ilmiahnya. Sebagai catatan penting di sini, metode Eksperimen dan Demonstrasi memberikan efek yang sama dalam menunjang pencapaian prestasi yang lebih
baik. Bentuk interaksi yang ditampilkan pada grafik 4.11 memperjelas apa yang
sudah dijelaskan di atas.
Grafik 4.11 Interaksi Faktor Metode dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi
6. Hipotesis Keenam
Hasil analisis data menunjukkan ada interaksi antara kemampuan awal dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kimia pada materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit p-value interaksi antara kemampuan awal dan sikap ilmiah = 0,001 0,050. Hasil ini merupakan konsekuensi dari dua keputusan sebelumnya yaitu
kemampuan awal berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia dan sikap ilmiah juga berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia. Secara parsial
berdasarkan hasil uji di atas, kemampuan awal dan sikap ilmiah memberikan
pengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi, logis apabila kedua variabel ini menunjukkan adanya interaksi terhadap prestasi belajar kimia. Berdasarkan pada
tabel 4.15 yang merangkum hasil probabilistik interaksi, diketahui bahwa
kemampuan awal dan sikap ilmiah berinteraksi pada beberapa level interaksi. Interaksi pengaruh tersebut yang pertama terjadi pada level kemampuan awal
tinggi pada metode Demonstrasi. Diperoleh hasil antara sikap ilmiah tinggi dan rendah p-value = 0,000 dengan hasil maksimal diperoleh pada sikap ilmiah tinggi
91,071 dengan 84,389. Interaksi pengaruh kedua terjadi pada level kemampuan awal tinggi pada metode Eksperimen. Diperoleh hasil antara p-value = 0,000
dengan hasil maksimal diperoleh pada sikap ilmiah tinggi 90,211 dengan 79,687. Untuk lebih memahami seperti apa bentuk interaksinya, dapat dilihat
grafik 4.12 berikut,
Grafik 4.12 Interaksi Faktor Kemampuan Awal dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi
Pada grafik di atas nampak bahwa kedua garis akan bersilangan jika garisnya diperpanjang dan akan membentuk sudut hampir 45
o
saat ditinjau dari sikap ilmiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan
awal tinggi menjadi faktor yang menentukan terjadinya interaksi. Interaksi terjadi pada wilayah siswa dengan kemampuan awal tinggi dengan sikap ilmiah tinggi
baik pada metode Demonstrasi maupun pada metode Eksperimen.
7. Hipotesis Ke tujuh