3. Harus berani menerima tanggung jawab sendiri The Printciple of Absoluteness
of Responsibility.
2.1.2 Fungsi Utama Pemimpin
Menurut Kadarman dkk 2001:143 agar suatu kelompok dapat dipimpin dengan efektif, seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan dua fungsi
utama, yaitu: 1. Fungsi pemecahan masalah problem solving function
Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yaitu memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok.
2. Fungsi sosial Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok, yaitu memberikan
dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.
2.1.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan
Menurut Sudarwan 2004:75 bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan
seseorang dalam tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah seperti tersebut di
bawah ini: 1.
Pemimpin Otokratik Pemimpin otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya
tergantung kepada dirinya. Pemimpin otokratik memiliki ciri-ciri antara lain: a.
Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
Universitas Sumatera Utara
b. Bawahan, oleh pimpinan hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka
tidak boleh memberikan ide-ide baru. c.
Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah. d.
Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya hanya penawaran saja.
e. Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan dan kalaupun kepercayaan
diberikan, di dalam dirinya penuh ketidakpercayaan. f.
Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah. g.
Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang. 2.
Pemimpin demokratis Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh
anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan tercapai. Ciri-ciri kepemimpinan demokratis antara lain:
a. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia
organisasi itu. b.
Bawahan, oleh pimpinan dianggap sebagai komponen pelaksana, dan secara integral harus diberi tugas dan tanggung jawab.
c. Disiplin, akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama.
d. Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung
jawab pengawasan. e.
Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah. 3.
Pemimpin permisif Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba
boleh. Pimpinan yang termasuk ke dalam kategori ini biasanya terlalu banyak
Universitas Sumatera Utara
mengambil muka dengan dalih untuk mengenakan individu yang dihadapinya. Ciri-ciri pimpinan yang permisif antara lain adalah:
a. Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.
b. Mengiyakan semua saran.
c. Lambat dalam membuat keputusan.
d. Banyak “mengambil muka” kepada bawahan.
e. Ramah dan tidak menyakiti bawahan.
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Menurut Robert dan Warren Kadarman dkk, 2001:145 terdapat berbagai
faktor yang mempengaruhi seorang manajer memiliki suatu gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Karakteristik Manajer
Cara seorang manajer memimpin banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya, pengalaman masa lalunya, nilai-nilai yang dianutnya, dan
sebagainya. Misalnya, jika seorang manajer mempunyai keyakinan bahwa kebutuhan organisasi harus lebih diutamakan daripada kebutuhan individu,
kemungkinan besar ia akan sangat mengarahkan aktivitas para pegawainya. 2.
Karakteristik Bawahan Seorang manajer akan memberikan kebebasan dan mengikutsertakan
bawahannya dalam pengambilan keputusan bila bawahan dianggap cukup berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mengatasi
masalah secara efektif. Apabila bawahan memahami dengan baik tujuan organisasi, mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan
masalah secara efektif dan efisien, manajer akan cenderung untuk bersikap
Universitas Sumatera Utara
demokratik dan mengikutsertakan bawahan dalam kepemimpinan. Tetapi bila bawahan dipandang tidak mempunyai kemampuan tersebut, manajer akan
cenderung bergaya otoriter. 3.
Karakteristik Organisasi Seorang manajer akan menentukan gaya kepemimpinan berdasarkan iklim
organisasi, jenis pekerjaan organisasi dan sebagainya.
2.2 Motivasi Kerja 2.2.1 Pengertian Motivasi