Polietilen Glikol PEG TINJAUAN PUSTAKA

32 f. Menggunakan peralatan yang sederhana dan konvensional. g. Kemudahan dalam penggunaannya dan meningkatkan faktor kepatuhan pasien menjadi lebih baik. h. Penghantaran obat pada daerah tertentu Sharma, et al., 2011. Berbagai keuntungan ini menjadikan sistem lebih dikembangkan lagi untuk menghasilkan sistem pengahantaran yang ideal Sharma, et al., 2011.

2.4.4.4 Kekurangan sistem penyampaian obat mengapung

Disamping memiliki banyak keuntungan dalam sistem mengapung ini, terdapat pula kekurangan dari sistem ini. Kekurangan ini meliputi: a. Retensi lambung yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti makanan, pH, dan motilitas lambung. Faktor-faktor ini tidak pernah tetap dan karenanya daya apung sediaan tidak dapat diprediksi. b. Obat-obatan yang menyebabkan iritasi dan lesi pada mukosa lambung tidak cocok untuk sistem pemberian obat ini. c. Variabilitas tinggi dalam waktu pengosongan lambung. d. Pengosongan lambung untuk pasien pada posisi tidur telentang yang terjadi secara acak tidak dapat diprediksi dan bergantung pada diameter dan ukuran sediaan mengapung. Oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan sediaan ini saat pasien akan tidur Sharma, et al., 2011.

2.5 Polietilen Glikol PEG

Polietilen glikol adalah polimer sintetik yang dapat dirumuskan oleh formula HOCH 2 CH 2 OCH 2 nCH 2 OH. Nilai n dapat berkisar dari 1 sampai nilai yang sangat besar karena berat molekul polietilen glikol dapat berkisar antara 150- Universitas Sumatera Utara 33 10.000. Senyawa yang memiliki berat molekul dari 150-700 berbentuk cairan dan senyawa yang berat molekulnya 1.000-10.000 berbentuk padatan. Senyawa glikol dengan berat molekul yang rendah biasanya digunakan untuk larutan kental dimana campuran biasanya dimanfaatkan sebagai basis salep larut air Grosser, et al., 2011. Nama lain basis ini adalah carbowax, carbowax Sentry, Lipoxol, Lutrol E, dan Phenol E. Polietilen glikol merupakan polimer dari etilen oksida dan air. Pemberian nomor menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing polimer. Polietilen glikol yang memiliki berat rata-rata 200, 400, dan 600 berupa cairan bening yang tidak berwarna dan polietilen glikol yang memiliki berat molekul rata-rata lebih dari 1000 berupa lilin putih, padat, dan kepadatannya bertambah dengan bertambahnya berat molekul Rowe, et al., 2003. Polietilen glikol PEG disebut juga makrogol. Penamaan PEG umumnya ditentukan dengan bilangan yang menunjukkan bobot molekul rata-rata. Konsistensinya sangat dipengaruhi oleh bobot molekul. PEG dengan bobot molekul 200-600 PEG 200-600 berbentuk cair, PEG 1500 semi padat, PEG 3000-20.000 atau lebih berupa padatan semi kristalin, dan PEG dengan bobot molekul yang lebih besar dari 100.000 berbentuk seperti resin pada suhu kamar. Umumnya PEG dengan bobot molekul 1.500-20.000 yang digunakan untuk pembuatan dispersi padat. Polimer ini mudah larut dalam berbagai pelarut, titik leleh, dan toksisitasnya rendah berada dalam bentuk semi kristalin. Kebanyakan PEG yang digunakan memiliki bobot molekul antara 4000 dan 20000, khususnya PEG 4000 dan 6000. PEG 6000 biasanya berbentuk serbuk putih dengan tekstur seperti lilin Leuner dan Dressman, 2000; Rowe, et al., 2003. Universitas Sumatera Utara 34 Polietilen glikol 6000 adalah polietilen glikol HO-CH 2 -CH 2 n OH dimana harga n antara 158 dan 204. Pemerian: serbuk licin putih atau potongan putih gading, praktis tidak berbau dan berasa. Kelarutan: mudah larut dalam air, dalam etanol 95 P, dalam kloroform P, dan praktis tidak larut dalalm eter P. Bobot molekul rata-rata: 7300-9300. Kandungan lembab: sangat higroskopis walaupun higroskopis turun dengan meningkatnya bobot molekul, titik leleh 55-63ÂșC Ditjen POM, 2014. Polietilen glikol 4.000, 6.000 dan 8.000 berbentuk serbuk putih dengan tekstur seperti lilin dan berwarna seperti parafin. Kelarutannya sangat larut dalam air, dalam diklorometan, dan sedikit larut dalam alkohol Sweetman, 2009. Polietilen glikol dapat menunjukkan aktivitas oksidasi jika terjadi inkompatibilitas. Aktivitas antibakteri dari bakterisin atau benzilpenisilin dapat dikurangi jika diformulasi dengan salep yang mengandung basis PEG ini. Sweetman, 2009. Penggunaan polietilen glikol dan polimer hidrofilik lain dengan konsentrasi tinggi dalam suatu formulasi dapat mempengaruhi sifat obat bahkan ketika obat dicampurkan dengan polimer. Mekanisme polimer hidrofilik dapat meningkatkan kelarutan obat atau meningkatkan tingkat kebasahan yang mengelilingi obat Attwood dan Florence, 2008.

2.6 Kapsul