BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Komunikasi dan Proses Komunikasi a. Komunikasi
Mengusahakan suatu komunikasi yang baik dalam suatu organisasi merupakan hal penting. Ada berbagai defenisi yang dibuat untuk
merumuskan makna komunikasi yang pada dasarnya menyatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses saat orang berusaha untuk
menyampaikan informasi dan mendapatkan hal – hal yang menjadi sasarannya. Proses itu melibatkan pengirim, pesan, saluran, penerima, dan
akibat komunikasi Tondowijodjo, 2002: 14. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah: “Proses di mana
seseorang komunikator menyampaikan perangsang – perangsang biasanya lambang – lambang dalam bentuk kata – kata untuk merubah tingkah laku
orang lain komunikan Effendy, 2003:2”. Defenisi komunikasi yang sejalan dengan pendapat Hovland yaitu batasan pengertian yang
dikemukakan oleh Harold D. Lasswell, mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan – pertanyaan
berikut ini: “ Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect.
Pertanyaan tersebut dapat kita jawab, dan jawaban ini merupakan
23
unsur-unsur komunikasi yang dalam bahasa komunikasi disebut: Komunikator, pesan, media, komunikan, efek.
Bahwa komunikasi merupakan proses menyampaikan informasi dari satu orang ke orang lain atau dari satu perusahaan kepada orang – orang yang
membutuhkan informasi tersebut, baik karyawan dan lain sebagainya, yang melibatkan pengirim atau disebut komunikator, pesan, saluran, penerima
komunikan, dan akibat komunikasi efek. Tujuannya mencapai kesamaan dalam upaya merubah tingkah laku orang – orang yang terlibat dalam proses
tersebut. Berbicara tentang komunikasi yang efektif, menurut Stewart L. Tubbs
dan Sylvia Moss, seperti yang dukutip dalam Rakhmat 2007: 13, paling tidak menimbulkan lima hal: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap,
hubungan yang makin baik, dan tindakan. Artinya dasar pengertian yang terbangun dalam proses komunikasi selanjutnya akan menimbulkan
kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan akhirnya pada tahap saling mengerti atas tindakan yang menunjukkan sikap
mau dan mampu menerima masing – masing pada keadaan ketika komunikasi tersebut berlangsung atau pada tahap berkelanjutan melalui pelbagai tindakan
dan keadaan yang memungkinkan untuk hal tersebut. Tindakan saling mengerti akan mudah mengubah sikap dan menumbuhkan hubungan baik.
b. Proses Komunikasi