3. Untuk mengetahui pengaruh
komunikasi antar pribadi terhadap
kepemimpinan.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun yang manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah seperti berikut: 1.
Secara akademik, tujuan penelitian ini dimaksudkan sebagai sumbangsih penulis terhadap pengembangan Ilmu Komunikasi di FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian dimaksudkan untuk menguji pengalaman akademik
penulis khususnya bagi pendalaman dan pengembangan teori – teori komunikasi antar pribadi.
3. Secara praktis, sebagai sumbangan penelitian kepada Hotel Emeral Garden
Medan dalam menciptakan keberhasilan kepemimpinan melalui penggunaan komunikasi antar pribadi.
1.6. Kerangka Teori
Kerangka teori dimaksudkan sebagai rangkaian teori yang akan peneliti gunakan dalam membahas masalah penelitian yang telah dikemukakan di depan.
Melalui kerangka teori ini akan memudahkan peneliti untuk mencapai hasil penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Adapun teori – teori yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah seperti di bawah ini:
a. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi komunikasi interpersonal merupakan komunikasi tatap muka Hardjana, 2006:84. Komunikasi antar pribadi adalah
interaksi tatap muka antar dua orang atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat
menerima dan menanggapi secara langsung pula. Menurut sifatnya komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas dua
macam, yakni komunikasi diadik diadic communication dan komunikasi kelompok kecil small group communication Cangara, 2006:32. Dalam
komunikasi diadik menurut Peace dalam Cangara 2006:32 dapat dibedakan menjadi: percakapan, dialog dan wawancara.
Salah satu tujuan bagi komunikasi antar pribadi yakni membentuk sebuah identitas, peranan yang dimainkan dalam relasi dengan orang lain
menolong kita membangun idenititas. Para peneliti komunikasi antar pribadi telah melakukan studi tentang relasi antarsesama untuk memahami bagaimana
sebuah relasi itu dikembangkan. Dalam penelitian ini untuk melihat hal tersebut akan digunakan model eskalasi relasi dari Knaap Relationship
Escalation, yang menunjukkan tahapan pembangunan relasi dalam konteks
komunikasi, meliputi Alo Liliweri, 2007:112:
1. Tahap perkenalan intiation, tahap ini terjadi sangat singkat, dengan
standar umum, seperti, salam, sapaan, atau mengamati setiap tampilan orang lain, atau sekedar melihat keramah tamahannya.
2. Tahap mengalami relasi experimenting, pada tahap ini individu akan
mengajukan pertanyaan terhadap orang lain. Tujuannya, memberikan atau mencari informasi tentang mereka, kemudian individu akan menetapkan
apakah mereka ingin melanjutkan relasi atau berhenti. 3.
Tahap membuat relasi menjadi lebih intensif intensifying, pada tahap ini ada self – disclosure atau individu akan membuka diri sehingga dia
menjadi bagian dari atau sama dengan para interaktor. 4.
Tahap mengintegrasikan integrating, pada tahap ini setiap individu berusaha menjadi pasangan yang baik, dia berusaha mengitegrasikan
kesamaan – kesamaan. 5.
Tahap relasi yang mengikat bonding, pada tahap ini relasi menjadi lebih formal, kadang – kadang bersifat legal atau mengikuti aturan, komunitas
lain umumnya sudah tahu bahwa ada relasi yang mereka bentuk. Komunikasi antar pribadi mencakup perilaku verbal dan nonverbal.
Ada tiga perilaku dalam komunikasi antar pribadi Hardjana, 2006:86:
1. Perilaku spontan spontaneus behaviour, adalah perilaku yang dilakukan
karena desakan emosi dan tanpa sensor serta revisi secara kognitif. Artinya, perilaku itu terjadi bergitu saja. Jika verbal, perilaku spontan
bernada asal bunyi, misalnya “hai”, “aduh” atau “hore”. Perilaku spontan nonverbal, misalnya meletakkan telapak tangan pada dahi waktu kita
sadar telah berbuat keliru atau lupa. 2.
Perilaku menurut kebiasaan script behaviour, adalah perilaku yang kita pelajari dari kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada situasi
tertentu dan dimengerti orang. Misalnya ucapan “selamat datang” kepada teman yang datang, “apa kabar” waktu berjumpa dengan teman dan
sebagainya. 3.
Perilaku sadar contrived behaviour, adalah perilaku yang dipilih karena dianggap sesuai dengan situasi yang ada. Perilaku ini dipikirkan dan
dirancang sebelumnya dan disesuaikan dengan orang yang akan dihadapi,urusan yang harus diselesaikan dan situasi serta kondisi yang
ada. Dalam konteks penggunaan komunikasi antar pribadi oleh pimpinan
dalam organisasi, menurut Stoner 2006:217, adalah sebagai berikut: 1
Dalam peran antar pribadi mereka, manajer pimpinan bertindak sebagai tokoh dan pemimpin dari unit organisasinya, berinteraksi dengan
karyawan, pelanggan, pemasok dan rekan sejawat dalam organisasi. Mitzberg merujuk penelitian yang menunjukkan bahwa karyawan
menghabiskan kira – kira 45 persen dari waktu kontak mereka dengan rekan sejawat, kira – kira 45 persen dengan orang – orang di luar unit
mereka dan hanya 10 persen dengan atasannya. 2
Dalam peran informal mereka, manajer pimpinan mencari informasi dari rekan sejawat, karyawan dan kontak pribadi yang mengenai segala sesuatu
yang mungkin mempengaruhi pekerjaan dan tanggung jawab mereka. Pada waktunya mereka juga menyebarkan informasi menarik dan penting,
disamping itun mereka juga memberikan informasi mengenai unit secara keseluruhan kepada orang – orang yang membutuhkan informasi tersebut.
3 Dalam peran mengambil keputusan, manajer membuat keputusan
berdasarkan informasi yang dikomunikasikan kepadanya. Dengan demikian, dalam kaitannya dengan peran pimpinan sebagai
seorang manajerial dalam organisasi, mereka bertindak sebagai tokoh dan pemimpin dari unit organisasinya. Bagaimana seharusnya mereka bertindak
untuk mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya dalam rangka menganalisa capai tujuan yang ada. Peranan komunikasi antar pribadi dalam
upaya membangun kebersamaan dan kesamaan pandangan tentang tujuan secara khusus dalam organisasi hanya bisa terlaksana jika pimpinan mampu
berinteraksi menggunakan pilihan saluran komunikasi yang tersedia. Bagaimana pesan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh orang – orang
dalam organisasi mampu dipahami dan sampai kepada mereka secara utuh.
b. Kepemimpinan Leadership