Hipotesis Ke tujuh PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA

Pada grafik di atas nampak bahwa kedua garis akan bersilangan jika garisnya diperpanjang dan akan membentuk sudut hampir 45 o saat ditinjau dari sikap ilmiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi menjadi faktor yang menentukan terjadinya interaksi. Interaksi terjadi pada wilayah siswa dengan kemampuan awal tinggi dengan sikap ilmiah tinggi baik pada metode Demonstrasi maupun pada metode Eksperimen.

7. Hipotesis Ke tujuh

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, kemampuan awal, dan sikap ilmiah p-value interaksi antara metode, kemampuan awal dan sikap ilmiah = 0,333 0,050. Seperti yang telah dijabarkan di atas semua siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan metode Eksperimen dan Demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang tujuannya sebagai perangsang kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa selama proses belajar. Secara umum, ada tiga hal penting tentang penelitian ini. Pertama, penggunaan metode Eksperimen dan Demonstrasi tepat dijadikan sebagai pilihan jika pembelajaran memperhatikan sikap ilmiah dan tingkat kemampuan awal siswa. Siswa dengan sikap ilmiah yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda pula. Demikian juga siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah. Kedua, interaksi antara metode pembelajaran dan sikap ilmiah memberikan sumbangan besar terhadap identifikasi pemahaman siswa akan konsep kimia pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Siswa dengan kemampuan awal tinggi dan sikap ilmiah tinggi tidak ada masalah saat dibelajarkan dengan metode Eksperimen maupun Demonstrasi. Demikian juga pada siswa dengan kemampuan awal rendah dan sikap ilmiah yang rendah pula akan sangat terbantu dengan penggunaan metode Eksperimen dan Demonstrasi sebab rerata yang diperoleh masing-masing masih jauh lebih tinggi dari KKM yang ditetapkan. Ketiga, dari ketiga faktor yang dilibatkan dalam penelitian, berdasarkan analisis efeknya terhadap rerata prestasi dapat diurutkan dari yang paling kuat ke rendah sebagai berikut: kemampuan awal, sikap ilmiah dan Metode pembelajaran Eksperimen dan Demonstrasi. Hal ini lebih mudah dipahami dengan memperhatikan hasil analisis pada grafik 4.13 berikut ini, Grafik 4.13 Efek Utama Main Effect Faktor Metode, Kemampuan Awal dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

0 9 56

PEMBELAJARAN METODE EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT UKUR

2 12 111

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 129

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN PERHATIAN SISWA

0 4 175

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 13

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA | Junaedi | Inkuiri 5661 12118 1 SM

0 1 12

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA | Puspita | Inkuiri 9238 19645 1 SM

0 0 9