4.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengetahui jawaban responden terhadap variabel bebas, yaitu Gaya
Kepemimpinan X1, Motivasi X2, Kompensasi X3 dan variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y. Berikut disajikan jawaban responden terhadap masing-
masing variabel.
4.3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan
Dalam mengukur variabel gaya kepemimpinan X1 di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, peneliti menggunakan 3 tiga indikator yaitu
pemimpin demokratis, pemimpin otokratik dan pemimpin permisif. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 6 enam item pernyataan.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:
1. Pemimpin Demokratis Berdasarkan 4 empat item pernyataan mengenai indikator pemimpin
demokratis berkaitan dengan pemimpin yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Senang Menerima Saran
dan Kritikan Dari Bawahan No
Umur Frekuensi
Persentase
1 Sangat Setuju
5 12,5
2 Setuju
29 72,5
3 Netral
6 15
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan perny
ataan “setuju” yaitu sebesar 72,5 dengan 29 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor
Wilayah Medan senang menerima saran dan kritikan dari bawahannya dikarenakan saran dan kritikan yang membangun yang diberikan karyawan dapat
membuat pimpinan lebih baik lagi kedepannya sehingga hubungan antar pimpinan dan karyawan pun terjalin dengan baik.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Lebih Mengutamakan
Kerjasama Dalam Usaha Mencapai Tujuan No
Umur Frekuensi
Persentase
1 Sangat Setuju
6 15
2 Setuju
29 72,5
3 Netral
5 12,5
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan per
nyataan “setuju” yaitu sebesar 72,5 dengan 29 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor
Wilayah Medan lebih mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan perusahaan dikarenakan hanya dengan kerjasama yang baik maka tujuan
perusahaan akan lebih mudah tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Dapat Berkordinasi
Dengan Semua Bawahan Dengan Penekanan Rasa Tanggungjawab No
Umur Frekuensi
Persentase
1 Sangat Setuju
5 12,5
2 Setuju
31 77,5
3 Netral
4 10
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 77,5 dengan 31 responden. Hal
ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dapat berkordinasi dengan semua bawahannya tidak ada yang
dibeda-bedakan karena dengan penekanan rasa tanggungjawabnya terhadap seluruh karyawan.
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Menghargai Potensi
Setiap Bawahan dan Mau Mendengarkan Nasehat Bawahan No
Umur Frekuensi
Persentase
1 Sangat Setuju
4 10
2 Setuju
32 80
3 Netral
4 10
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan per
nyataan “setuju” yaitu sebesar 80 dengan 32 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah
Medan menghargai setiap potensi yang ada pada bawahannya dengan menghargai potensi yang ada maka bawahan akan lebih giat lagi mengasah potensi mereka,
sehingga bawahan pun lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan pimpinan
Universitas Sumatera Utara
pun mau mendengarkan nasehat yang diberikan bawahannya. Sehingga antara pimpinan dan karyawan terjalin hubungan kerjasama yang baik sehingga target
perusahaan pun akan lebih mudah mereka capai setiap tahunnya. 2. Pemimpin Otokratik
Berdasarkan item pernyataan mengenai indikator pemimpin otokratik berkaitan dengan pimpinan dalam situasi yang otokratik dalam pengambilan
keputusan tetap mendiskusikan dengan bawahan.
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dalam Situasi Mendesak Pimpinan
Dalam Pengambilan Keputusan Tetap Mendiskusikan dan Meminta Pendapat dari Bawahan
No Umur
Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
9 22,5
2 Setuju
27 67,5
3 Netral
4 10
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 67,5 dengan 27 responden. Hal
ini menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dalam pengambilan keputusan tetap mendiskusikan dengan
bawahannya dan menerima pendapat-pendapat dari bawahannya, agar keputusan yang diambil merupakan diskusi antar pimpinan dan bawahan sehingga apapun
nantinya yang
terjadi dalam
pengambilan keputusan
tersebut tetap
ditanggungjawabi bersama. Dalam hal ini terlihat bahwa maju mundurnya organisasi tergantung kepada interaksi antar pimpinan dan bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemimpin Permisif Berdasarkan item pernyataan mengenai indikator pemimpin permisif
berkaitan dengan pimpinan dalam situasi yang permisif pimpinan tetap berupaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada bawahan.
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dalam Situasi Apapun Pimpinan
Tetap Berupaya Untuk Menyelesaikan Konflik Yang Terjadi Pada Bawahannya
No Umur
Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
10 25
2 Setuju
26 65
3 Netral
4 10
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 65 dengan 26 responden. Hal ini
menunjukkan bahwa pimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan dalam situasi apapun tetap berupaya untuk menyelesaikan konflik yang
terjadi pada bawahannya, dikarenakan konflik karyawan yang terjadi dalam organisasi merupakan konflik seluruh anggota perusahaan baik atasan dan
bawahan sehingga harus diselesaikan bersama agar tidak menghambat pekerjaan.
4.3.2 Variabel Motivasi