Klasifikasi bakteri Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri

45

2.9 Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, uniseluler, dan tidak mengandung struktur yang dibatasi membran dalam sitoplasmanya. Reproduksi terutama secara aseksual, yaitu pembelahan secara biner sederhana. Beberapa dapat tumbuh pada suhu 0°C dan ada yang tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang suhunya 90°C atau lebih Pelczar dan Chan, 1986.

2.9.1 Klasifikasi bakteri

Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi atas tiga golongan Dwidjoseputro, 1990 yaitu: a. Golongan basil Berbentuk seperti tongkat pendek, silindris dan dapat dibedakan atas: - Streptobasil, yaitu basil yang bergandeng-gandeng panjang. - Diplobasil, yaitu basil yang bergandengan dua-dua. b. Golongan kokus Bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Bentuk kokus ini dapat dibedakan atas: - Streptokokus, yaitu kokus yang bergandengan panjang serupa rantai. - Diplokokus, yaitu kokus yang bergandengan dua-dua. - Stafilokokus, yaitu kokus yang mengelompok berupa suatu untaian. - Sarsina, yaitu kokus yang mengelompok serupa kubus. c. Golongan spiral Spiral adalah bakteri yang berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentik spiral ini tidak banyak dan merupakan golongan yang paling kecil dibandingkan dengan golongan kokus dan basil. Universitas Sumatera Utara 46

2.9.2 Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri

Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri Tamher, 2008, antara lain: a. Suhu Bakteri memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhannya, sama halnya dengan makhluk hidup tingkat tinggi. Berdasarkan suhu yang diperlukan untuk tumbuh, bakteri dapat dibagi menjadi: - Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada tumbuh pada suhu antara 0-20°C, dengan suhu optimal 25°C. - Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu antara 20-40°C, dengan suhu optimal 37°C. - Bakteri termofil, yaitu bakteri yang tumbuh antara suhu 50-60°C b. pH Bakteri juga memerlukan pH tertentu untuk pertumbuhannya. Umumnya bakteri memiliki jarak pH yang sempit, yaitu sekitar 6,5-7,5 atau pada pH netral yang biasanya disebut sebagai bakteri neutrofil. Beberapa bakteri yang dapat hidup pada pH 4 disebut dengan bakteri asidofil dan bakteri yang hidup pada pH 10 disebut dengan bakteri alkalofil. c. Kelembaban Bakteri pada umumnya memerlukan lingkungan dengan kelembaban yang cukup tinggi untuk hidup, yaitu 80. Pengurangan kadar air dari protoplasmanya dapat menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Universitas Sumatera Utara 47 d. Cahaya Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar proses sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. e. Pengaruh oksigen Mikroorganisme sering dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kebutuhannya akan oksigen Lay, 1994, yaitu: - Aerob obligat, yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk hidupnya. - Anaerob obligat, yaitu mikroorganisme yang tidak dapat hidup bila ada oksigen. - Anaerob fakultatif, yaitu mikroorganisme yang mampu tumbuh dalam lingkungan dengan ataupun tanpa oksigen. - Mikroaerofil, yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen, namun hanya dapat tumbuh bila kadar oksigen diturunkan menjadi 15 atau kurang.

2.9.3 Bakteri uji