74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai hubungan karakteristik balita, kondisi fisik
rumah dan perilaku penghuni dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik balita pada kasus berdasarkan berat badan lahir normal yaitu
92,6, status imunisasi lengkap yaitu 77,8 dan tidak mendapatkan ASI ekslusif yaitu 77,8, sedangkan pada kontrol seluruhnya berat badan lahir
normal, status imunisasi lengkap yaitu 74,1 dan mendapatkan ASI ekslusif 66,7.
2. Kondisi fisik rumah tidak memenuhi syarat pada kasus berdasarkan luas
ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, kepadatan hunian, sedangkan kondisi fisik rumah yang memenuhi syarat pada kontrol berdasarkan luas
ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, kepadatan hunian dan jenis lantai. 3.
Perilaku penghuni kurang baik pada kasus sebanyak 74,1 dan perilaku penghuni baik pada kontrol sebanyak 66,7
4. Variabel karakteristik balita yang berhubungan terhadap kejadian ISPA pada
balita adalah ASI ekslusif p value = 0,001, OR = 2,8. 5.
Variabel kondisi fisik rumah yang berhubungan terhadap kejadian ISPA pada balita adalah luas ventilasi p value = 0,001, OR = 4,086, pencahayaan alami
Universitas Sumatera Utara
6. pvalue = 0,027, OR = 1,8, kelembaban p value= 0,001, OR= 1,9, dan
kepadatan hunian p value = 0,012, OR = 1,9. 7.
Variabel perilaku penghuni berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita p value = 0,03, OR = 2,463.
8. Variabel yang paling berisiko terhadap kejadian ISPA pada balita adalah luas
ventilasi.
6.2 Saran
1. Kepada ibu yang memiliki balita harus memberikan ASI eklusif selama 6 bulan
kepada anaknya.
2. Kepada masyarakat agar memperhatikan kondisi fisik rumah didalam rumah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti luas ventilasi yan berfungsi
untuk sirkulasi udara di dalam rumah.
3. Kepada Puskemas Tanah Jawa diharapkan sebagai ujung tombak dalam
program pemberantasan penyakit ISPA disarankan agar petugas P2 ISPA meningkatkan kordinasi lintas program dengan petugas promosi kesehatan dan
sanitariaan puskemas untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya kondisi rumah yang memenuhi syarat.
4. Kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian dengan menambahkan
variabel suhu rumah dan pencemaran dalam rumah seperti asap dapur yang
berpengaruh terhadap kejadian ISPA.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA