Bahasa Daerah Jambi PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI DAERAH TRANSMIGRASI UNIT I BLOK B DESA MEKAR SARI MAKMUR KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

commit to user sawit yang sudah ditanam dan baru ditempati tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1986. Dengan semua keterbatasan, tempat tinggal yang bahkan sudah ditumbuhi oleh alang-alang dan rerumputan, jarak yang lumayan jauh antara rumah satu dengan rumah yang lainnya, lingkungan alam yang masih di dominasi oleh tumbuhan liar, banyak binatang buas yang berkeliaran, terdengar begitu menakutkan memang, namun bagi merekalah keberhasilan yang mereka dapatkan atas ketabahan dan kesabaran mereka untuk berjuang ditengah hutan lepas dengan segala yang terbatas ini yang sampai saat ini membuahkan hasil dan di Kecamatan ini khususnya sekarang menjadi Kecamatan yang maju dan pendapatan perekonomian yang bagus.

2.5 Bahasa Daerah Jambi

Gambaran umum tentang bahasa Daerah Jambi, secara historis Jambi termasuk kelompok pemakai asli bahasa Melayu . Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian kepurbakalaan dan sejarah, telah diketemukan piagam- piagam atau prasasti- prasasti yang diketemukan seperti prasasti Karang Berahi menggunakan pola struktur bahasa Melayu yang lazim disebut bahasa Melayu Kuna. Bahasa Jambi dalam arti kata bahasa- bahasa yang ada di Jambi, selain bahasa Indonesia, pada dasarnya juga berasal dari bahasa Melayu yang telah mengalami perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan sesuai dengan pengaruh yang diterimanya dari bahasa- bahasa lain. Dengan demikian bahasa Jambi dan Bahasa Indonesia mempunyai dasar yang sama, ialah bahasa Melayu . Oleh karena itu, tidaklah banyak perbedaan antara commit to user bahasa Jambi dengan bahasa Indonesia. Adapun perbedaan yang tampak jelas antara bahasa Jambi dengan Bahasa Indonesia, pada umumnya merupakan pertukaran dan perbedaan bunyi yang manifestasinya tampak pada keragaman dialek yang ada dalam bahasa daerah Jambi. Adapun bahasa yang dipergunakaan sehari- hari di Provinsi Jambi dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Dalam Kabupaten Kerinci, dipergunakan bahasa Kerinci b. Dalam Kabupaten Batang Hari dipergunakan bahasa Melayu Jambi c. Dalam Kabupaten Tanjung Jabung dipergunakan bahasa Melayu Jambi, bahasa Bugis, dan bahasa Bajau d. Dalam Kabupaten Sarolangun Bangko dipergunakan bahasa Melayu Jambi e. Dalam Kabupaten Bungo Tebo dipergunakan bahasa Melayu Jambi f. Dalam Kotamadya Jambi dipergunakan bahasa Melayu Jambi, bahasa Minangkabau dan bahasa Palembang Dialek-dialek yang ada, suatu aspek pemakaian bahasa oleh setiap kelompok persukuan dalam suatu daerah, seringkali menunjukkan adanya perbedaan yang besar secara horizontal. Dalam bahasa Jawa misalnya, jelas ada perbedaan-perbedaan antara bahasa Jawa yang diucapkan di Purwakerto dan Tegal, di Kebumen, di Surakarta atau Surabaya. Begitu pula dengan bahasa Jambi yang diucapkan di daerah Kerinci berbeda dengan bahasa Jambi yang diucapkan di daerah Suku Anak Dalam Kubu, atau commit to user dilingkungan daerah Melayu Jambi dan sebagainya. Bahasa yang berbeda secara horizontal itulah yang kita sebut dengan istilah Dialek . Di daerah Kotamadya Jambi, Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tanjung Jabung dipergunakan bahasa Melayu yang lazim disebut bahasa Melayu Jambi dengan dialeknya yang disebut dialek Melayu Jambi. Kata-kata yang berakhiran vokal “[a]” dalam bahasa Indonesia menjadi “[o]” dalam bahasa Melayu Jambi. Contoh: duga = dugo mata = mato saya = sayo lada = lado rimba = rimbo kita = kito berapa = berapo apa = apo Di samping itu ada beberapa kata yang tidak berubah dan merupakan perkecualian : Contoh : meja = meja bukan mejo sepeda = sepeda bukan sepedo bola = bal bukan balo

2.6 Kontak Bahasa