Kandidat obat untuk sediaan mengapung

29 Lapisan terluar sistem effervescent terbuat dari polimer yang dapat mengembang yang permeabilitas terhadap cairan lambung sehingga bila berkontak dengan lapisan effervescent natrium bikarbonat akan menunjukkan reaksi netralisasi dimana karbon dioksida dibebaskan oleh keasaman cairan lambung dan terperangkap dalam sistem hidrokoloid sehingga sediaan bergerak ke atas dan mengapung kemudian obat berdifusi secara perlahan-lahan Hameed, et al., 2014. b. Sistem Non-effervescent Bentuk sediaan mengapung Non-effervescent pada umumnya menggunakan bahan pembentuk gel atau memiliki kemampuan mengembang yang baik seperti senyawa hidrokoloid, polisakarida, dan polimer pembentuk matriks seperti polikarbonat, poliakrilat, polimetaklirat dan polistiren. Metode formulasi sistem ini termasuk sederhana yaitu dengan mencampurkan obat dengan hidrokoloid pembentuk gel. Setelah pemberian oral, bentuk sediaan ini mengembang dan berkontak dengan cairan lambung dan memiliki daya densitas 1. Udara yang terperangkap dalam matriks akan mengembang sehingga sediaan mengapung. Struktur seperti gel yang mengembang bertindak sebagai reservoir dan memungkinkan pelepasan obat perlahan-lahan melalui resevoirnya Bharathi, et al., 2015. Contoh tipe sistem penyampaian obat mengapung ini adalah sistem pelindung koloid gel, sistem kompartemen mikroporos, butiran alginat, dan mikrosfer berongga Amit, et al., 2011.

2.4.4.2 Kandidat obat untuk sediaan mengapung

Pada sistem penghantaran obat ini dimaksudkan untuk obat-obat dengan tujuan pemakaian tertentu, dengan maksud untuk penghantaran, dan aktivitas Universitas Sumatera Utara 30 kerja obat yang lebih baik. Berbagai macam kandidat obat yang tepat untuk diformulasikan pada sistem penghantaran obat mengapung diantaranya: a. Obat-obat yang aktif bekerja secara lokal di lambung, contoh: misoprostol dan antasida b. Obat-obat yang memiliki rentang absorpsi sempit dalam saluran pencernaan, contoh: Levodopa, asam p-amino benzoat, furosemid, dan riboflavin. c. Obat-obat yang tidak stabil pada lingkungan basa di bagian usus atau kolon, contoh: Captopril, ranitidine HCl, dan metronidazol. d. Obat-obat yang mengganggu aktivitas kerja mikroba di kolon, contoh: antibiotik yang digunakan pada pengobatan Helicobacter Pylori, diantaranya tetrasiklin, klaritomisin, metronidazol, dan amoksisilin. e. Obat-obat yang menunjukkan kelarutan yang rendah pada pH yang tinggi, contoh: diazepam, klordiazeposid, dan verapamil Bharathi, et al., 2015. Berikut beberapa contoh sediaan obat yang diformulasikan dalam bentuk sediaan mengapung ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2 Berbagai contoh formulasi bentuk sediaan mengapung Gopalakrishnan dan Chenthilnathan, 2011. No Bentuk Sediaan Nama Obat 1 Tablet Klorfeniramin maleat, teofilin, furosemid, siprofloksasin, captopril, asam aspirin, nimodipin, amoksisilin, dan verapamil HCl. 2 Kapsul Nicardipine, klordiazeposid HCl, furosemid, misoprostol, diazepam, propanolol. 3 Mikrosper Aspirin, griseofulvin, p-nitroanillin, ketoprofen, ibuprofen, dan terfenadin. 4 Granul Indometasin, natrium diklofenak, dan prednisolon. 5 Film Cinnarizine Universitas Sumatera Utara 31 Sementara itu, bentuk sediaan mengapung yang telah tersedia dipasaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.3 S ediaan mengapung yang telah tersedia di pasaran Gopalakrishnan dan Chenthilnathan, 2011. No Bentuk Sediaan Nama Obat Brand Name Perusahaan, Negara Produsen 1 Floating Controlled Release Capsule Levodopa, benserazid MODAPAR Roche, USA 2 Floating Capsule Diazepam VALRELEA SE Hoffman-LaRoche, USA 3 Effervescent Floating Liquid Alginate Preparation Aluminium hidroksida, MgCO 3 LIQUID GAVISON Glaxo Smith Kline, INDIA 4 Floating Liquid Alginate Preparation Al, Mg antacid TOPALKAN Pierre Fabre Drug, FRANCE 5 Colloidal gel forming FDDS Ferri sulfat CONVIRON Ranbaxy, INDIA 6 Gas-generating floating Tablets Siprofloksasin CIFRAN OD Ranbaxy, INDIA 7 Bilayer floating Capsule misoprostol CYTOTEC Pharmacia, USA 2.4.4.3 Keuntungan sistem penyampaian obat mengapung Sistem penghantaran obat melalui sistem mengapung ini merupakan teknologi penghantaran obat dengan retensi lambung yang lebih lama dan memiliki beberapa keuntungan dalam pemberian obat dengan sistem ini. Keuntungan ini meliputi: a. Peningkatan penyerapan obat karena peningkatan waktu tinggal di lambung dan peningkatan waktu kontak obat dengan daerah penyerapan. b. Penghantaran obat dapat dikendalikan. c. Penghantaran obat secara lokal untuk daerah kerja di lambung. d. Meminimalkan terjadinya iritasi pada mukosa lambung karena obat-obatan tertentu dengan cara melepaskan obat secara lambat pada tingkat terkendali. e. Digunakan untuk pengobatan gangguan pencernaan. Universitas Sumatera Utara 32 f. Menggunakan peralatan yang sederhana dan konvensional. g. Kemudahan dalam penggunaannya dan meningkatkan faktor kepatuhan pasien menjadi lebih baik. h. Penghantaran obat pada daerah tertentu Sharma, et al., 2011. Berbagai keuntungan ini menjadikan sistem lebih dikembangkan lagi untuk menghasilkan sistem pengahantaran yang ideal Sharma, et al., 2011.

2.4.4.4 Kekurangan sistem penyampaian obat mengapung