Sistem Penilaian Jabatan yang Digunakan dalam Pemecahan Masalah

3. Sebelum di mulainya suatu penilaian jabatan perlu terlebih dahulu diadakan penyebaran ide sehingga semua karyawan betul-betul memahami dan memaklumi akan evaluasi jabatan tersebut. Banyak cara dan metode yang dapat digunakan untuk melakukan evalusi jabatan. Ada sejumlah cara yang bersifat informal dan lebih kualitatif yang disebut juga sebagai cara yang “ non-analitis” karena tidak memerlukan analisis jabatan dan pengukuran dalam prosesnya. Ada pula sekelompok cara yang terdiri dari cara-cara yang lebih “ formal ” analitis, dan kuantutatif yang biasanya digunakan oleh perusahaan besar terutama perusahaan internasional karena biayanya cukup tinggi.

3.7. Sistem Penilaian Jabatan yang Digunakan dalam Pemecahan Masalah

Untuk menentukan sistem penilaian jabatan yang digunakan dalam pemecahan masalah haruslah berdasarkan pada kebaikan suatu sistem jika dibandingkan dengan sistem lain. Pada perusahan-perusahaan industri sistem penilaian jabatan yang umum adalah sistem angka point system, karena pada sistem ini penilaian jabatan bersifat kuantitatif dan mempertimbangkan banyak faktor. Metode ini paling banyak dipakai dalam praktek. Hal ini disebabkan karena sifat-sifat dari metode ini sendiri yang dianggap lebih teliti di dalam menentukan nilai suatu jabatan. Secara singkat evaluasi jabatan dengan metode ini prosesnya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Memilih dan menentukan faktor-faktor jabatan yang akan dinilai. Faktor jabatan adalah suatau kebutuahan khusus pemegang jabatan yang diperlukan untuk dapat memberikan sumbangan-sumbangannya pada penyelesaian pekerjaan. Dengan perkataan lain faktor jabatan adalah nilai-nilai untuk mana perusahaan membayarkan uangnya kepada buruh. Pada umumnya faktor-faktor jabatan ini dibedakan menjadi empat faktor dan dibagi ke dalam 11 sub faktor. Faktor-faktor dan sub-sub faktor tersebut adalah : 1. Faktor keterampilan skill, dengan sub faktornya : - Pendidikan - Pengalaman - Inisiatif 2. Faktor usaha, dengan sub faktornya : - Usaha phisik - Usaha mental 3. Faktor tanggung jawab, dengan sub faktornya : - Tanggung jawab peralatanproses - Tanggung jawab bahanproduk - Tanggung jawab keamanaan orang lain - Tanggung jawab pekerjaan orang lains 4. Faktor kondisi, dengan sub faktornya : - Kondisi kerja - Resiko kerja Universitas Sumatera Utara 2. Menentukan degree tingkat-tingkat dari bobot tiap faktor jabatan dan defenisinya, seperti terlihat pada Tabel 3.1. 3. Menentukan nilai point untuk setiap tingkat dari setiap faktor sehingga dapat dihitung berapa jumlah point untuk suatu jabatan tertentu. Contoh point dari degree seperti pada Tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Degree dan Defenisi Faktor-Faktor Jabatan Faktor + sub faktor Degree dan Defenisi Keterampilan - Pendidikan - Pengalaman - Inisiatif Usaha - Phisik - Mental Tanggung jawab - Peralatanproses - Bahanproduk - Keamanan orang lain - Pekerjaan orang lain Kondisi - Kondisi kerja - Resiko 3 Tinggi 5 thn keatas Inisiatif sendiri Berat Berat Besar Besar Besar Besar Tidak menyenangkan Besar 2 Menengah 3 thn-5 thn Inisiatif bersama Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Cukup Sedang 1 Rendah 0 – 2 thn Rutin Ringan Ringan Kecil Kecil Kecil Kecil Menyenangkan Kecil Tabel 3.2. Point dari Masing-masing Degree Faktor dan sub faktor Point untuk masing-masing degree 3 2 1 Total point Keterampilan - Pendidikan - Pengalaman - Inisiatif 30 45 30 20 30 20 10 15 10 105 Usaha - Phisik - Mental 30 15 20 10 10 5 45 Tanggung jawab - Alatproses - Bahanproduk - Keamanan orang lain - Kerja orang lain 15 15 15 15 10 10 10 10 5 5 5 5 60 Kondisi - Kondisi kerja - Resiko 30 15 20 10 10 5 45 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Kriteria Masing- Masing Defenisi Faktor Jabatan Faktor dan Sub Faktor Range Nilai Sistem Angka Kriteria dari Defenisi Faktor Jabatan Keterampilan - Pendidikan - Pengalaman - Latihan 15 - 20 9 – 15 10 - 20 Tingkatan Menengah Tingkatan Rendah Tingkatan Menengah Usaha - Phisik - Mental 5 – 15 5 – 10 Tingkatan Menengah Tingkatan Menengah Tanggung jawab - Atas Mesin - Atas Operasi - Atas Bahan 5 – 10 5 – 10 5 - 10 Tingkatan Menengah Tingkatan Menengah Tingkatan Menengah Kondisi - Lingkungan Kerja - Resiko Kerja 10 – 20 5 - 10 Tingkatan Menengah Tingkatan Menengah Kelas pekerjaan atau klasifikasi tingkatan pekerjaan agak lebih memuaskan daripada penentuan peningkatan pekerjaan. Deskripsi pekerjaan yang digunakan hampir sepadan dengan deskripsi pekerjaan yang menentukan nilai relatif yang diekspresikan sebagai kelas pekerjaan. Dimana kriteria dari masing- masing defenisi faktor jabatan dapat dilihat pada Tabel 3.4 Penilaian jabatan dengan sistem angka merupakan yang terbaik dibandingkan dengan sistem yang lain, kebaikannya adalah sebagai berikut : a. Lebih objektif karena perbandingan dilakukan terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam jabatan yang dinilai. Universitas Sumatera Utara b. Penilaian dilakukan dengan berpedoman pada penilaian jabatan yang memuat faktor pembanding dengan derajat serta nilai point yang disusun oleh beberapa orang penilai sehingga hasilnya akan lebih teliti. c. Pemberian nilai angka tidak hanya menunjukkan jabatan mana yang lebih tinggi akan tetapi menunjukkan posisi jabatannya. d. Penilaian jabatan dengan sistem angka ini mengandung suatu pendekatan yang kuantitatif dan lebih terperinci. e. Dapat mengubah nilai relatif jabatan kedalam nilai uang.

3.8. Langkah-langkah Penilaian Jabatan dengan Sistem Angka