Pengisian tetrasiklin dalam cangkang kapsul alginat Uji Waktu Mengapung Uji waktu mengapung meliputi floating lag time dan floating time. Sediaan Uji Pelepasan Tetrasiklin dari Cangkang Kapsul Alginat

61

3.9 Pengisian tetrasiklin dalam cangkang kapsul alginat

Sebanyak 500 mg tetrasiklin ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Diisikan ke dalam bagian badan cangkang kapsul alginat melalui bagian ujung yang terbuka. Ditutup dengan bagian tutup cangkang kapsul alginat dengan mendorong bagian tutup ke bagian badan cangkang kapsul alginat yang terbuka sehingga bagian tutup kapsul dengan bagian badan kapsul menyatu dengan baik. Diberi perekat larutan natrium alginat pada kapsul. 3.10 Uji Kerapuhan 3.10.1 Cangkang kapsul kosong Cangkang kapsul kosong dijatuhkan beban seberat 50 g dari ketinggian 10 cm. Diamati kerapuhan cangkang kapsul alginat kosong. Pengujian dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul.

3.10.2 Cangkang kapsul berisi uji ketahanan terhadap tekanan

Cangkang kapsul yang berisi tetrasiklin ditekan beban seberat 2 kg. Diamati kerapuhan cangkang kapsul alginat berisi tetrasiklin. Pengujian dilakukan terhadap 6 cangkang kapsul.

3.11 Uji Waktu Mengapung Uji waktu mengapung meliputi floating lag time dan floating time. Sediaan

cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran 0 tanpa penambahan PEG 6000 dan dengan penambahan PEG 6000 2 dan PEG 6000 4 dilakukan uji floating lag time dan floating time dengan cara menempatkan ketiga formula cangkang kapsul alginat ke dalam beaker gelas berisi medium lambung buatan pH 1,2. Universitas Sumatera Utara 62 Floating lag time merupakan waktu yang dibutuhkan sediaan cangkang kapsul alginat mulai mengapung dan floating time merupakan lamanya waktu dimana sediaan cangkang kapsul alginat dapat mengapung.

3.12 Uji Pelepasan Tetrasiklin dari Cangkang Kapsul Alginat

Pengujian pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat dilakukan selama 12 jam dengan menggunakan metode dayung. Sampel yang diuji adalah cangkang kapsul alginat 80-120 cP tanpa penambahan PEG 6000 yang berisi tetrasiklin 500 mg dan cangkang kapsul alginat 80-120 cP dengan penambahan PEG 6000 2 dan 4 yang berisi 500 mg tetrasiklin. Dimasukkan 900 ml medium cairan lambung buatan tanpa enzim pH 1,2 ke dalam wadah disolusi. Diatur suhu alat disolusi dayung pada 37 ± 0,5 ° C dan kecepatan pengadukan alat disolusi adalah 100 rpm. Dimasukkan sampel uji ke dalam wadah disolusi dan dijalankan alat. Interval pengambilan cuplikan pada 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, 390, 420, 450, 480, 510, 540, 570, 600, 630, 660, 690, dan 720 menit. Pengambilan cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari alat dayung disolusi yang tidak kurang 1 cm dari dinding wadah Ditjen POM, 2014. Alikot disolusi dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dan ditambahkan dengan medium cairan lambung buatan tanpa enzim pH 1,2 sampai garis tanda. Untuk menjaga volume medium disolusi tetap konstan maka jumlah aliquot yang diambil diganti dengan medium lambung buatan pH 1,2 dengan jumlah yang sama. Konsentrasi obat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 269,2 nm. Pengujian pelepasan tetrasiklin dilakukan sebanyak 3 kali. Universitas Sumatera Utara 63 3.13 Pengujian Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating Tetrasiklin 3.13.1 Sterilisasi alat dan bahan