Yang dimaksud dengan prinsip keadilan adalah keseimbangan dan kesesuaian antara pengorbanan input untuk memperoleh kemampuankeahlian
dalam pendidikan dengan upahoutput yang diterima karyawan yang bersangkutan
5
3.6.1. Faktor-faktor yang Mendorong Penerapan Metode Evaluasi Jabatan
. Hal ini bersifat internal karena masing-masing karyawan di dalam perusahaan di bandingkan pekerjaanya sesuai dengan levelnya. Sedangkan prinsip
kelayakan adalah keseimbangan antara tingkat upah yang diberikan oleh pengusaha dibandingkan dengan yang diberikan oleh perusahaan lain. Tentunya
perusahaan lain tersebut masih dalam jenis, level dan daerah wilayah yang relatif sama.
Masalah utama dalam menjamin tercapainya keadilan melalui “nilai”jabatan menentukan cara yang dianggap tepat untuk menetapkan “
nilaibobot” tersebut sehingga pekerjaanjabatan X yang kemudian atas dasar kriteria tertentu dianggap mempunyai nilai yang sama dengan jabatan Y akan
mendapat imbalan yang “ sama”. Pemberian bobotnilai kepada sebuah jabatan pekerjaan dilakukan melalui sebuah proses atau kegiatan yang biasa disebut
Evaluai Jabatan.
Dalam masyarakat sudah di kenal adanya beberapa landasan atau unsur dasar penentuan besarnya upah sebagai imbalan atau jasa-jasa yang telah
diberikan oleh buruhkaryawan kepada pihak majikan. Tetapi hingga saat ini orang masih sibuk memcari dan menemukan metode-metode baru dalam
6
Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Penerbit BPFE,Yogyakarta,2001.
Universitas Sumatera Utara
menentukan pengupahan, dengan alasan bahwa metode-metode yang sudah ada belum memenuhi syarat pengupahan seperti yang diinginkan oleh berbagai pihak
yang tersangkut dalam persoalan pengupahan itu sendiri. Dengan kata lain, dasar- dasar pengupahan yang ada, seperti upah per waktu, upah per potong dan
kombinasinya masih memiliki berbagai kelemahan yang tidak dikehendaki oleh cita-cita atau pandangan hidup.
Analisa jabatan merupakan metode yang dianggap paling cocok dalam arti memenuhi berbagai persayaratan pengupahan yang di kehendaki oleh berbagai
pihak
6
6
Manajemen Personalia, Edisi Ke II, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1983.
. Metode ini menjadi semakin terkenal akibat digunakannya teknologi produksi yang modern, dimana tenaga manusai tidak dapat disamakan dengan
mesin dan menuntut hak-hak asasinya dilindungi. Karyawan atau buruh merasa bahwa metode ini mampu menjamin adanya konsistensi internal dan eksternal
sehingga menjamin ketenangan kerjanya, serta membantu meningkatkan semangat morale kerja buruh.
Penggunaan evaluasi jabatan akan menghilangkan atau paling tidak mengurangi keluh kesah karyawan khususnya yang berkenan dengan sistem
pengupahannya. Dengan demikian berarti memperbaiki hubungan dengan pihak buruh atau memperbaiki labour management relations. Informasi yang terkumpul
dalam proses analisa dan penyusunan diskripsi jabatan dapat digunakan untuk memperbaiki sistem seleksi, latihan training, pemindahan transfer, promosi
dan tindakan-tindakan kepersonaliaan yang lain sehingga akan menghemat biaya untuk pelaksanan kegiatan-kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan sistem pengupahan dengan evaluasi jabatan secara meluas berarti akan mempercepat jalannya pembangunan, sebab tidak memungkinkan
terkumpulnya tenaga ahli pada satu sektor saja, melainkan tenaga-tenaga ahli akan meluas ke semua sektor sehingga penyebaran dan kenaikan penghasilan yang
lebih merata bagi anggota masyarakat.
3.6.2. Faktor-faktor yang Menghambat Penerapan Evaluasi Jabatan