Pengertian Rumah Kriteria Rumah Sehat

a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita. b.Tekanan batin. 3. Faktor fisik ibu a. Ibu sakit, misalnya mastitis. 4.Faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI. 5.Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI. a. Keterangan mengenai ASI yang salah terkadang berasal dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng. Pada penelitian Rahayu 2011, terdapat hubungan antara bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif dengan kejadian ISPA pada balita.Hasil studi yang menunjukkan bahwa ASI merupakan faktor protektif terhadap kejadian ISPA yaitu pada penelitian Sinaga 2012, bahwa ASI memiliki daya protektif terhadap kejadian ISPA pada bayi umur 0-4 bulan.

2.3 Rumah

2.3.1 Pengertian Rumah

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.Rumah dari zaman ke zaman mengalami perkembangan.Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua kemudian berkembang dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon.Sampai pada abad modrn ini manusia sudah membangun rumah untuk tempat tinggal Notoatmodjo, 2007. Menurut Mubarak 2009, rumah sehat adalah rumah dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau Universitas Sumatera Utara perlindungan dari pengaruh alam luar. Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum.Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan.Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap sktruktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan, dan kesehatan guna mendukung penghuni agar dapat bekerja dengan produktif Prasetya, 2005.

2.3.2 Kriteria Rumah Sehat

Menurut Departemen Kesehatan RI 2002, rumah sehat adalah rumah yang memenuhi beberapa kriteria yaitu : 1.Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup bagi penghuni dan terhindar dari kebisingan. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis yakni aman dan nyaman bagi penghuni. 3. Memenuhi pesyaratan pencegahan penularan penyakit seperti penyediaan sanitasi dasar,kepadatan hunian yang tidak berlebihan. 4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan seperti tejatuh dan terbakar. Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut American Public Health Asociation APHA yang dikutip oleh Mubarak 2009 yaitu : 1. Persyaratan letak rumah Universitas Sumatera Utara Letak rumah yang baik dapat menghindarkan penghuni dari bahaya timbulnya penyakit menular, dan kecelakaan.Persyaratan letak rumah merupakan persyaratan pertama dari sebuah rumah sehat.Berikut ini adalah pertimbangan memilih letak rumah. a. Permukaan tanah dan lapisan bawah tanah,tanah rendah yang sering digenangi banjir sudah jelas tidak baik menjadi tempat perumahan yang permanen.Tanah berbatu karang biasanya lembab dan dingin,karena air pada waktu hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Akan tetapi, dengan konstruksi yang baik dan lantai yang kedap air rumah dengan kondisi tersebut bisa digunakan tanpa ada gangguan. Apalagi bila dilengkapi dengan drainase yang baik. b. Hadap rumah dalam hubungannnya dengan matahari,arah angin, dan lapangan terbuka. Di belahan bumi sebelah utara misalnya, kamar-kamar yang terletak di sebelah utara akan menerima sinar matahari lebih sedikit. Oleh karena itu,sebaiknya dapur dan ruang tempat menyimpan makanan terletak dibagian utara rumah. 2. Persyaratan Fisik a. Kontruksi rumah harus baik dan kuat,sehingga dapat mencegah terjadinya kelembapan dan mudah diperbaiki bila ada kerusakan. b. Luas bangungan harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah,luas lantai bangunan disesuaikan dengan penghuninya. Luas bangungan yang tak sebanding dengan jumlah penghuni akan mengakibatkan sesak,kurang bebas, dan akan menderita penyakit infeksi penularan penyakit dan saluran Universitas Sumatera Utara pernafasan. Luas optimum adalah 2,5 x 3 m² untuk tiap orang tiap anggota keluarga . 3. Persyaratan Fisiologi Rumah sehat harus dipenuhi kriteria yang baik, pencahayaan yang cukup terhindar dari kebisingan dan adanya lapangan rekreasi, terutama untuk anak- anak bermain. a. Rumah yang sehat apabila sebagai tempat udara masuk ke dalam rumah secara bebas, sehingga asap dan udara kotor dapat hilang secara cepat. Sehingga udara dapat masuk ke dalam kamar dan ruangan-ruangan. b. Rumah yang sehat apabila memiliki pencahayaan yang cukup. Idealnya, cahaya masuk luasnya sekurang-kurangnya 15-20 dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. c. Rumah yang sehat apabila bisa melindungi penghuni rumah dari kebisingan yang dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan seseorang bila kebisingan yang terjadi dalam jangka waktu relatif lama akan menggunggu kesehatan. Gangguan kesehatan yang dapat di timbulkan ialah gangguan fisik seperti gangguan pendengaran dan gangguan mental seperti cepat marah. 4. Persyaratan psikologis Rumah sehat harus memiliki pembagian ruangan yang baik, penataan perabot yang baik tetapi tidak over crowding.Rumah tempat tinggal dinyatakan over crowding bila jumlah orang yang di rumah tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara a. Dua individu dari jenis kelamin yang berbeda dan berumur di atas 10 tahun dan bukan berstatus sebagai suami istri, tidur di dalam satu kamar. b. Jumlah orang di dalam rumah dibandingkan dengan luas lantai telah melebihi ketentuan yang telah diterapkan.

2.3.3 Kondisi Fisik Rumah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA GANDON KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 3 11

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 4 111

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 28

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 3 6

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 67