atau kelompok lain. Individu atau kelompok tertentu disebut pimpinan dan individu atau kelompok lain disebut bawahan.
6 Pimpinan tidak memisahkan diri dari kelompoknya. Pimpinan bekerja
dengan orang lain, bekerja melalui orang lain atau keduanya. Hingga terbangun relasi yang harmonis, yang saling membutuhkan antara
mereka dalam proses pencapaian rencana perusahaan secara menyeluruh.
7 Pimpinan adalah mereka yang memiliki kepercayaan diri dan mampu
menggunakan kelebihan para bawahannya dalam mencapai tujuan, tidak menjadikan mereka sebagai kekuatan yang membahayakan
dalam tugas tersebut.
a. Gaya Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan tugas dan pemeliharaan kelompok cenderung diekspresikan dalam dua gaya
kepemimpinan yang berbeda. Menurut Stoner, gaya pimpinan ini dapat dilihat sebagai berikut 2003: 165:
1 Manajer yang memiliki gaya berorientasi pada tugas mengawasi
karyawan untuk secara ketat memastikan tugas dilaksanakan dengan
memuaskan.
2 Manajer yang memiliki gaya berorientasi pada karyawan lebih
menekankan pada motivasi ketimbang mengendalikan bawahan. Mereka mencari hubunga bersahabat, saling percaya dan saling
menghargai dengan karyawan, yang sering kali diizinkan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi mereka.
Hampir sama dengan itu, gaya kepemimpinan sebagai ciri tertentu atau ciri khas seseorang menurut Danim 2004: 75 dapat dibedakan
menjadi: 1
Pemimpin otokratik dapat diartikan sebagai pimpinan yang bertindak sesuai dengan kemuan sendiri otoriter. Sikapnya senantiasa mau
menang sendiri, tertutup terhadap ide dari luar dan hanya idenya dianggap akurat. Pemimpin otokratik memiliki ciri – ciri antara lain:
a. Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pimpinan.
b. Bawahan, oleh pimpinan hanya dianggap sebagai pelaksana dan
mereka tidak boleh memberikan ide – ide baru. c.
Bekerja dengan sangat disiplin tinggi, bekerja keras dan tidak kenal lelah.
d. Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah
sifatnya hanya penawaran saja.
e. Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan dan kalaupun ada,
di dalam dirinya penuh dengan ketidakpercayaan. f.
Komunikasi dilakukan secara tertutup satu arah. g.
Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang. 2
Pimpinan demokratis, mengutamakan keterbukaan dan keinginan untuk memposisikan pekerjaan dari, oleh dan untuk bersama. Melaksanakan
interaksi dinamis, pemimpin dengan gaya seperti ini percaya bahwa dinamisasi dalam perusahaan akan mampu mencapai hasil yang
maksimal Danim, 2004: 75. 3
Kepemimpinan permisif, merupakan tipe atau gaya seorang pimpinan yang meng – ya – kan, tidak mau ambil pusing, tidak bersikap dalam
makna sikap sesungguhnya. Ciri – ciri pimpinan seperti ini adalah: a.
Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.
b. Mengyakan semua saran.
c. Lambat dalam membuat keputusan.
d. Banyak mengambil muka kepada bawahan.
e. Ramah dan tidak menyakiti bawahan.
b. Perilaku Kepemimpinan