Pengumpulan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan untuk mempersiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan sebagai bahan pemecahan masalah. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan terhadap perusahaan dimana terdapat jabatan-jabatan yang hendak dianalisa dan di evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan daftar pertanyaan job quisioner, wawancara interview, dan pengamatan langsung observation. Dengan demikian, data yang di perlukan dalam pemecahan masalah tersebut adalah :

A. Jabatan Yang Akan Dinilai

Jabatan yang akan dinilai adalah pada karyawan bagian pelaksana pabrik. Untuk mempermudah proses pengumpulan data, maka ruang lingkup objek pada penelitian dibatasi dengan cara pengambilan sampel dari setiap jabatan. Jabatan- jabatan yang akan dinilai dapat dilihat pada Tabel 5.1.

B. Data Upah Karyawan

Data upah pokok yang berlaku sekarang pada perusahaan tersebut digunakan sebagai dasar perbandingan dengan upah pokok yang disarankan setelah melakukan penilaian jabatan dengan menggunakan sistem angka. Adapun data upah yang diperoleh dari perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.Jabatan Karyawan Bagian Pengolahan yang akan Dinilai No Nama Jabatan 1 Karyawan Timbangan 2 Karyawan C.Handling Mill Gilingan 3 Karyawan BoilerKetel 4 Karyawan Pemurnian 5 Karyawan PenguapanEvaporator 6 Karyawan Masakan 7 Karyawan Putaran 8 Karyawan Laboratorium 9 Karyawan PenyelesaianPacking Sumber : Pabrik Gula Kwala Madu Uraian Jabatan karyawan pelaksana pada produksi pabrik gula kwala madu dapat dilihat pada lampiran. Tabel 5.2. Daftar Upah Pokok pada Bagian Pengolahan Pabrik Gula Kwala Madu. No Nama Jabatan Upah PokokHariOrang Rp 1 Karyawan Timbangan 27.700 2 Karyawan C.Handling Mill Gilingan 35.300 3 Karyawan BoilerKetel 34.800 4 Karyawan Pemurnian 37.700 5 Karyawan PenguapanEvaporator 37.100 6 Karyawan Masakan 32.300 7 Karyawan Putaran 35.600 8 Karyawan Laboratorium 34.200 9 Karyawan PenyelesaianPacking 25.300 Sumber : Pabrik Gula Kwala Madu Universitas Sumatera Utara

C. Pemilihan Faktor

Faktor pembanding yang digunakan dalam penilaian jabatan yaitu ada empat 4 faktor yang dibagi menjadi 10 sub faktor. Faktor pembanding serta sub faktor yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Faktor Pembanding dan Sub Faktor No Faktor Pembanding Sub Faktor I Keterampilan Pendidikan dasar Latihan Pengalaman II Usaha Usaha Phisik Usaha mental III Tanggung jawab Tanggung jawab atas mesin Tanggung jawab atas operasi Tanggung jawab atas bahan IV Kondisi Lingkungan kerja Resiko kerja

D. Defenisi Faktor

Pada langkah ini, defenisi dari faktor yang telah dipilih maka hendaklah disusun dengan kalimat yang sederhana, defenisi yang jelas dan mudah dimengerti atau dipahami. Defenisi-defenisi dari setiap sub faktor adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pendidikan Dasar Defenisi dari faktor ini merupakan alat pengukur pendidikan formil yang diperlukan seseorang untuk menempati suatu posisi di dalam lingkungan pabrik, seperti pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Defenisi Faktor pada Pendidikan Dasar Derajat Defenisi 1 1 Tamat SD 2 Tamat SMP 2 3 Tamat SMA 4 Sarjana Muda 3 5 Sarjana 2. Latihan Defenisi dari faktor latihan merupakan waktu yang diperlukan bagi seseorang untuk mendalami tugas pekerjaan dengan latihan-latihan yang akan dilakukan agar terampil untuk melakukan tugas dalam suatu jabatan, seperti pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Defenisi Faktor Latihan Derajat Defenisi 1 1 Dari 0 – 1 bulan 2 2 bulan 2 3 3 bulan 4 4 bulan 3 5 5 bulan Universitas Sumatera Utara 3. Pengalaman Defenisi dari faktor pengalaman ini merupakan suatu skala waktu minimal yang diperlukan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu sehingga dapat mencapai suatu kwalitas tertentu, tidak termasuk pekerjaan yang bukan pada bidangnya, seperti pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Defenisi Faktor Pengalaman Derajat Defenisi 1 1 Tidak dibutuhkan pengalaman 2 Hingga 3 bulan 2 3 Hingga 6 bulan 4 Hingga 12 bulan 3 5 Hingga 24 bulan 4. Usaha mental Defenisi dari faktor mental ini adalah merupakan faktor untuk mengukur tingkat kebutuhan akan pemikirankonsentrasi dan perhatian mental yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan secara normal. Defenisi faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.7. 5. Usaha Phisik Defenisi dari faktor usaha phisik merupakan faktor untuk mengukur tingkat kebutuhan akan pemakaian energi untuk pergerakan phisik yang dibutuhkan pada kedudukan kerja yang pasti dan relevan dari gerakan tersebut.Defenisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Defenisi Faktor Usaha Mental Derajat Defenisi 1 1 Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan- pekerjaan yang tidak rumit dengan perhatian yang tidak terus-menerus. 2 Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang tidak rumit dengan perhatian yang terus-menerus. 2 3 Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dan perhatian yang tidak terus-menerus. 4 Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang sedikit rumit dengan perhatian yang terus menerus. 3 5 Kebutuhan akan pemikiran untuk menghadapi pekerjaan yang rumit dengan perhatian terus-menerus. Tabel 5.8. Defenisi Faktor Usaha Phisik Derajat Defenisi 1 1 Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit tanpa beban. 2 Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang dengan beban. 2 3 Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang cukup banyak dengan beban ringan dibawah 25 kg. 4 Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedang dengan beban agak berat antara 25-50 kg beberapa kali. 3 5 Kebutuhan akan pengeluaran energi untuk pergerakan yang sedikit dengan beban berat diatas 50 kg. Universitas Sumatera Utara 6. Tanggung Jawab Atas Mesin Defenisi dari faktor tanggung jawab atas mesinperalatan merupakan faktor untuk mengukur tingkat tanggung jawab yang diperlukan untuk mencegah kerugian akibat kerusakankehilangan dari mesin dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ataupun termasuk dalam pengawasan, dilihat seperti pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Defenisi Faktor Tanggung Jawab Atas MesinPeralatan Derajat Defenisi 1 1 Tanggung jawab yang minimum atas adanya pemakaian dari peralatan sederhana seperti meja, kursi, dan alat tulis. 2 Tanggung jawab yang minimum atas adanya pemakaian panel pengukuran alat pengaduk, kereta sorong. 2 3 Tanggung jawab yang besar atas adanya pemakaian peralatan yang termasuk kelas menengah. 4 Tanggung jawab yang sederhana atas adanya pemakaian peralatan yang termasuk kelas berat. 3 5 Tanggung jawab yang cukup besar atas adanya pengawasan jumlah dan kondisi dari mesin-mesin peralatan yang digunakan pada proses pengolahan. 7. Tanggung Jawab Atas Operasi Defenisi dari faktor ini merupakan faktor untuk menilai tanggung jawab atas pekerjaanpemenuhan tugas-tugas seorang pekerja yang di ukur dari segi pengaruhnya terhadap kelancaran operasi pengolahan.Defenisi faktornya dapat dilihat pada Tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara 8. Tanggung Jawab Atas BahanProduksi Defenisi dari faktor tanggung jawab atas bahanproduksi merupakan faktor yang menilai tanggung jawab atas mutu bahan yang akan diolah. Defenisi faktornya dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.10. Defenisi Faktor Tanggung Jawab Atas Operasi Derajat Defenisi 1 1 Pelaksanaan pekerjaan tidak mempunyai pengaruh terhadap kelancaran operasi 2 Pelaksanaan pekerjaan sedikit berpengaruh terhadap kelancaran operasi. 2 3 Pelaksanaan pekerjaan cukup berpengaruh terhadap kelancaran operasi. 4 Pelaksanaan pekerjaan lebih berpengaruh yang besar terhadap kelancaran operasi. 3 5 Pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi Tabel 5.11. Defenisi Faktor Tanggung Jawab Atas BahanProduksi Derajat Defenisi 1 1 Tidak ada bahan yang diolah 2 Hasil pekerjaan tidak berpengaruh terhadap mutu bahan produksi 2 3 Hasil pekerjaan sedikit berpengaruh terhadap mutu bahan produksi 4 Hasil pekerjaan sangat tergantung kepada mutu bahan produksi 3 5 Membutuhkan tanggung jawab terhadap mutu dan jumlah produksi Universitas Sumatera Utara 9. Kondisi Kerja Defenisi dari faktor kondisi kerja merupakan faktor untuk mengukur tingkat kenyamanan tempat kerja dari karyawan dalam melakukan tugasnya, dilihat seperti pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Defenisi Faktor Kondisi Kerja Derajat Defenisi 1 1 Daerah kerja yang agak luas dan terasa nyaman, tidak ada suara bising dimana ventilasi udara cukup 2 Daerah kerja yang agak luas dan terasa longgar dimana ada ventilasi dan udara tidak terlalu panas, tidak ada percikan air namun suara bising tetap ada 2 3 Daerah kerja yang agak luas dan terasa longgar dimana ada ventilasi dan udara tidak terlalu panas, banyak kena percikan air dan ada suara bising 4 Daerah kerja yang pengap,kurang ventilasi dan udara panas 3 5 Kondisi kerja yang buruk, temperatur ruang yang panas dan berdebu. 10. Resiko Kerja Defenisi dari faktor resiko kerja merupakan faktor yang menilai resiko yang dapat ditimbulkan oleh pekerjaan terhadap karyawan akibat kelalaian kesalahan pada mesinperalatan. Defenisi dari faktor resiko kerjanya dapat dilihat pada Tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara

E. Uraian Jabatan dengan Persyaratan Jabatan

Uraian jabatan dengan persyaratan jabatan dapat disusun dengan cara mengolah data dari hasil analisa jabatan. Penyusunan jabatan yang dilakukan dengan cara mengusahakan agar dapat berhubungan dengan isi pedoman penilaian jabatan. Uraian jabatan dengan persyaratan jabatan yang dinilai dapat dilihat pada lampiran. Tabel 5.13. Tabel Faktor Resiko Kerja Derajat Defenisi 1 1 Tidak ada resiko yang dapat di timbulkan oleh pekerjaan. 2 Kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat kelalaian berupa luka kecil, tergores, terpotong. 2 3 Kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat pekerjaan berupa luka bakar dan tertimpa beban. 4 Kecelakaan yang bisa mengakibatkan cacat, luka bakar. 3 5 Kecelakaan yang dapat ditimbulkan pekerjaan yang dapat mengakibatkan cacat karena luka terbakar, tertimpa serta terjepit bahan berat. 5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Pembobotan Faktor