Dalam Yuli, 2005: 191. Maksud yang dijelaskan di atas apabila perbandingan ini adil equity maka karyawan kan merasa puas. Jika
perbandingan ini tidak siimbang tetapi menguntungkan bisa menimbulakn kepusaan dan juga bisa tidak. Akan tetapi jika
perbandingan itu tidak seimbang dan dapat merugikan maka akan timbul ketidakpuasan.
2.1.10 Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja
Iklim komunikasi dan kepuasan kerja menunjukkan bahwa karyawan secara tidak langsung harus mempunyai informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka. Maka jika karyawan hanya mendapat informasi yang terbatas atau kekurangan informasi itu berarti mereka tidak mempunyai alat
untuk memajukan organisasinya.
Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan, jadi kepuasan dalam komunikasi berarti seseorang memiliki
kenyamanan dengan pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi. Sama halnya dengan kepuasan kerja bahwa seseorang yang puas
dalam pekerjaannya karena ia nyaman dengan dengan lingkungan pekerjaannya atau iklim atau suasana pekerjaannya. Tetapi iklim mempunyai implikasi yang
menjangkau panjang, dan penelitian iklim meliputi lebih daripada sekedar menentukan apakah sebuah perusahaan yang merupakan tempat bekerja adalah
tempat yang menyenangkan.
Iklim juga bukanlah sifat seorang individu melainkan sifat yang dibentuk, dimiliki bersama dan dipelihara oleh para anggota organisasi iklim suatu
organisasi diungkapkan melalui isi pesan dan bentuk simbolik yang dipergunakan
Universitas Sumatera Utara
dalam interaksi. Hubungan sehari-hari antar sesama karyawan dapat menggambarkan bagaimana iklim diciptakan dan dipelihara dalam organisasi
tersebut. Iklim atau suasana yang kondusif ini akan lebih terasa saat percakapan informal yang biasa dilakukan para karyawan sebagai penghilang kebosanan
dalam bekerja. Hal-hal yang sederhana seperti kebiasaan mengucapkan salam, istirahat minum kopi, makan siang, bercanda dan membicarakan tentang banyak
hal merupakan cara-cara penting sebuah komunitas memelihara dirinya.
Dengan adanya iklim yang semakin kondusif dalam sebuah perusahaan maka kemungkinan untuk mencapai kepuasan dalam bekerja semakin besar.
Kembali berbicara mengenai kenyamanan, kenyamanan yang diidentikkan dengan kepuasan kerja memiliki kecenderungan, kadangkadang dapat menyebabkan
individu lebih menyukai cara-caranpelaksanaan terbaru sehingga seringkali gagal menghasilkan peningkatankinerja tugas. Beberapa penelitian tentang hubungan
antara komunikasi organisasi dengan kinerja pekerjaan menunjukkan bahwa kepuasan kecil peranannya dalam perbaikan kinerja pekerjaan.
Pace dan Faules, 2005.Dengan kata lain iklim komunikasi memang memilki pengaruh dan andil dalam menimbulkan kepuasan kerja seorang
karyawan, namun hanya sampai pada batas kepuasan saja. Kepuasan ini tidak serta merta menimbulkan gairah dan semangat kerja pada karyawan untuk
memperbaiki kinerjanya, kecuali ia mendapatkan imbalan untuk pekerjaannya Winardi, 2007. Maka kepuasan tidak memacu para individu untuk mencapai
tingkat kinerja yang lebih tinggi, meskipunkepuasan komunikasi yang ditimbulkan atau berasal dari iklim komunikasi jelas memberi andil dalam
kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kerangka Konsep