Komponen Tutur PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI DAERAH TRANSMIGRASI UNIT I BLOK B DESA MEKAR SARI MAKMUR KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

commit to user inovasi dalam kaitannya dengan persebaran bentuk tingkat tutur. Daerah pusat budaya dalam kaitannya dengan contoh tersebut merupakan daerah relik.

2.12 Komponen Tutur

Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, situasi tertentu Chaer dan Agustina, 2004: 47. Sebuah percakapan baru dapat disebut sebagai sebuah peristiwa tutur harus memenuhi syarat delapan komponen, yang bila huruf-huruf pertamanya dirangkaikan menjadi akronim SPEAKING Del Hymes dalam Chaer dan Agustina, 2004: 47, kedelapan komponen tersebut adalah : S = Setting and scene P = Participant E = Ends: purpose and gaga A = Act sequences K = Key: tone or spirit of act I = Instrumentalitas N = Norms of interaction and interpretation G = Genres Setting and scene, disini setting berkenaan dengan waktu dan tempat tutur berlangsung, sedangkan scene mengacu pada situasi tempat dan waktu, atau situasi psikologis pembicaraan. Waktu, tempat, dan situasi commit to user tuturanya berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasai bahasa yang berbeda pula. Participant adalah pihak-pihak yang terlibat dalam tuturan, bisa pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima lesan. Dua orang yang bercakap-cakap dapat berganti peran sebagai pembicara atau pendengar. Ends yaitu maksud dan hasil percakapan. Suatu peristiwa tutur itu terjadi pasti ada maksud dari penutur maupun mitra tutur. Act sequences yaitu hal yang menunjuk pada bentuk dan isi percakapan. Bentuk pesan mencakup bagaimana topik itu dituturkan sedangkan isi percakapan ini berkaitan dengan persoalan apa yang dikatakan oleh penutur. Key yaitu menunjuk pada cara atau semangat nada jiwa dalam melaksanakan percakapan. Tuturan tersebut akan berbeda antara serius dan santai, resmi dan tidak resmi, dan lain sebagainya. Instrumentalities yaitu yang menunjuk pada jalur percakapan, apakah secara lisan atau bukan. Jalur yang digunakan dalam percakapan itu dapat melalui lisan, telegraf, telepon, surat dan lain sebagainya. Percakapan secara lisan dapat seperti berbicara, menyanyi, bersiul, dan sebagainya. Norms of interaction and interpretation yaitu yang menunjuk pada norma perilaku peserta percakapan yang termasuk di dalamnya adalah semua kaidah yang mempunyai peristiwa yang bersifat memerintah. Misalnya bagaimana cara berinterupsi, bertanya, berbicara yang sopan dan sebagainya. commit to user Genres yaitu yang menunjuk pada kategori atau ragam bahasa yang digunakan. Misalnya jenis penyampaiannya berupa puisi, narasi, dos, dan sebagainya. commit to user 43 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian