ketuju, 3 orang responden 8,5 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan bagian SDM memberikan hukumansanksi apabila ada karyawan yang melanggar aturan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 19 Pada pernyataan butir 19 atasan kurang percaya terhadap kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting, 5 orang responden 14,2 menjawab sangat setuju, 14 orang responden 40,0 menjawab setuju, 10 orang responden 28,6 menjawab kurang setuju, 6 orang responden 17,1 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan pada bagian SDM merasa bahwa mereka kurang percaya terhadap kemampuan karyawan golongan IIIA dalam menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting. 20 Pada pernyataan butir 20 atasan memiliki perhatian yang minim terhadap karyawan, 9 orang responden 28,7 menjawab sangat setuju, 13 orang responden 37,1 menjawab setuju, 10 orang responden 28,6 menjawab kurang setuju, 3 orang responden 8,5 menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden baik karyawan golongan IIIA dan golongan IIA-IID menilai pimpinan bagian SDM memiliki perhatian yang minim terhadap karyawan golongan IIIA yang tidak bisa mengerjakan pekerjaan dan tidak mau mengarahkan maupun memberikan pelatihan kepada karyawan golongan IIIA dalam membuat program rencana kerja. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan responden, konflik yang ada di bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV Medan adalah minimnya perhatian atasan dalam memberikan pengarahan maupun pelatihan terhadap karyawan golongan IIIA yang tidak mampu dalam membuat laporan pekerjaan, dikarenakan pimpinan bagian SDM tidak peka dalam melihat permasalahan para Universitas Sumatera Utara karyawannya yang minim akan penguasaan kerja, khususnya karyawan golongan IIIA. Pimpinan bagian SDM selalu saja memberikan beban kerja yang berlebihan terhadap karyawan golongan IIIA tanpa mau perduli terhadap minimnya kemampuan mereka dalam penguasaan kerja dan juga karena minimnya pengalaman kerja mereka, sehingga karyawan merasa kecewa dalam bekerja dan hal ini perlu disampaikan kepada pimpinan bagian SDM namun karyawan baik itu karyawan golongan IIIA dan golongan IIA-IID tidak berani menyampaikan rasa kesewa mereka kepada pimpinan dibagian SDM. Serta lemahnya pengawasan dari pimpinan bagian SDM terhadap karyawan yang tidak disiplin pada jam kerja.

c. Variabel Stres Kerja sebagai Y

Dokumen yang terkait

Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan

4 65 48

Pengaruh Koordinasi Dan Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

7 68 114

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 37 123

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 30

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 3

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 16