3. Peran serta siswa ketika melaksanakan eksperimen di laboratorium kimia kurang optimal.
4. Pemilihan pendekatan proses belajar-mengajar yang belum disesuaikan dengan karakteristik siswa.
5. Pemilihan metode dalam proses belajar-mengajar yang belum disesuaikan dengan karakteristik siswa.
6. Kurangnya minat dan motivasi siswa kelas non unggulan ketika diterapkan pendekatan inkuiri bebas free inquiry.
7. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa tentang materi prasyarat yang bersesuaian dengan materi yang akan dipelajari.
8. Guru kurang memperhatikan sikap ilmiah siswa sebagai modal untuk dapat berhasil dalam proses pembelajaran kimia.
C. PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini cukup banyak sehingga perlu pembatasan masalah. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan kedalaman
dalam pengkajian masalah sehingga tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalahnya sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran kimia adalah pendekatan inkuiri terbimbing.
2. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran kimia adalah Eksperimen dan Demonstrasi.
3. Kemampuan awal siswa dibatasi pada kategori tinggi dan rendah yang mencerminkan kemampuan kognitif siswa untuk materi ikatan kimia dan
stoikiometri sebagai modal untuk mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.
4. Sikap ilmiah siswa dibatasi pada kategori tinggi dan rendah yang mencerminkan sikap ilmiah siswa yang telah dimiliki oleh siswa sebagai
modal untuk mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. 5. Prestasi belajar kimia dibatasi pada hasil belajar siswa untuk aspek kognitif
kelas X SMA Negeri 1 Kebumen Tahun Ajaran 20082009 Semester 2 pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan prestasi belajar kimia antara siswa yang diberi pembelajaran melalui metode Eksperimen dan Demonstrasi?
2. Adakah perbedaan prestasi belajar kimia antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah?
3. Adakah perbedaan prestasi belajar kimia antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah?
4. Adakah interaksi antara metode Eksperimen dan Demonstrasi dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar kimia siswa?
5. Adakah interaksi antara metode Eksperimen dan Demonstrasi dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar kimia siswa?
6. Adakah interaksi antara kemampuan awal siswa dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar kimia siswa?
7. Adakah interaksi antara metode Eksperimen dan Demonstrasi, kemampuan awal siswa, dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar
kimia siswa?
E. TUJUAN PENELITIAN