50
2.9.4 Media pertumbuhan bakteri
Media biakan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: a. Berdasarkan asalnya, media dibagi atas Lay, 1994:
- Media sintetik Media yang kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara
terperinci. Contoh:glukosa, kalium fosfat, dan magnesium fosfat. - Media non-sintetik
Media yang kandungan dan isinya tidak diketahui secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam. Contohnya: ekstrak daging dan
pepton. b. Berdasarkan kegunaannya, media dibagi atas Irianto, 2006:
- Media selektif Media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang dapat
menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembang biakan mikroorganisme tertentu yang ingin
diisolasi. - Media diferensial
Media ini digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan agar-agar.
- Media diperkaya Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh
dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah sedikit. Media ini menggunakan bahan atau zat yang serupa
dengan habitat tempat mengisolasi mikroorganisme tersebut.
Universitas Sumatera Utara
51 c. Berdasarkan konsistensinya, media dibagi atas Irianto, 2006:
- Media padatsolid - Media semi solid
- Media cair
2.9.5 Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik bertujuan untuk mengetahui apakah antibiotik yang digunakan masih dapat mengatasi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik pada dasarnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Metode Dilusi Metode dilusi digunakan untuk menentukan KHM Konsentrasi Hambat
Minimum dan KBM Konsentrasi Bunuh Minimum antibiotik. Pengujian dilakukan menggunakan tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah
tertentu sel mikroba. Masing-masing tabung kemudian diisi dengan obat pada rentang konsentrasi tertentu, diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, dan
diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak
ada pertumbuhan mikroba adalah KHM. Biakan dari semua tabung jernih diinokulasikan pada media padat, diinkubasi pada suhu 37°C selama 18 – 24
jam dan diamati ada tidaknya koloni mikroba yang tumbuh. Konsentrasi
terendah obat pada biakan padat ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan mikroba adalah KBM. Keuntungan dari metode ini adalah satu
konsentrasi agen antibakteri yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa bakteri uji Dzen, dkk., 2003.
Universitas Sumatera Utara
52 b. Metode Difusi
Pada metode difusi, obat dijenuhkan ke dalam cakram kertas. Cakram kertas diletakkan di atas permukaan media padat yang telah dicampur dengan
mikroba, diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam. Zona hambat disekitar cakram kertas yang menunjukkan daya hambat antibiotik terhadap
pertumbuhan mikroba. Metode difusi terdiri dari beberapa cara, yaitu: cara silinder plat dan cara cakram yang berisi larutan antibiotik yang diletakkan
pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme. Sensitivitas bakteri terhadap antibiotik dapat dievaluasi menggunakan metode Kirby-Bauer dan
Joan-Stokes Dzen, dkk., 2003. -
Metode Kirby-Bauer, yaitu sensitivitas bakteri ditentukan dengan membandingkan diameter zona hambat disekitar cakram dengan tabel
standar yang dibuat oleh masing-masing negara Dzen, dkk., 2003. -
Metode Joan-Stokes, yaitu sensitivitas bakteri dilakukan dengan membandingkan radius zona hambatan yang terjadi antara bakteri kontrol
yang sudah diketahui kepekaannya terhadap obat dengan isolat bakteri yang diuji Dzen, dkk., 2003.
c. Metode E-test Metode E-test digunakan untuk mengestimasi KHM. Pada metode ini
digunakan strip plastik yang mengandung antibiotik konsentrasi terendah hingga tertinggi dan diletakkan pada permukaan media agar yang telah
ditanami bakteri pengamatan yang dilakukan pada daerah jernih yang menunjukkan konsentrasi antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri.
Prinsip metode ini juga berdasarkan metode difusi Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
53 d. Metode Cup-plate
Metode Cup-plate pada prinsipnya juga menggunakan metode difusi yang dilakukan dengan membuat sumur sedemikian rupa pada media agar yang telah
ditanami bakteri. Antibiotik dengan berbagai konsentrasi dimasukkan ke dalam sumur dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, selanjutnya diamati
diameter zona hambat disekitar sumur Pratiwi, 2008.
2.9.6 Metode isolasi biakan bakeri