commit to user
‘Tidak mbak
ini paket
dari Jawa,
Jawa buat
sendiri’ JambiD82150510
Pada data diatas merupakan tuturan BJ ragam
madya
, tuturan terjadi antara
penjual dan pembeli, oleh O
1
sebagai pambeli dan O
2
sebagai penjual, dalam tuturan ini terjadi ragam madya dikarenakan terikat oleh faktor usia antara penjual
yang lebih tua dari pembeli, dan oleh pembeli ini memiliki rasa hormat kepada yang lebih tua sehingga tuturan yang sesuai untuk digunakan adalah ragam ini.
Tuturan yang menunjukan ragam madya ini adalah terdapatny imbuhan kata
ko
oleh penutur O
2
sehingga tuturan menjadi bentuk madya.
4.1.4.3 Tingkat Tutur Krama
Tingkat tutur krama adalah tingkat yang memancarkan arti penuh sopan santun. Tingkat ini menandakan adanya perasaan segan
pekewuh
O
1
terhadap O
2
, karena O
2
adalah orang yang belum dikenal, berpangkat, atau priyayi, berwibawa, dan lain-lain sebagai contoh yaitu antara murid dan guru, murid menggunakan
ragam krama terhadap gurunya, pegawai krama terhadap kepalanya, pembantu rumah tangga krama terhadap majikannya dan lain-lain. Berikut beberapa contoh
beserta pembahasannya : Data 83
O
1
: “
Jaler napa estri?
” ‘Laki-laki apa perempuan?’
O
2
: “
Niki anu pacul
” ‘Ini anu cangkul’
O
3
: “
Cowok berarti?
” ‘Cowok berarti?’
O
2
: “
Iyo
” ‘Iya’JambiD83080510
Pada data diatas terdapat tingkat tutur ragam krama ditunjukan pada penutur pertama yaitu “
Jaler napa estri?
” ‘Laki-laki apa perempuan?’, hal ini
commit to user
terjadi dikarenakan pada O
1
merasa usianya lebih muda dibanding dengan mitra tuturnya, kode ini dipilih untuk menghormati para mitra tuturnya yang jauh lebih
tua. Data 84
O
1
: “
Niki badhe nyuwun data statistik kependudukan, wonten pak mriki?
” ‘Ini mahu minta data statistik kependudukan, ada apa tidak pak disini? ’
O
2
: “
Wonten nanging mboten lengkap, nggeh niku sak entene mawon
” ‘Ada tapi tidak lengkap, ya itu seadanya saja’ JambiD84040510
Pada data diatas merupakan bentuk tuturan ragam BJ
krama
, peristiwa tersebut terjadi ketika penulis melakukan wawancara dengan kepala desa Mekar
Sari Makmur, tuturan tersebut terjadi antara kedua belah pihak yang belum penah ketemu dan belum saling mengenal sebelumnya sehingga kode tersebut dirasa
tepat untuk melakukan komunikasi, disamping belum saling kenal tujuan dari tuturan tersebut pada O
1
untuk menunjukkan rasa sopan dan hormat terhadap kepala desa Mekar Sari Makmur atau sebagai mitra tutur O
2
. Data 85
O
1
: “
Daleme pundi bu?
” ‘Rumahnya mana bu?’
O
2
: “
Daleme PurbAlinggA
” ‘Rumahnya Purbalingga’
O
1
: “
Sami kalih bue nika wau?
” ‘Sama ibu yang tadi?’
O
2
: “
Bu Ramuin nika wau
” ‘Bu Ramuin itu tadi’ JambiD85300410
Pada data diatas merupakan tuturan BJ ragam krama, hal ini terjadi dikarenakan ada rasa hormat dan segan antara O
1
dengan O
2
yang dianggap lebih tua dan oleh O
1
yang baru saja mengenal O
2,
hal ini bertujuan untuk menunjukan rasa sopan dan hormat kepada mitra tutur yang baru saja dikenal oleh penutur.
commit to user
4.2 Fungsi Alih Kode, Campur Kode, Interferensi, dan Tingkat Tutur Bahasa Jawa oleh Penduduk Transmigrasi di Desa Mekar Sari Makmur,