4. Pengawasan Supervisi Merupakan kemampuan atasannya untuk memeberikanbantuan teknis
dalam motivasi. Supervisi secara lansung mempengaruhi kepuasan kerja dan prestasi melalui kecermatannya dalam mendisplin dan menerapkan pengawasan
pada organisasi. 5. Hubungan dengan rekan kerja
Merupakan salah satu pemacu timbulnya kepuasan kerja karena dengan membina hubungan baik dengan rekan kerja akan menimbulakan kepuasan
spikologis seperti dukungan, nasehat, saran dan bantuan sesama rekan kerja. Hubungan yang baik dengan rekan kerja sangat banyak damapak positifnya dalam
melakukan pekerjaan karna didalam tugas-tugas terkadang membutuhkan kerja sama tim yang tinggi.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan bahwa kepuasan kerja mengakibatkan komitmen yang tinggi di dalam diri karyawan dan organisasi.
Keterlibatan dengan pekerjaan perbaikan kesehatan fisik dan mental serta kualiatas kehidupan yang lebih baik meskipun diluar pekerjaannya. Sebaliknya
ketidakpuasan kerja dapat mengakibatkan kemangkiran, perputaran pekerjaan, masalah-masala tenaga kerja, kesusahan, pembentukan serikat kerja dan suasana
yang tidak mengenak.
2.1.9 Teori-Teori Kepuasan Kerja
Menurut Sigit 2003:119 ada beberapa teori tenatang “determinan- determinan” yang membuat kepuasan kerja yakni teori pemenuhan, teori imbalan,
teori kesenjangan, dan teori keadilan. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Teori Pemenuhan Fullfilment Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja adalah fungsi dari pemenuhan kebutuhan kebutuhan yang dikmasud adalah kekurangan atau
kekosongan batiniah yang berifat psikologis dan phiologis yang tidak dapat dipantau.
2. Teori Imbalan Reward Theory
Menurut teori ini kepuasan adalah fungsi dari imbalan yang diterima seseorang. Baik menganai jumlah maupun kapan waktu
diterimanya, berpengaruh terhadap tinggkat kepuasannya, seberapa besar kepuasannya tergantung pada penilaian yang dilakukan oleh
penerimanya. 3.
Teori Kesenjangan Discrepency Theory Teori ini dipolopori oleh Porter dalam Yuli, 2005:190 yang
mengatakan bahwa kepuasan kerja seseorang diukur dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang
dirasakan. Maksunya kepuasan kerja dipengaruhi dengan harapan dari pekerja.
Menurut Locket 1969 kepuasan kerja seeorang tergantung kepada discrepency antara should be expectation, need or values dengan suatu
yang menurut perasaannya dan persepsinya teah dicapai atau diperoleh melalui pekerjaanya. Apabila yang didapat teryata lebih besar daripada
yang diinginkan maka karyawan akan merasa lebih puas walalupun terdapat kesenjangan,dan kesenjangan tersebut yang dihasilkan bersifat
Universitas Sumatera Utara
positif. Sebaliknya semakin kecil yang didapat atau dibawah standar minimum sehingga menimbulkan kesenjangan yang negatif, maka
semakin besarpula ketidak puasan seseorang terhadap pekerjaannya dalam Yuli, 2005: 190.
4. Teori Keadilan Equity Theory
Menurut teori ini perbandingan dengan orang lain mengenai korban dan hasil Sigit, 2003:119. Maksudnya karyawan akan
membandingkan pekerjaan dengan imbalan yang mereka terima, jika imbalannya yang mereka terima lebih maka akan merasa puas dan
sebaliknya jika imbalanya kurang dari perbandingan maka tidak akan puas.
Menurut Yulk dan Wexley 1977 terdapt emapat elemen dalam teori ini yaitu elemen input, outcome, comparison person dan Equity-inquity.
Input adalah sesuatu yang sangat berharga dirasakn oleh karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan atau semua nilai yang diterima
karyawan yang dapat menunjang pelaksanaan kerja. Misalnya pendidikan, pengalaman, dan keahlian. Outcome adalah semua nilai
yang diperoleh dan dirasakan oleh karyawan sebagai hasil dari pekerjaan. Misalnya upah, bonus, penghargaan, dan kenaikan pangkat.
Comparison person adalah perasan seseorang yang sama atau ditempat lain. Maksudnya adalah sebagai perbandingan didirinya sendiri apakah
lebih baik diperusahan dulu dengan perusahaan sekarang. Equity-in- equity diartikan bahwa karyawan akan membandingkan rasio input-
outcomes diri sendiri dengan input-outcomes individu orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Yuli, 2005: 191. Maksud yang dijelaskan di atas apabila perbandingan ini adil equity maka karyawan kan merasa puas. Jika
perbandingan ini tidak siimbang tetapi menguntungkan bisa menimbulakn kepusaan dan juga bisa tidak. Akan tetapi jika
perbandingan itu tidak seimbang dan dapat merugikan maka akan timbul ketidakpuasan.
2.1.10 Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja