Kerangka Pikir Sosiolinguistik PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI DAERAH TRANSMIGRASI UNIT I BLOK B DESA MEKAR SARI MAKMUR KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

commit to user 12 Penduduk

1.7 Kerangka Pikir

Kerangka Pikir [Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use thels tab to change Kegiatan Interaksi – Komunikasi Penduduk Transmigrasi yang berasal dari pulau Jawa, khususnya dari Jawa Tengah yang berdialek Semarang Lingkungan Transmigrasi Peristiwa Komunikasi Penduduk Asli Pribumidialek Melayu Jambi,Penduduk pendatang dari berbagai asal daerah Penduduk Pendatang dari Jawa Tengah dialek Semarang Pilihan kode bahasa: Jawa, Indonesia, Melayu Jambi Bentuk campur kode, alih kode, interferensi, dan tingkat tutur Fungsi campur kode, alih kode, interferensi, dan tingkat tutur Faktor Penggunaan Bahasa Jawa oleh para transmigran dari Jawa Tengah commit to user BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sosiolinguistik

Sosiolinguistik ditinjau dari segi nama, menyangkut sosiologi dan linguistik dan keduanya berkaitan erat. Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan dipelajari oleh ilmu – ilmu sosial khususnya sosiologi Sumarsono dan Paina Partana, 2002: 1. Sosiolinguistik sebagaimana yang terkandung dalam namanya, ialah pengkajian bahasa linguistik sebagaimana bahasa itu berada dan berfungsi dalam masyarakat sosiologis Nababan dalam PELLBA,1989:187, yang dikaji adalah pengaruh masyarakat atas bahasa, fungsi bahasa dalam masyarakat dan cara-cara menggunakan bahasa oleh dan dalam masyarakat. Pemakaian bahasa itu tentunya mempunyai berbagi aspek, seperti jumlah, sikap, adat-istiadat, dan budaya. Menurut Harimurti Kridalaksana sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial Harimurti Kridalaksana, 1983: 156. Sosiolinguistik bukan hanya menyoroti masalah bahasa dalam suatu masyarakat melainkan bahasa merupakan perilaku sosial. Dalam pandangan sosiolinguistik bahasa dipandang sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta bagian kebudayaan masyarakat. Antara bahasa dengan commit to user budaya dan masyarakat penuturnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya atau tidak dapat berdiri sendiri. Yang berkaitan dengan sosiolinguistik, dalam konfrensi sosiolinguistik berpendapat bahwa, masalah-masalah yang dikaji atau dibahas dalam sosiolinguistik adalah: 1. Identitas sosial dari penutur 2. Identitas dari pendengar yang terlibat dalam komunikasi 3. Lingkungan sosial tempat peristiwa itu terjadi 4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial 5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran 6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik, dan 7. Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik Abdul Chaer dan Leoni Agustina 2004: 4 berpendapat bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Pendapat tersebut sama dengan pendapat berikut ini, sosiolinguistik adalah kajian bahasa sebagai bagian dari kebudayaan dan masyarakat Pride dan Holmes dalam Sumarsono dan Paina Partana, 2002: 2. Dari pandangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dan bahasa itu tidak dapat berdiri sendiri, sehingga penelitian- penelitian bahasa itu selalu memperhitungkan faktor-faktor lain diluar commit to user bahasa. Faktor itu bisa dari faktor sosial, misalnya status sosial, umur tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya, sedang faktor situasional misalnya siapa pembicara, kepada siapa dia berbicara, kapan, dimana, mengenai masalah apa. Dari beberapa pendapat tersebut, pendapat yang dapat digunakan untuk penelitian penggunaan bahasa di daerah transmigrasi Kec.Sungai Bahar Jambi adalah pendapat dari Abdul Chaer dan Leoni Agustina serta pendapat Pride dan Holmes, karena kedua pendapat tersebut menjelaskan bahwa bahasa itu memiliki hubungan dengan faktor-faktor sosial. Penggunaan bahasa Jawa di daerah transmigrasi di Kecamatan Sungai Bahar Jambi memiliki hubungan antara bahasa dan faktor-faktor sosial masyarakat.

2.2 Masyarakat Bahasa