39
c. Kerjasama antara petugas kesehatan adalah dukungan antara sesama petugas
untuk melayani pasien dengan baik. 5.
Perhatian Emphaty adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan pasien. Dinilai
dari sub variabel yang meliputi: a.
Perhatian secara pribadi oleh petugas dalam pelayanan adalah perhatian secara individu oleh petugas kesehatan kepada pasien.
b. Perlakuan petugas lainnya adalah perbuatan ataupun tindakan petugas
lainnya diluar dokter perawat konselor dalam memperlakukan pasien ODHA dibanding pasien umum.
c. Pemahaman kebutuhan pasien oleh pihak rumah sakit adalah pemahaman
tenaga kesehatan akan kebutuhanperasaan pasien. 6.
Kepuasan Pasien adalah keadaan senang karena keinginan yang terpenuhi yang dirasakan pasien.
3.6 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 3.1 Bobot Nilai Variabel Independen
Variabel Bobot Nilai
1 Variabel = 1 Indikator Bobot Nilai
1 Variabel = 5 Indikator 1. Bukti fisik Tangibles
Kurang Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Sempurna 1
2 3
4 5
5 10
15 20
25
2. Perhatian Emphaty Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Sangat Baik Sempurna
1 2
3 4
5 5
10 15
20 25
Variabel Bobot Nilai
1 Variabel = 1 Indikator Bobot Nilai
1 Variabel = 7 Indikator 3. Keandalan Reliability
Kurang Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Sempurna 1
2 3
4 5
7 14
21 28
35
4.Ketanggapan Responsiveness Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Sangat Baik Sempurna
1 2
3 4
5 7
14 21
28 35
5. Jaminan Assurance Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Sangat Baik Sempurna
1 2
3 4
5 7
14 21
28 35
Dependen
Variabel Bobot Nilai
1 Variabel = 1 Indikator 6. Kepuasan Pasien
Tidak Puas Cukup Puas
Puas Sangat Puas
Sempurna 1
2 3
4 5
Universitas Sumatera Utara
41
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisa data pada penelitian ini menggunakan uji statistik multipel regresi linear. Sebelum melakukan uji regresi linear berganda, peneliti juga
melakukan analisa uji statistik univariat dan bivariat terlebih dahulu. Uji regresi linear berganda digunakan untuk melihat sejauh mana
pengaruh antara variabel independen berupa bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan perhatian dalam pelayanan dengan variabel dependennya yaitu
kepuasan pasien, sehingga dapat diperkirakan kecenderungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
RSUP H. Adam Malik beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, terletak di kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan. RSUP H. Adam
Malik mulai berfungsi pada tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan sedangkan pelayanan rawat inap mulai berfungsi pada tanggal 02 Mei 1992.
Rumah sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 juli 1993 yang diresmikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia yaitu H. Soeharto.
Visi RSUP H. Adam Malik adalah sebagai ”Pusat Rujukan Kesehatan Regional”. Dengan Misi RSUP H. Adam Malik diantaranya adalah Memberikan
pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangaku oleh lapisan masyarakat; Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang profesional di bidang kesehatan; Menyelenggarakan penelitian dan pengembangna di bidang kesehatan; Menyelenggarakan pelayanan
penunjang kesehatan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit Umum kelas A di Medan berdasarkan pada keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:
335MenkesSKVII1990. Rumah Sakit ini adalah rumah sakit pemerintah kelas A yang dikelola oleh pemerintah pusat, sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan
dan penelitian. Salah satu fasilitas penunjang yang dimiliki RSUP H. Adam Malik Medan adalah Pusyansus Pusat Pelayanan Khusus yang menyelenggarakan
Universitas Sumatera Utara
43
kegiatan pelayanan VCT dan rawat jalan khusus pasien penderita HIVAIDS ataupun masyarakat kelompok resiko tinggi risti.
Pusyansus berdiri sejak tahun 2003 dan memulai pendataan pada tahun 2004 sampai sekarang. Ada tiga komponen inti dalam program Pusyansus yaitu
Pencegahan, Perawatan, dan Pengobatan, yang diantaranya adalah KTSVCT Konseling dan tes HIVAIDS Voluntary Counselling and Testing, PDPCST
Perawatan, Dukungan Pengobatan Care, Support Treatment, Laboratorium, PPIAPMTCT Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anaknya
Prevention of Mother To Child Transmission, dan Pelayanan Gizi. Dalam pelayanannya Pusyansus didukun oleh beberapa LSM Lembaga Swadaya
Masyarakat pendamping. Khusus pelayanan perawatan dan pengobatan yang memerlukan tindak lanjut maka akan dirujuk ke bagian poli sesuai penyakit
infeksi oportunistik ODHA tersebut. Struktur organisasi Pusyansus terdiri dari: Kepala Pusyansus sebagai
penanggung jawab, sekretaris dan koordinator konselor, koordinator perawat, DPJP Dokter Pnanggung Jawab Pasien, petugas administrasi, konselor, manajer
kasus, perawat pelaksana, dan dokter pelaksana yang selalu bergantian dengan dokter yang sedang menjalankan PPDS Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Secara keseluruhan petugas tetap yang melayani di Klinik Pusyansus yaitu sebanyak 15 orang. Seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Klinik Pusyansus
Sumber: Klinik Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan 2016
4.2 Deskripsi Karakteristik Responden