14
Infeksi mikobakteria non-TB meluas Lekoensefalopati multifocal progresif PML
Peniciliosis, kriptosporidosis kronis, isosporiasis kronis, mikosismeluas, histoplasmosis ekstra paru, cocidiodomikosis
Limfoma serebral atau B-cell, non-Hodgkin gangguan fungsineurologis dan tidak sebab lain seringkali membaik dengan terapiARV
Kanker serviks invasive Leismaniasis atipik meluas
Gejala neuropati atau kardiomiopati terkait HIV
2.2 Kebijakan Mengenai HIV dan AIDS di Indonesia
Kebijakan mengenai HIV dan AIDS di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan
AIDS yang memuat :
2.2.1 Strategi penanggulangan HIV dan AIDS
Ketentuan strategi
yang dipergunakan
dalam melakukan
kegiatan
Penanggulangan HIV dan AIDS yaitu dengan cara :
a. meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan HIV dan
AIDS melalui kerjasama nasional, regional, dan global dalam aspek legal, organisasi, pembiayaan, fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber daya
manusia. b.
memprioritaskan komitmen nasional dan internasional. c.
meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan mengembangkan kapasitas. d.
meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada
upaya preventif dan promotif.
Universitas Sumatera Utara
15
e. meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat berisiko tinggi,
daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta bermasalah kesehatan.
f. meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS.
g. meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia yang
merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan AIDS. h.
meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu
sediaan obat dan bahanalat yang diperlukan dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
i. meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang akuntabel,
transparan, berdayaguna dan berhasilguna.
2.2.2 Tugas dan tanggung jawab Pemerintah
1. Pemerintah pusat memiliki tugas dan tanggung jawab dalam penanggulangan
HIV dan AIDS meliputi :
a membuat kebijakan dan pedoman dalam pelayanan promotif, preventif,
diagnosis, pengobatanperawatan, dukungan, dan rehabilitasi. b
bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan;
menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang diperlukan dalam
penanggulangan HIV dan AIDS secara nasional.
c mengembangkan sistem informasi.
Universitas Sumatera Utara
16
d melakukan kerjasama regional dan global dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS. 2.
Pemerintah daerah provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
penanggulangan HIV dan AIDS meliputi :
a melakukan koordinasi penyelenggaraaan berbagai upaya pengendalian dan
penanggulangan HIV dan AIDS. b
menetapkan situasi epidemik HIV tingkat provinsi. c
menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi dengan memanfaatkan sistem informasi.
d menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer dan
rujukan dalam melakukan Penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan.
3. Pemerintah daerah kabupatenkota memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
penanggulangan HIV dan AIDS meliputi :
a melakukan
penyelenggaraaan berbagai
upaya pengendalian
dan penanggulangan HIV dan AIDS.
b menyelenggarakan penetapan situasi epidemik HIV tingkat kabupatenkota.
c menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer dan
rujukan dalam melakukan penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan.
d menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi dengan
memanfaatkan sistem informasi.
Universitas Sumatera Utara
17
2.2.3 Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS
Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat, dan penyelenggaraannya dilakukan dalam bentuk
layanan komprehensif dan berkesinambungan. Layanan komprehensif dan berkesinambungan merupakan upaya yang meliputi semua bentuk layanan HIV
dan AIDS yang dilakukan secara paripurna mulai dari rumah, masyarakat sampai ke fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS terdiri
atas :
1. Promosi kesehatan, Promosi kesehatan ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan HIV dan menghilangkan stigma serta diskriminasi yang diberikan dalam
bentuk advokasi, bina suasana, pemberdayaan, kemitraan dan peran serta masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya serta didukung kebijakan
publik.Promosi kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan terlatih.Sasaran promosi kesehatan meliputi pembuat kebijakan,
sektor swasta, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat. Promosi kesehatan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan maupun program promosi kesehatan lainnya, meliputi: iklan layanan masyarakat; kampanye penggunaan kondom pada setiap hubungan seks
berisiko penularan penyakit; promosi kesehatan bagi remaja dan dewasa muda; peningkatan kapasitas dalam promosi pencegahan penyalahgunaannapza dan
penularan HIV kepada tenaga kesehatan, tenaga non kesehatan yang terlatih; dan program promosi kesehatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara