bawahan, dan komunikasi yang efektif sangatlah penting untuk menciptakan kerja sama yang baik dalam memperluas tujuan organisasi tersebut.
2.1.3 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dilakukan karena setiap orang membutuhkan komunikasi dalam kehidupannya. Tanpa berkomunikasi seseorang tidak dapat menjalani
kehidupannya sebagaimana mestinya. Dapat dibayangkan jikaseseorang harus membeli kebutuhan pokok sehari-hari namun tidak dapat berkomunikasi dengan
penjualnya. Manusia tidak dapat hanya diam dan berharap segala kebutuhannya datang dengan sendirinya. Maka tidak salah apabila para ahli komunikasi seperti
Waltzlawick, Beavin, dan Jackson mengatakan “we cannot not communicate”
kita tidak dapat tidak berkomunikasi Mulyana: 2007.
Saat kita tidak berkomunikasi maka kita tidak bisa melakukan apa-apa. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi memiliki fungsi yang sangat penting
diantaranya fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial adalah untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Fungsi pengambilan keputusan adalah untuk memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu, contohnya apakah kita akan memutuskan untuk pergi bekerja atau tidak. Komunikasi penting dalam setiap hal, begitu pula dalam sebuah organisasi.
Komunikasi dibutuhkan setiap anggota organisasi untukmenjalankan dan menyelesaikan pekerjaan, tugas dan tanggung jawabnya. Para anggota organisasi
juga yang meneguhkan pentingnya fungsi komunikasi dalam organisasi. Melalui proses interaksi para anggotaorganisasi memeriksa eksistensi kepercayaan,
dukungan, keterbukaan, penyuluhan, perhatian dan keterusterangan.
Universitas Sumatera Utara
Pace dan Faules 2005:154. Dengan demikian, maka pengaruh komunikasi dapat bermacam-macam juga berubah-ubah menurut cara pengaruh
komunikasi ini ditentutukan dan diteguhkan melalui interaksi di antara angggota organisasi. Dalam kehidupan organisasional terdapat empat jenis fungsi
komunikasi yaitu : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan
dalam Siagian 2003:91. Bagi suatu organisasi komunikasi juga dapat berfungsi:
a Menghubungkan semua unsur yang melakukan relasi pada semua lapisan,
sehingga menimbulkan rasa kesetiakawanan, dan loyalitas antarsesama. b
Semua jajaran pimpinan dapat langsung mengetahui keadaan bidang- bidang yang dibawahi, sehingga berlangsung pengendalian operasional
yang efisien. c
Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi. Muncullah kemudian rasa
keterlibatan atau sense of envolvement dan rasa ikut memiliki melu handarbeni, serta sense of belonging atau rasa “menjadi bagian” dari
suatu kelompok. d
Memunculkan saling pengertian dan saling menghargai tugas masing- masing, sehingga meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan esprit de
corps semangat korps dalam Kartono2010:135. Sedangkan menurut Sendjaja 1994 dalam suatu organisasi yang
beroreantasi komersial mauun sosial terdapat beberpa fungsi komunikasi dalam organisasi diantaranya adalah fungsi infornatif, fungsi regulatif,
Universitas Sumatera Utara
fungsi persuasif dan fungsi integratif. Berikut akan dipaparkan masing- masing fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Informatif Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi, maksudnya
setiap individu yang berada didalam suatu organisasi membutuhkan informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Setiap individu memebutuhkan
informasi yang banyak yang jelas dalam proses menyelasaikan tugas pekerjaan mereka. Pimpinan membutuhkan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan
dalam mengatasi konflik dalam suatu organisasi sedangkan karyawan membutuhkan dan mengaharapkan informasi dalam proses menyelasaikan tugas-
tugas mereka. 2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif berkaitan kebijakan atau prosen tersedur yang berlaku dalam suatu organisasi. Komunikasi berguna dalam penyampaian informasi-
informasi yang berkaitan dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Diperlukan tindakan komunikasi baik secara verbal maupun no verbal dalam
proses pembentukan hingga berjalanya peraturan tersebut. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama,
atasan atau orang-orang yang berada pada tataran manajemen, mereka yang memiliki kewenangan dalam mengendalaikan arus informasi yang akan
disampaikan. Di samping itu mereka juga mempunai wewenang untuk memberikan intruksi, perintah dan peraturan itu sendiri. Sehingga dalam struktur
organisasi mereka ditempatkan pada lapisan atas agar perintah-perintahnya
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan oleh bawahanya. Namun, sikap bawahan dalam menjalankan perintah banyak tergantung kepada:
a. Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah
b. Kekuatan pemimpin daalm memberi sanksi
c. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpi
sekaligus pribadi dan d.
Tingkat krebilitas pesan yang diterima bawaha Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja, maksudnya bawahan membutuhkan kepastian mengenai peraturan pekerjaan yang sesuai untuk dipatuhi.
3. Fungsi Persuasif Komunikasi persuasif merupakan salah satu tindakan berkomunikasi
dengan cara membujuk dan mengajak dengan baik kepada komunikan. Dalam mengatur suatau organisasi, kekuasaan dan wewenang tidak selamanya
mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapakan. Dalam hal seperti ini banyak pihak pimpinan yang lebih memilih untuk mempersuasi bawahannya
ketimbang memeberi perintah secara lansung. Karyawan yang melakukan tugas secara sukarela akan menghasilakan depedulian yang lebih baik dan besar
dibandingkan pimpinan yang sering memperlihatkan kekeuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integritas Organisasi berusaha menyediakan saluran-saluran yang memungkinkan
setiap individu dapat melaksanakan setiap tugas ataupun pekerjaan dengan lebih baik. Ada dua saluran informasi formal pada organisasi penerbitan khusus dalam
Universitas Sumatera Utara
organisasi seperti newsletter dan bulletin serta laporan kemajuan organisasi melalui nota dinas. Sedangkan saluran komunikasi informasi seperti perbincangan
antar pribadi selama waktu istirahat atau waktu luang di dalam atau di luar kantor. Pelaksanaan aktivitas seperti ini akan menumbuhkan keinginanan untuk
berpatisispasi dan kedekatan dalam diri setiap individu terhadap organisasi Sendjaja, 1994: 136-137.
Adapun Condrad 1995 menyatakan bahwa terdapat fungsi khusus dalam komunikasi organisasi yaitu:
1. Membuat karyawan melibatkan diri kedalam isu-isu organisasi lalu
menerjemahkan ke dalam tindakan tertentu di bawah sebuah “komando”. Ada dua tipe komando yang dimaksud yaitu pengarahan dan feedback.
2. Memebuat para karyawan menciptakan dan menangani “ relasi” antara
sesama bagi peningkatan produk organisasi. Tujuan menciptakan relasi di dalam komunikasi organisasi.
3. Membuat para karyawan memeiliki kemampuan untuk menanggani atau
mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang tidak pasti. Komunikasi organisasi memiliki keputusan yang kompratif dalam
organisasi Liliweri, 2004:68
2.1.4 Jaringan Komunikasi Organisasi