Fungsi Alih Kode kata bentukan aslinya adalah pelepah ‘tulang daun yang terbesar dari daun;

commit to user 4.2 Fungsi Alih Kode, Campur Kode, Interferensi, dan Tingkat Tutur Bahasa Jawa oleh Penduduk Transmigrasi di Desa Mekar Sari Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Provinsi Jambi Telah dijelaskan pada bagian pertama sebagaimana telah dipaparkan data beserta pembahasan bagaimana bentuk alih kode, campur kode, interferensi beserta klasifikasinya, dan tingkat tutur yang terdapat didalam kelangsungan komunikasi keseharian para transmigran di Kec. Sungai Bahar yang terdiri dari berbagai pendatang dan asal-usul yang berbeda, dari kalangan kelas dan tingkat perekonomian yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda mengakibatkan tejadinya keragaman dan tingkat tutur yang berbeda antara penutur dan mitra tuturnya, kelangsungan komunikasi yang terjadi di lokasi transmigrasi sangat beragam diantaranya yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Bahasa Melayu Jambi, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa, ketiga bahasa ini secara garis besar digunakan dalam komunikasi keseharian oleh para masyarakat transmigran. Berikut adalah data yang menunjukan fungsi AK, CK, Interferensi, dan Tingkat tutur:

4.2.1 Fungsi Alih Kode

Perlu diketahui bahwa bahasa yang dominan dipakai oleh penduduk pendatang yang berasal dari pulau Jawa khususnya Jawa Tengah dialek Semarangan ini secara garis besar bahasa yang dipakai adalah BI dan BJ, BJ tetap menjadi bahasa ibu yang mereka pergunakan untuk berkomunikasi sesama pendatang asal dari Jawa, namun disaat penutur Jawa bertemu dengan penduduk commit to user yang berasal dari pulau Sumatra sendiri atau dari Sunda, Betawi secara otomatis penutur Jawa menggunakan BI untuk berkomunikasi. Peralihan kode dan percampuran kode sering terjadi dalam situasi yang seperti ini, disaat penutur Jawa dihadapkan dengan mitra tutur yang berasal dari bahasa ibu yang berbeda, hal yang dilakukan secara otomatis oleh penutur Jawa merubah kode tersebut menjadi BI, pemakaian BI dikarenakan BI merupakan bahasa Nasional oleh bangsa Indonesia, sehingga frekuensi BI di lokasi transmigrasi banyak dijumpai. Berikut adalah contoh datanya: Data 86 O 1 : “ Lawong di nteni barang kok ” ‘Ditunggu juga kok’ O 2 : “ Ndadak fotokopi barang ” ‘Pake fotokopi segala ’ O 1 : “ F otokopi kan disini ada pak ” ‘Fotokopi disini ada pak’ O 2 : “ Iya tadi sudah sampai sana tapi belok lagi ” ‘Iya tadi sudah sampai disana tapi belok lagi’JambiD86100510 Pada diatas terjadi alih kode BJ ke BI pada O 1 hal ini dikarenakan faktor kesengajaan untuk lebih mempermudah menyampaikan maksud penutur kepada mitra tuturnya, karena tuturan terjadi saat rapat akan dimulai sehingga percakapan yang terjadi pada saat itu lebih banyak menggunakan BI. Data 87 O 1 : “ Mana mamaknya Rin?kok nggak diajak ?” ‘’Mana ibunya Rin?kok tidak diajak? O 2 : “ Ibu di rumah, nggak ikut ” ‘Ibu di rumah, tidak ikut’ O 1 : “ Gimana kabarnya?baik-baik aja kan? Ibu juga baik-baik aja di Jawa ?” ‘Bagaimana kabarnya?baik-baik saja kan? Ibu juga baik-baik di Jawa?’ commit to user O 2 : “ Alhamdulillah baik-baik saja ” ‘Alhamdulillah baik-baik saja’ O 3 : “ La ndi wedange kok mung siji ?” ‘Mana minumnya kok cuma satu?’ O 1 : “La iyo mbah iki si Dwi gawene mung siji ” ‘La iya mbah ini si Dwi buat minumnya’ JambiD87190510 Pada data diatas terjadi alih kode pada penutur O 1 karena pada penutur O 3 bertanya menggunakan BJ, pada sebelumnya menggunakan BJ saat berbicara pada penutur O 2 . Hal ini berfungsi untuk menyeimbangkan mitra atau lawan tuturnya.alih kode yang terjadi adalah alih kode BI ke BJ. Data 89 O1 : “ Kerinci ke kota Jambi sini berarti jauh ya? wah jarang pulang dong ” ‘Kerinci ke kota Jambi berarti jauh ya? Wah jarang pulang dong ’ O2 : “ Kalau libur cuma sebentar gak pulang , iyo lah jauh, apa lagi jalannya be rame ” ‘Kalau libur cuma sebentar tidak pulang, iya lah jauh,apa lagi jalannya saja ramai’ JambiD89090510 Pada data diatas terjadi peralihan kode pada penutur ke dua dikarenakan penutur tersebut berasal dari penduduk Jambi asli sehingga bahasa mengalami percampuran yang tidak teratur antara BI dan BMJ, hal ini terjadi secara sengaja oleh penutur.

4.2.2 Fungsi Campur Kode