Masalah
- Belum adanya pemerataan perkembangan antar kawasan
utara dan kawasan selatan, antar perkotaan serta antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.
- Pertumbuhan pembangunan yang masih relatif kecil karena
adanya katerbatasan permodalan, pendidikan, ketrampilan sumberdaya manusia, manajemen, serta pemasaran:
- Terbatasnya infrastruktur wilayah yang dapat
mempermudah dan mendukung kegiatan sosial-ekonomi.
Prospek Pengembangan
- pengembangan infrastruktur dan pembangunan tata ruang
kawasan pedesaan untuk mempercepat perkembangan Kawasan agropolitan Rupanandur.
- Pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh, yang
didukung peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur wilayah
- Peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui
pendidikan formal dan informal, dengan peningkatan pembangunan sarana dan prasarananya.
- Peningkatan kerja sama, keterlibatan dari pihak swasta
dalam pembangunan seperti dalam pengembangan sektor wisata, pengembangan infrastruktur, pengembangan
kawasan industri, pengembangan sumber energi dan lain- lain.
d. KB dan Keluarga Sejahtera
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah dengan membatasi kelahiran yang dilakukan
melalui program KB. Program KB merupakan perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Adapun tujuan umum dari program KB itu sendiri adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Sedangkan tujuan khususna adalah meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi, menurunnya jumlah angka kelahiran bayi dan meningkatnya kesehatan keluarga berencana
dengan cara penjarangan kelahiran.
Sumber: Data Base Kinerja Tahun 2008-2012 Kabupaten Pamekasan
Jika dilihat dari grafik II.8, maka jumlah akseptor KB di Kabupaten Pamekasan selama lima tahun terakhir sangat fluktuatif. Pada
tahun 2008 jumlah akseptor KB sebanyak 101.787 dan mengalami penurunan hingga tahun 2010 menjadi 90.904. pada
tahun 2011 jumlah akseptor KB naik menjadi 99.039 namun pada tahun berikutnya kembali turun menjadi 89.945. Kondisi yang
demikian ini dikarena memang akhir-akhir ini popularitas KB semakin menurun karena komitmen politis dan operasional
berbagai pihak mulai menurun dan memudar. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Pamekasan harus mulai
menggalakkan kembali program ini melalui berbagai pihak yang terkait. Sebab jika tidak, bukanlah hal yang mustahil akan terjadi
ledakan penduduk yang nantinya akan berdampak pada
pembangunan yang kini tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan terutama dalam hal meningkatkan
kesejahteraan penduduk. Karena jika dilihat dari data yang ada, keluarga di Kabupaten Pamekasan sebagian besar masih
tergolong dalam keluarga pra sejahtera. Di Kabupaten Pamekasan jumlah keluarga pra sejahtera lebih
banyak jika dibanding jumlah keluarga pada tahapan diatasnya. Pada tahun 2011 terdapat sebanyak 91.448 keluarga pra
sejahtera. Jumlah ini terbanyak berada di Kecamatan Proppo yaitu sebesar 13.956 keluarga pra sejahtera. Sedangkan jumlah
keluarga sejahtera III+ terbanyak tentu saja terdapat di Kecamatan Pamekasan yaitu sebanyak 1.717 keluarga karena
memang wilayah yang dekat dengan pemerintahan akan lebih jauh berkembang dan sejahtera dibanding dengan yang jauh dari
pusat pemerintahan. Hal ini dikarenakan sejak awal sistem pembangunan ekonomi
dilakukan dengan pendekatan trickle down effect dimana pembangunan hanya dilakukan di pusat atau titik-titik tertentu
dalam hal ini yang dekat dengan pusat pemerintahan dan diharapkan hasil dari pembangunan di titik-titik ini bisa merembes
ke bawah yaitu di daerah-daerah hinterlandnya. Namun pendekatan ini justru menimbulkan kesenjangan antara daerah
pusat dengan daerah pinggiran. Maka tidak heran jika jumlah keluarga sejahtera III+ di Kecamatan Pamekasan lebih banyak
dan sebaliknya jumlah keluarga pra sejahtera lebih banyak terkonsentrasi di Kecamatan Proppo dan kecamatan lainnya yang
jauh dari pusat pemerintahan.
Tabel II.34
Data Jumlah Kepala Keluarga per Tahapan KS Hasil Pendataan Keluarga
Kecamatan Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III+
Jumlah Keluarga
Keluarga Keluarga
Keluarga Keluarga
1. Tlanakan
2. Pademawu
3. Galis
4. Larangan
5. Pamekasan
6. Proppo
7. Palengaan
8. Pegantenan
9. Kadur
10. Pakong
11. Waru
12. Batumarmar
13. Pasean
9.220 5.290
2.918 5.078
7.493
13.956 10.243
7.065 3.081
2.998 10.462
5.693 7.951
56,13 23,07
31,72 29,35
30,97 66,77
51,19 39,48
21,63 26,82
60,71 26,80
44,03 3.582
5.935 1.619
4.518 4.410
4.142 5.968
4.861 4.896
2.384 3.525
7.479 4.880
21,81 25,88
17,60 26,12
18,23 19,82
29,82 27,17
34,37 21,33
20,46 35,20
27,03 1.967
6.166 1.227
3.481 5.010
1.790 2.390
3.184 4.877
2.443 2.182
6.673 3.843
11,97 26,89
13,34 20,12
20,71
8,56 11,94
17,79 34,24
21,85 12,66
31,41 21,28
1.456 4.267
2.691 3.623
5.564
876 1.090
2.582 1.147
3.052
958 1.049
1.109 8,86
18,61 29,26
20,94 23
4,19 5,45
14,43 8,05
27,30 5,56
4,94 6,14
201 1.273
743 599
1.717 137
320 201
244 302
105 352
274 1,2
5,6 8,1
3,5 7,1
0,7 1,6
1,1 1,7
2,7 0,6
1,7 1,5
16.426 22.931
9.198 17.299
24.194 20.901
20.011 17.893
14.245 11.179
17.232 21.246
18.057
Jumlah 91.448
- 58.199
- 45.233
- 29.464
- 6.468
- 230.81
2
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2012
e. Otoda