Seorang karyawan menyukai atau tidak menyukai pekerjaan dapat dilihat dari sikap terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang di hadapi dalam lingkungan
pekerjaan, karyawan yang mendapatakan kebutuhannya sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan akan merasakan kepuasan kerja.
2.1.8 Dimensi Kepuasan Kerja
Menurut Luthan dalam umur, 2008: 38 untuk mudah dipahami kepuasan kerja mengacu pada JDI Job Descriptive Indexs, menurut index ini
kepuasan kerja dibangun atas lima dimensi yaitu:
1. Pembayaran Merupakan pendapatan karyawan yang diterima dari perusahan. Apabila
pendapatan dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu dan standar pendapatan komunitas kemungkinan besar akan
dihasilkan kepuasan. Karyawan mengarapkan imbalan yang sesuai dengan posisi dan kamampuan mereka di dalam suatu organisasi.
2. Pekerjaan itu sendiri Work It Self Merupakan suatu pekerjaan individu yang memerlukan suatu keterampilan
tentu sesuai dengan bidang atau keahliannya masing-masing yang nantinya akan mengasilkan kepuasan dari apa yang mereka harapakan.
3. Promosi Merupakan jenjang kenaikan karir karyawan yang dapat menimbulkan
kepuasan pribadi. Promosi dapat membangkitkan kemauan dan semangat kerja dalam mencapai tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengawasan Supervisi Merupakan kemampuan atasannya untuk memeberikanbantuan teknis
dalam motivasi. Supervisi secara lansung mempengaruhi kepuasan kerja dan prestasi melalui kecermatannya dalam mendisplin dan menerapkan pengawasan
pada organisasi. 5. Hubungan dengan rekan kerja
Merupakan salah satu pemacu timbulnya kepuasan kerja karena dengan membina hubungan baik dengan rekan kerja akan menimbulakan kepuasan
spikologis seperti dukungan, nasehat, saran dan bantuan sesama rekan kerja. Hubungan yang baik dengan rekan kerja sangat banyak damapak positifnya dalam
melakukan pekerjaan karna didalam tugas-tugas terkadang membutuhkan kerja sama tim yang tinggi.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan bahwa kepuasan kerja mengakibatkan komitmen yang tinggi di dalam diri karyawan dan organisasi.
Keterlibatan dengan pekerjaan perbaikan kesehatan fisik dan mental serta kualiatas kehidupan yang lebih baik meskipun diluar pekerjaannya. Sebaliknya
ketidakpuasan kerja dapat mengakibatkan kemangkiran, perputaran pekerjaan, masalah-masala tenaga kerja, kesusahan, pembentukan serikat kerja dan suasana
yang tidak mengenak.
2.1.9 Teori-Teori Kepuasan Kerja