Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten sebagai salah satu wujud penataan ruang berdasarkan wilayah administratif.
Dan sebagai upaya mendukung terhadap ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan
berciri Nusantara, baik sebagai kesatuan wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi, maupun penataan sumberdaya, melalui peningkatan upaya pengelolaannya secara bijaksana, berdaya guna, dan
berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah nasional dapat terjaga
keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum dan keadilan sosial sesuai dengan landasan konstitusional Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu hal yang melatarbelakangi penyusunan Revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pamekasan adalah perubahan-perubahan yang terjadi di wilayah Kabupaten
Pamekasan. Perubahan-perubahan tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal seperti perubahan penggunaan lahan,
pergeseran kondisi sosial ekonomi penduduk maupun faktor eksternal seperti kebijakan nasional dan kebijakan provinsi serta
perkembangan Kabupaten-Kabupaten lain di sekitar Kabupaten Pamekasan yang secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan Kabupaten Pamekasan pada umumnya.
1. Potensi, Masalah Dan Prospek Struktur Ruang Wilayah
Struktur tata ruang wilayah terdiri atas sistem pusat pelayanan dan hirarki kota, sistem perwilayahan pembangunan, sistem pusat
permukiman perdesaan dan perkotaan, dan pengembangan prasarana wilayah.
a. Sistem Pusat Pelayanan dan Hirarki Kota
Potensi
1 Sistem perkotaan Pamekasan merupakan Pusat Kegiatan Wilayah PKW, PKLp Kabupaten Pamekasan berada di
Perkotaan Pakong dan Perkotaan Waru, sedangkan PPK berada
di Perkotaan Tlanakan, Perkotaan Larangan, Perkotaan Batumarmar, Perkotaan Pasean, Perkotaan Pademawu,
Perkotaan Galis, Perkotaan Proppo, Perkotaan Pegantenan, Perkotaan Palengaan dan Perkotaan Kadur.
2 Kawasan perdesaan umumnya memiliki pusat pelayanan sendiri-sendiri dan memiliki hubungan yang kuat dengan
kawasan perkotaan;
3 Kawasan perdesaan umumnya memiliki aksesibilitas dengan kawasan perkotaan;
4 Perkotaan Pamekasan dan sekitarnya mempunyai
perkembangan wilayah yang cukup pesat bahkan menunjukkan adanya interaksi dengan sekitarnya; serta
5 Beberapa kawasan perkotaan akan mengalami perkembangan pesat, yaitu : Perkotaan Waru dan Perkotaan Pakong,
Masalah 1 Beberapa kawasan perdesaan memiliki perkembangan yang
lambat sehingga sukar mengejar ketertinggalan dengan perdesaan dan perkotaan lain;
2 Konsentrasi kegiatan akan lebih terfokus pada beberapa perkotaan yang dominan, dan pelayanan perkotaan ke seluruh
wilayah berjalan kurang optimum; 3 Infrastruktur permukiman belum sepenuhnya menjangkau
kawasan permukiman; serta 4 Terjadinya pengelompokan atau pemusatan fasilitas pada
kawasan perkotaan, sehingga timbul daerah-daerah rawan kemacetan.
Prospek Pengembangan 1 Kawasan perdesaan memiliki banyak potensi yang dapat
dikembangkan untuk mengejar ketertinggalan dengan perkotaan;
2 Pengembangan secara berhirarkis antara perdesaan dan perkotaan akan mendorong keseimbangan pengembangan
wilayah dalam skala kabupaten; 3 Jaringan jalan yang ada di perdesaan maupun perkotaan
dapat dikembangkan untuk meningkatkan aksesibilitas antar kawasan permukiman dan pusat produksi maupun pusat
kegiatan lain seperti pariwisata; serta
4 Berbagai infrastruktur wilayah akan mendorong kawasan potensial.
b. Sistem Perwilayahan Pembangunan