Kekeringan
Desa Terrak, Ambat, Kramat
Abrasi Desa Terrak, Ambat, Kramat
Kecamatan Larangan
Rawan terjadi longsor
Desa Blumbungan, Larangan Luar, Duko Timur, Kaduara Barat
Abrasi Desa Montok
Kecamatan Batumarmar
Abrasi
Wilayah Pesisir Kecamatan Batumarmar
Sumber : Isian Potensi Kecamatan Tahun 2010
Penanganan bencana secara teknis tersebut tentu saja sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan, namun penanganan
secara non teknis ini justru yang lebih penting yaitu menyangkut perilaku masyarakat di daerah-daerah rawan bencana. Kerap kali
bencana diterima sebagai suatu yang given sehingga dimaknai sebagai ujian atau cobaan. Pemaknaan bencana yang demikian ini
harus dirubah sehingga bisa merubah perilaku masyarakat di daerah rawan bencana untuk juga ikut melakukan pencegahan seperti ikut
menjaga hutan, menjaga kebersihan lingkungan terutama sungai dan tindakan-tindakan positif lain yang berdampak pada faktor-faktor
timbulnya bencana. Merubah perilaku ini memang sulit namun bukan suatu keniscayaan jika ini berhasil maka kejadian bencana bisa
diminimalisir.
d. Demografi
Di berbagai wilayah masalah kependudukan merupakan aspek penting dalam berjalannya pemerintahan. Penting dalam pengertian bahwa
aspek kependudukan merupakan unsur dalam pembangunan baik sebagai obyek maupun subyek. Karena itu pengetahuan tentang
aspek-aspek kependudukan akan memberi manfaat yang cukup besar. Data kependudukan merupakan informasi penting yang sangat
dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan.
Perkembangan kependudukan akan mempunyai dampak yang luas di berbagai bidang seperti pangan, kesehatan, pendidikan, keamanan
dan sebagainya. Berbagai aspek yang perlu mendapat perhatian misalnya menyangkut jumlah, komposisi baik menurut umur atau jenis
kelamin.
Tabel II.20 Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk, Rasio Jenis Kelamin
dan Rata-Rata Anggota Rumah T
angga Hasil Sensus Penduduk 2010
Kecamatan Rumah
Tangga Penduduk
Sex ratio
Rata- rata
Anggota Rumah
tangga
Laki-laki Perempua
n Jumlah
1. Tlanakan 2. Pademawu
3. Galis 4. Larangan
5. Pamekasa
n 6. Proppo
7. Palengaan 8. Pegantena
n 9. Kadur
10. Pakong 11. Waru
12. Batumarm
ar 13. Pasean
16.495 21.549
8.537 16.290
23.299 18.187
18.806 15.696
12.527
9.134 15.704
23.105 14.256
29.602 38.340
14.099 26.129
44.878 37.351
44.537 30.561
21.887 16.558
29.361 39.201
24.500 31.204
40.789 15.051
28.758 46.874
39.668 42.650
34.184 24.141
18.929 31.524
40.620 27.266
60.806 79.129
29.150 54.887
91.752 77.019
87.187 64.745
46.028 35.487
60.885 79.821
51.766 94,87
94,00 93,67
90,86 95,74
94,16
104,42 89,40
90,66 87,47
93,14 96,51
89,86 3,7
3,7 3,4
3,4 3,9
4,2 4,6
4,1 3,7
3,9 3,9
3,5 3,6
Jumlah 213.585
397.004 421.658
818.662 94,15
3,80
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2013
Pada tahun 2012 jumlah penduduk di Kabupaten Pamekasan menunjukkan angka sebanyak 818.662 jiwa dengan komposisi 397.004
jiwa penduduk laki-laki dan 421.658 jiwa penduduk perempuan dan sex ratio menunjukkan 94,15. Dari total jumlah ini, jika dilihat dari segi
jumlah rumah tangga maka di Kabupaten Pamekasan ada sebanyak 213.585 rumah tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga 3,80.
Laju pertumbuhan pendududuk Kabupaten Pamekasan selama satu dekade menunjukkan adanya peningkatan. Pada hasil sensus
penduduk tahun 2000. Jumlah penduduk Kabupaten Pamekasan
sebanyak 689.225 jiwa, pada sensus 2012 jumlah penduduk Kabupaten Pamekasan mengalami kenaikan menjadi 818.662 jiwa.
Adapun kecepatan laju pertumbuhan penduduk adalah 1,45 penduduk per tahun, laju pertumbuhan penduduk ini dipengaruhi oleh faktor
kelahiran, kematian dan migrasi.
Tabel II.21 Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Hasil Sensus Penduduk 2010
Kacamatan Luas
wilayah Penduduk
Laju pertumbuhan
penduduk Th
Kepadatan penduduk
Km
2
2000 Sensus
penduduk 2000
Sensus penduduk
2010
1. Tlanakan 2. Pademawu
3. Galis 4. Larangan
5. Pamekasan 6. Proppo
7. Palengaan 8. Pegantenan
9. Kadur 10. Pakong
11. Waru 12. Batumarmar
13. Pasean 48,10
71,90 31,86
40,86 26,47
71,49 88,48
86,04 52,43
30,71 70,03
97,05 76,88
51.483 66.569
26.439 48.292
78.204 67.388
61.701 56.768
42.488 31.366
50.724 59.038
48.765 59.156
76.713 28.235
53.174 89.103
75.079 85.246
63.014 44.622
34.429 59.346
77.653 50.148
1,40 1,43
0,66 0,97
1,31 1,09
3,29 1,05
0,49 0,94
1,58 2,78
0,28 1.230
1.067 886
1.301 3.366
1.050
963 732
851 1.121
847 800
652
Jumlah 792,30
689.225 795.918
1,45 1.005
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka 2013
Laju pertumbuhan penduduk yang bertambah selama satu dekade terakhir memiliki implikasi terhadap jumlah kepadatan. Penduduk yang
terus bertambah sementara luas wilayah yang tetap dari tahun ke tahun akan menyebabkan kepadatan di suatu wiayah tersebut beserta
beberapa persoalan. Kepadatan di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2010 adalah 1.005 pendudukkm
2
. Selain komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur,
Kabupaten Pamekasan juga terdiri dari penduduk yang berbeda agama. Hampir sama dengan komposisi penduduk daerah yang lain di
Pulau Madura, penduduk di Kabupaten Pamekasan juga mayoritas memeluk agama Islam yaitu sebanyak 725.621 jiwa. Agama lain yang
dipeluk oleh penduduk Kabupaten Pamekasan yaitu Katolik sebanyak
650 jiwa, Kristen Protestan 487 jiwa serta Budha sebanyak 142 jiwa. Sedangkan yang memeluk agama Hindu hanya 18 jiwa dan lainnya
hanya 8 jiwa.
Tabel II.22 Banyaknya Penduduk menurut Agama per Kecamatan, 2011
Kecamatan Islam
Kristen Katolik
Hindu Budha
Lain- lain
Jumlah
1. Tlanakan 2. Pademawu
3. Galis 4. Larangan
5. Pamekasan 6. Proppo
7. Palengaan 8. Pegantenan
9. Kadur 10. Pakong
11. Waru 12. Batumarmar
13. Pasean 56.216
70.580 27.410
48.472 76.231
71.896 72.558
59.828 43.028
31.140 56.176
62.031 50.055
10 32
- -
445 -
- -
- -
- -
- 18
28 -
- 598
- -
- -
6 -
- -
- -
- -
18 -
- -
- -
- -
- 10
14 -
10 90
- -
- -
- -
- -
- -
- -
8 -
- -
- -
- -
- 56.254
70.654 27.410
48.482 77.390
71.896 72.558
59.828 43.028
31.146 56.176
62.031 50.055
Jumlah 725.62
1 487
650 18
124 8
726.90 8
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2013
Kendati perbedaan agama ini kerap kali menjadi pemicu terjadinya konflik, namun di Kabupaten Pamekasan hingga saat ini perbedaan
yang ada tidak menjadi kendala bagi penduduk untuk hidup damai dan rukun. Ini semua tentunya tidak lepas dari adanya rasa toleransi umat
beragama yang telah berkembang di tengah-tengah masyarakat. Hal ini perlu terus dijaga agar kehidupan antar umat beragama menjadi
harmonis.
2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT